Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Model Penyediaan Dan Aksesibilitas Pangan Di Daerah Defisit Pangan Provinsi Riau : Studi Kasus Di Kabupaten Siak Gevisioner; Shinta Utiya Syah
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The availability and accessibility of food, particularly food to households in the area of food deficits such as Riau future, face the challenge of quite serious, because of the high population growth, poverty, the environmental degradation, drought and land use changes will affect the availability of food and the increasing reliance food supplies to meet food deficits Riau Province. This study aims to formulate a model or pattern of provision and accessibility of household food. This research was conducted in Siak with the scope of the research in two districts-districts Mempura and Sei. Mempura.. Each district selected two (2) of the village. The choice of location is based on purposive sampling. The results showed that 1) Model household food supply in Siak district is formed from its own purchasing and production factors; 2) Model household food accessibility in Siak district is formed of factor incomes, rising food prices, the condition of road infrastructure. Realize the provision and accessibility of sustainable food for households in Siak district can be pursued through: 1) Increasing the role of Local Government Siak district in the provision of food reserve regional food reserve communities, 2) Development of empowerment of farmer group in the provision of food communities, 3) Increasing the quantity and the quality of movement diversification of food consumption locally diverse diverse, nutritious, balanced and secure, 4. Development of warning systems for food and nutrition are applicable.
Agribisnis Komoditi Perikanan Unggulan Di Kota Pekanbaru Shinta Utiya Syah
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekanbaru city has potential to be developed into a fisheries business, in addition to industry and other fields. This potential is characterized by the availability of land and water resources for the development of inland fisheries agribusiness. Leading fishery commodity is a commodity that has both competitively as well as comparatively superior value. The purpose of this paper was to identify the development of agri-fishery commodities featured in the Pekanbaru. Results of the analysis showed that the potential fishery commodities in Pekanbaru were patin, catfish, and tilapia. Agribusiness development fishery commodities that superior to commodity production of patin was located in the District Bukit Raya, Tampan and Payung Sekaki. Sentra of catfish was in Tampan, Bukit Raya and Payung Sekaki. Sentra of tilapia was in District Bukit Raya, Tampan and Payung Sekaki.
Kualitas Pakan Ikan Lokal Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung Shinta Utiya Syah; M. Subkhan Riza
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam usaha budidaya ikan, pakan yang berkualitas cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Biaya pakan dapat mencapai 60-70% dari komponen biaya produksi.Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung nilai gizi dan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pakan ikan buatan lokal secara fisik dan kimia, dan mengetahui pertumbuhan ikan dan rasio konversi pakan pada budidaya ikan mas di keramba jaring apung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua perlakuan. analisa proksimat pakan dilakukan di laboratorium terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Hasil uji fisik pakan pada lama waktu tenggelam, untuk pakan pabrik 0,11538 detik, sedangkan pakan lokal 0,1142 detik. Sementara berdasarkan lama waktu berubah bentuk, pakan pabrik 5 menit, sedangkan pakan lokal lebih kurang 35 menit. Hasil uji kimia, pakan lokal memiliki komposisi protein 24,63%, lemak 8,48%, serat kasar 2,11% dan abu 16,03%. Sedangkan pakan pabrik memiliki kandungan protein 33,92%, lemak 7,62%, serat kasar 2,32% dan kadar abu 18,35%. Pertumbuhan bobot ikan Mas yang diberi pakan lokal sebesar 29,9 gram lebih rendah dibandingkan pakan pabrik 91,1 gram. Pertumbuhan panjang menggunakan pakan lokal 13,9 cm dibandingkan 17,1 cm menggunakan pakan pabrik. Ikan Mas yang diberi pakan lokal memiliki rasio konversi pakan 5,65 dibandingkan 2,15 jika diberi pakan pabrik.
Peningkatan Daya Saing Kuliner Umkm Melalui Pengemasan Produk Shinta Utiya Syah
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Packaging has an important role in preservation or in maintaining the quality of food products and agricultural products. Packing can help prevent and protect products from the comfort of physical damage and the intensity of pollution. Currently, packaging is growing rapidly along with the rapid development of industries that use it and various materials and packaging forms are widely available and can easily be obtained on the market in accordance with the needs. This study aims to determine the best packaging type to muti some culinary products of UMKM in Riau Province. In this research primary data collection with questionnaire distribution and selected 26 culinary producer as sample. The average age of culinary producers is 41-50 years, female sex (80.5%) and married (88.5%), high school education (61.5%), duration less than 5 years (67 , 3%) with monthly income less than 5 million (77%). Most (84%) of culinary products use plastic, most used plstik type is polyethylene with thickness 0,1 mm. From the results of organoleptic test of quality, type, and packaging of average culinary products are not favored by the disputants
Pola Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu Shinta Utiya Syah; Gevisioner
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GSK-BB) merupakan kawasan yang memiliki karakteristik hamparan rawa gambut. Pengelolaan ekositem tidak dilakukan secara bijaksana maka akan menyebabkan kerusakan ekosistem dan sumberdaya yang terdapat didalamnya sekaligus akan menurunkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada ekosistem tersebut. Masyarakat di sekitar kawasan ekosistem cagar biosfer GSK-BB mempunyai ketergantungan yang sangat besar terhadap ekosistem tersebut, mereka dapat berperan sebagai perusak ataupun penjaga ekosistem, untuk itu perlu dibangun suatu pola pengelolaan ekosistem cagar biosfer GSK-BB yang melibatkan masyarakat di sekitar ekosistem. Hasil review terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengelolaan kelembagaan pemberdayaan masyarakat di kawasan cagar biosfer GSK-BB adalah model kolaborasi inovatif, karena model ini dapat memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan peran dan fungsi kelembagaan di desa sehingga dapat mengembangkan potensi kawasan cagar biosfer GSK-BB yang bernilai ekonomi, sosial dan budaya.
Pemanfaatan Ikan Rucah Sebagai Bahan Baku Industri Tepung Ikan Shinta Utiya Syah; Subkhan Riza
Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Badań Perencanaan Pembangunan Dearth, Penelitian dań Pengembangan Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan rucah (trash fish) adalah istilah yang digunakan untuk berbagai spesies ikan laut yang umumnya berukuran kecil, tidak disukai konsumen dan tidak mempunyai nilai komersial langsung. Untuk mengganti tepung ikan impor yang mahal maka dimanfaatkan ikan rucah yang diolah menjadi tepung ikan sebagai pengganti tepung ikan impor. Hasil tangkapan ikan rucah Meranti Tahun 2013 sebesar 842,40 ton., Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan ikan rucah sebagai hasil sampingan penangkapan ikan di Kabupaten Kepulauan Meranti dan menganalisis komposisi tepung ikan yang berasal dari ikan rucah sesuai dengan standar mutu tepung ikan. Metode penelitian yang digunakan adalag survey, interview dan studi keperpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40,57 persen hasil produksi perikanan tangkap di kepulauan Meranti merupakan produksi dalam bentuk ikan rucah. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan protein ikan rucah sebesar 55,8 persen, total volatile base nitrogen (TVB-N) 80,2 persen, kadar air 22,9 persen, kadar garam 7,66 persen, kadar lemak 3,35 persen dan kadar abu 19,4 persen. Berdasarkan kandungan protein, ikan rucah berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri tepung ikan dengan kualitas SNI : Mutu B. Sedangkan jika dilihat dari TVB-N, kadar lemak dan kadar abu ikan rucah memenuhi standar kualitas tepung ikan SNI 2715–2013 termasuk dalam kategori mutu A. Sementara itu, kadar air yang tinggi pada tepung ikan rucah disebabkan karena proses penanganan dan pengolahan tepung ikan rucah tidak mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI 2715 – 2013.