Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Kyai Dalam Penggunaan Teknologi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Pada Santri An- Nahdliyah Mojoketo di Era Society 5.0 Moch Solich; Muhammad Maimun Ni'am
Kasta: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan Vol. 3 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kasta.v3i2.972

Abstract

Globalisasi membawa perubahan signifikan dalam pandangan dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tantangan global dan daya saing yang kita peroleh melalui sistem pendidikan akan menggabungkan teknologi dalam inovasi baru untuk mempermudah peserta didik dalam mengetahui teknologi informasi yang semakin berkembang. Untuk itu dalam era Society 5.0 yang merupakan penyempurnaan dari society 4.0, dimana teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri, bukan hanya untuk berbagi informasi, namun dapat memudahkan kehidupan manusia sehari-hari. Pesantren dengan tradisi klasiknya menampilkan aspek pengembangan teknologi saat ini terus mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan adanya globalisasi. Hal ini terjadi di PP. An-Nahdliyah Sooko Mojokerto, penting kiranya pondok pesantren memberikan wawasan baru dalam konteks penggunaan teknologi 5.0 yang sedang terjadi. Dengan metode kualitatif, tehnik pengambilan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, maka pokok persoalan yang diangkat sebagaimana berikut Bagaimana peran kiai dalam pengembangan kebijakan terkait penggunaan teknologi di Pondok Pesantren An-Nahdliyyah? Bagaimana penerapan penggunaan teknologi di Pondok Pesantren An-Nahdliyyah?, Apa saja tantangan yang di hadapi di pesantren dalam meningkatkan pembelajaran di era society 5.0 ? Dengan hasil penelitian sebagaimana berikut ini; Peran Kyai dalam pengembangan kebijakan penggunaan teknologi di Pondok Pesantren An-Nahdliyyah sangat penting di era Society 5.0. Kyai sebagai pemimpin spiritual dan arsitek kebijakan, memastikan teknologi digunakan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai agama. Kepemimpinan uswatun hasanah yang berkarisma memberikan teladan kepada santri dan ustadz, membantu mereka menerima dan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kyai menetapkan kebijakan komprehensif untuk penerapan teknologi di pesantren, mendorong perubahan budaya, dan melakukan evaluasi rutin untuk memastikan efektivitas. Dengan menjadi fasilitator, motivator, serta pemberdaya SDM, Kyai memastikan staf pengajar siap mengadopsi teknologi. Pendekatan ini memastikan pesantren siap memanfaatkan teknologi secara etis dan bijak untuk mempersiapkan generasi santri yang mampu menghadapi era masyarakat 5.0. Pondok Pesantren An-Nahdliyah di Mojokerto telah memanfaatkan teknologi dalam mendukung pembelajaran di era Society 5.0 dengan menyediakan fasilitas seperti ruang kelas multimedia, laboratorium praktikum, dan ekstrakurikuler berbasis teknologi. Pesantren telah melakukan perencanaan strategis dalam penggunaan teknologi, mengembangkan infrastruktur, dan memberdayakan sumber daya manusia melalui pelatihan. Evaluasi rutin memastikan strategi penerapan teknologi selalu diperbarui dan relevan, sehingga memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan layanan. Pondok Pesantren An-Nahdliyah telah menerapkan kebijakan teknologi dengan strategi perencanaan yang mencakup pengembangan infrastruktur, pelatihan tenaga pendidik, penggunaan media sosial, dan evaluasi berkala. Namun, pesantren menghadapi beberapa tantangan seperti penolakan budaya, keterbatasan anggaran, kesenjangan pengetahuan, dan akses konten negatif. Solusi yang diterapkan meliputi dialog, kemitraan, pendekatan etis, serta sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan. Kiai memiliki peran strategis dalam merumuskan kebijakan yang sejalan dengan nilai-nilai agama untuk memanfaatkan teknologi secara optimal. Evaluasi rutin memastikan penerapan teknologi mendukung pembelajaran efektif dan etis, sementara kolaborasi antara kiai, guru, dan santri memastikan kesuksesan di era Society 5.0.
INOVASI PERAN PENGASUH PONDOK BAITU HUSODO DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KOTA MOJOKERTO Moch Solich
Ats-Tsaqofi: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol 5 No 2 (2023): Ats-Tsaqofi
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61181/ats-tsaqofi.v5i2.344

Abstract

Abstract. This research discusses the innovative role of caregivers in reducing cases of illegal drug abuse in Mojokerto City. Researchers conducted this research with the aim of reducing illegal drug abuse in the city of Mojokerto. This research has a case study design with qualitative methods. Content analysis includes: interview data, documents, and observation results. The results of research using the Bil Hikmah da'wah method, the role of caregivers for 60 participants with cases of illegal drug abuse who were successfully caught and sent to move back to the right path. The results of this caregiver innovation also include the establishment of Pondok Baitu Husodo and the Baitu Husodo Legal Aid Institute. This study makes a positive contribution in overcoming the problem of illegal drug abuse in Mojokerto City.
Peningkatan Literasi Membaca dan Menulis Pada Siswa Melalui Media Pembelajaran Alat Peraga Flashcard Alphabet di SDN Balonggemek 2 Megaluh 2023-2024 Sutrisno, Sutrisno; Fahmi, Moh. Ifan; Abidin, Hasan; Sholich, Moh.
ABDIMASY: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Desember
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/abdimasy.v3i2.3310

Abstract

Reading and writing literacy are essential basic skills that everyone must master. These literacies are needed to access information, communicate, and develop oneself. For elementary school students, reading and writing literacy are critical skills to be acquired. Good reading and writing literacy will help students understand lessons, complete school assignments, and develop creativity. The use of alphabet flashcards in teaching reading and writing is an effective method to assist students in developing their literacy skills. However, it is important to remember that such teaching aids should be used as part of a broader and integrated learning approach that includes teacher-student interactions, appropriate reading materials, and individual support for students who need additional assistance. This community service program employs a student-centered learning strategy. This strategy emphasizes the role of students as active participants in the learning process, encouraging them to construct their own knowledge.
The Influence of the Teachings – Rituals of the Tarekat on the Management of Mental Education of the Young Generation: (Study on the Sufism-Tarekat of Syaikh Abi Hasan As-Syadzily at the Pesantren PETA Tulungagung) Moch Solich
Ats-Tsaqofi: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol 6 No 2 (2024): Ats-Tsaqofi
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61181/ats-tsaqofi.v6i2.482

Abstract

The world of tarekat which initially often got a pejorative meaning, anti-progress, identical with decline and old community groups and accused of being an institution that distances itself from the reality of worldly life, Tarekat with all its teachings-rituals aims to achieve a clean heart, This goal is what raises a big question whether there is an Influence of Tarekat Teachings-Rituals on the Management of Mental Education of the Young Generation? This study uses a qualitative descriptive method with a phenological approach. Type of case study. The source of research data is carried out through primary and secondary data sources. Primary data sources include the words and actions of the tarekat leader (mursyid), group leader and students. While secondary data sources consist of written materials/literature and observations. it can be concluded that: The ritual teachings of the Syadziliyyah tarekat at Pesantren PETA include: istighfar, Sholawat Nabi Muhammad. Saw, dzikir naive isbat and ismu dzat, walislah or tawasul, robithoh, wirid, hizib, adab mahasiswa and suluk. Meanwhile, the rituals of the Tarekat Syadziliyah include ba’iat or talqin, khususiyah and manaqib. The implications of the teachings of the tarekat ritual on the Management of Mental Education of the Young Generation are the perfection of commendable morals. Which is done through several stages, including istighfar which is the initial step for a student or salik to empty themselves (takhalli), cleanse the heart (Tashfiya al-qolb) and purify the soul (tazkiya al-nafs). The next step is to fill the heart and soul with good deeds (tahalli) including by reciting prayers to the Prophet Muhammad Saw. As a means to open the doors to Allah, such as dzikir naive isbat and ismu dzat, namely saying Lailahaillah and lafadz Allah, which was previously preceded by wasilah to the mursyid to the prophet saw.