Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tanggung Jawab Direksi atas Terjadinya Pailit Perseroan Terbatas Antonius Faebuadodo Gea; Hirsanuddin Hirsanuddin; Djumardin Djumardin
Journal of Education on Social Science (JESS) Vol 4 No 1 (2020): Development of Human Resource in Organization
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jess.v4i1.249

Abstract

This research was conducted to find out how the directors' accountability mechanism caused by an error or negligence caused the limited company to go bankrupt and how the legal consequences on the bankruptcy of a limited liability company. This type of research was classified as a normative legal research or also called doctrinal research, namely research that examined the law as a separate system that was separate from various other systems in society so as to provide a boundary between the legal system with other systems. The approach method used was the statutory approach; and Conceptual Approach. In principle, the Board of Directors was not personally responsible for acts committed for and on behalf of the company based on its authority. The scope of conduct that would be personally accounted for by the directors of the company was negligence because the directors did not fulfill the contents of the agreement and mistakes because the directors commit acts against the law. Bankruptcy of a Limited Liability Company was the bankruptcy of itself, not the bankruptcy of its management, even though the bankruptcy was due to the negligence of its management. So that management should not be held liable jointly for any losses due to negligence and could only be held accountable if the company's assets were not sufficient to cover losses due to bankruptcy Article 90 paragraph (2) of the Limited Liability Company Law).
Hukum Progresif Dalam Penanganan Masalah Sosial Oleh Kepolisian Antonius Faebuadodo Gea
Jatiswara Vol. 37 No. 3 (2022): Jatiswara
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jtsw.v37i3.433

Abstract

Perubahan sosial yang kompleks berdampak pada perkembangan hukum di Indonesia menjadi hukum yang progresif menuntut adanya eksistensi hukum terhadap keadilan. Beberapa penegakan hukum yang dilakukan khususnya oleh kepolisian mendapat sorotan dari masyarakat. Penanganan masalah-masalah sosial yang terjadi, tidak sepenuhnya memberikan rasa keadilan dimasayarakat. Kepolisian dalam melakukan penegakan hukum terkesan kaku dengan mengacu pada hukum formal. Sebagai penegak hukum, polisi seharusnya menggunakan hukum progresif yang ditempatkan dalam konteks masyarakat yang kompleks tersebut. Dengan demikian, kepolisian dapat menerapkan kebijakan kriminal non-penal guna mencapai tujuan hukum yang berkeadilan melalui dengan mekanisme restorative justice.
“Perang Sarung” dalam Dinamika Sub Kultur dan Kekerasan Kelompok di Bulan Ramadhan Antonius Faebuadodo Gea; Rona Buha Tua Tambunan; M. Agung Permana; Mustijat Priyambodo; Mugia Yarry Junanda; Mars Suryo Kartiko
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 3 No. 3: Maret 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v3i3.3041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peristiwa perang sarung yang terjadi antara kelompok-kelompok selama bulan Ramadhan dalam konteks budaya tertentu. Perang sarung merupakan sebuah tradisi yang dilakukan sebagai bagian dari penghormatan dan perayaan dalam bulan suci Ramadhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang melibatkan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perang sarung tidak hanya dianggap sebagai hiburan semata, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk mempererat ikatan sosial antar kelompok, mengembangkan keterampilan bertahan hidup, serta memperkuat nilai-nilai solidaritas dan persaudaraan. Walaupun demikian, perang sarung juga membawa dampak negatif seperti cedera fisik dan konflik antar kelompok. Implikasi dari temuan ini menegaskan pentingnya memahami konteks budaya serta nilai-nilai yang mendasari tradisi seperti perang sarung, agar dapat mengelolanya dengan bijaksana guna menjaga harmoni sosial dan keselamatan masyarakat.