Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Moderasi Beragama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kalimantan Barat Hafid Hudin; Abdul Amin; Moch. Riza Fahmi; Rusdi Sulaiman
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/2nzgvm42

Abstract

Moderasi beragama menjadi pendekatan strategis dalam menjaga keharmonisan kehidupan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di wilayah multikultural seperti Kalimantan Barat yang memiliki keberagaman etnis dan agama yang tinggi. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) hadir sebagai lembaga yang berperan aktif dalam membangun dialog lintas iman dan mencegah potensi konflik keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi nilai-nilai moderasi beragama yang dilakukan oleh FKUB di Kalimantan Barat, serta mengidentifikasi tantangan dan strategi yang dikembangkan dalam merawat kerukunan umat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa FKUB secara aktif melaksanakan program-program seperti dialog antaragama, pelatihan tokoh lintas iman, serta edukasi moderasi beragama di sekolah dan masyarakat. Namun demikian, sejumlah tantangan seperti keterbatasan anggaran, kurangnya pelibatan generasi muda, dan maraknya intoleransi digital menjadi hambatan serius. Oleh karena itu, diperlukan strategi penguatan melalui kolaborasi multipihak, pemanfaatan media digital, dan pembentukan forum generasi muda lintas agama. Temuan ini menunjukkan bahwa peran FKUB sangat penting dalam mengarusutamakan moderasi beragama sebagai landasan kerukunan sosial keagamaan yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Moderasi Beragama Sebagai Strategi ResolusiPolemik Nasab dalam Masyarakat Muslim Kontemporer Anisa; Sika Raemif Akbar; Moch. Riza Fahmi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/4t3qc370

Abstract

Polemik nasab dalam masyarakat Muslim kontemporer menjadi isu sensitif yang berkaitan dengan identitas, kehormatan, dan otoritas keagamaan. Ketika klaim keturunan, khususnya dari garis Nabi Muhammad SAW, dijadikan dasar eksklusivitas sosial, hal ini sering memicu ketegangan dan ketimpangan dalam relasi umat. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran moderasi beragama sebagai strategi resolusi terhadap konflik nasab. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan wawancara, ditemukan bahwa moderasi beragama—dengan prinsip keadilan, keseimbangan, dan toleransi—dapat menjembatani perbedaan antara nilai tradisional dan tuntutan zaman. Moderasi tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga aplikatif dalam bentuk pendidikan Islam yang inklusif, dialog antar kelompok, serta reposisi simbol nasab sebagai amanah, bukan privilese. Dengan demikian, moderasi beragama menjadi jalan tengah yang maslahat dalam menyikapi persoalan nasab secara adil, bijak, dan harmonis.
Optimalisasi Peran MUI Kalimantan Barat dalam Penguatan Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital Lukmanul Hakim; Ahmad Sopyan; Rusdi Sulaiman; Moch. Riza Fahmi
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/q7k6xb63

Abstract

Moderasi beragama menjadi aspek krusial dalam menjaga kerukunan sosial di Kalimantan Barat yang memiliki masyarakat plural dengan berbagai latar belakang etnis dan agama. Di era disrupsi digital, arus informasi yang sangat cepat dan bebas menghadirkan tantangan besar berupa penyebaran konten radikal, hoaks, dan intoleransi yang mengancam harmoni sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran strategis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat dalam meneguhkan moderasi beragama melalui pemanfaatan teknologi digital. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam dengan tokoh MUI dan praktisi dakwah digital, serta observasi partisipatif pada kegiatan pelatihan literasi digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MUI Kalimantan Barat melaksanakan strategi inovatif yang meliputi pelatihan kader muda sebagai mujahid digital, pengembangan konten dakwah multimedia yang kontekstual, serta kolaborasi lintas sektoral dengan pemerintah, ormas, dan komunitas antaragama. Sinergi ini memperkuat ekosistem moderasi beragama yang adaptif dan berdaya jangkau luas di ranah digital. Studi ini menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia, edukasi literasi digital masyarakat, dan pengembangan konten dakwah yang sesuai kearifan lokal sebagai kunci keberhasilan. Implikasi penelitian ini adalah perlunya kolaborasi berkelanjutan dan peningkatan kapasitas organisasi agar pesan moderasi dapat berdampak luas dalam merawat kerukunan dan menanggulangi radikalisme digital di Kalimantan Barat.