Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Pengamanan Air Bersih Masyarakat Pelanggan PDAM Tirta Kualo Sebagai Perencanaan Wilayah Kota Tanjungbalai Ruri Prihatini; Abdi Sugiarto
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kualo (selanjutnya disebut PDAM Tirta Kualo) belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tanjung Balai. Kendala yang dihadapi adalah (1) debit air kurang dan berbau tidak sedap di wilayah 3 dan 5 PDAM Tirta Kualo; (2) 70% pelanggan tidak memiliki meteran air; (3) Banyaknya pencurian air dengan memotong langsung pipa distribusi; (4) Pelanggan mengeluhkan tagihan yang tinggi; (5) Pelanggan dan karyawan memanipulasi tagihan; (6) Banyak pegawai yang tamatan SMA dan SD. Untuk mengatasi salah satu kendala tersebut di atas adalah melalui Edukasi Pengamanan Air Bersih tentang tata cara penyimpanan air secara aman di tingkat rumah tangga yang diberikan kepada masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo dengan materi penerapan kebiasaan masyarakat “Menampung Air Hujan” dengan cara sederhana namun sistem penyimpanan air yang memiliki kualitas dan kuantitas terjaga. Hasil dari kegiatan tersebut adalah antusiasme masyarakat dalam melihat peluang untuk menerima ilmu tersebut cukup baik. Tim Pelaksana telah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengamanan Air di Kota Tanjungbalai, dimana pengabdi menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Melalui program pemberdayaan ini dapat disimpulkan bahwa peserta: (1) Memahami konsep pengamanan air bersih di rumah tangga; (2) Memahami konsep perencanaan kawasan perkotaan yang akan mempengaruhi aktivitas masyarakat; (3) Termotivasi untuk membiasakan cara mengamankan air bersih dengan kebiasaan menampung air hujan melalui sistem penampungan air sederhana yang dapat dilakukan di rumah tangga.
DEVELOPMENT PLANNING OF TIGARAS TOURISM AREA, SIMALUNGUN DISTRICT USING SWOT Feby Milanie; Ruri Prihatini Lubis; Edwart Haloho; Ahmad Fuad; Rozak Indra Praja; M. Yazid Alwi N
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 4 No. 1 (2024): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v4i1.1609

Abstract

Simalungun Regency in North Sumatra is one that is currently actively exploiting its tourism potential. One of the districts that surrounds the shores of Lake Toba is Simalungun District. Simalungun's goal is to increase the appearance and events of arts, culture and tourism; increasing community involvement in tourism development; promote tourism more broadly; and build more tourist attractions. SWOT analysis is an analysis that compares internal factors, namely Strengths and Weaknesses, with external factors, namely Opportunities and Threats. Strength Factors: The Tigaras Beach tourist attraction has strengths, namely having the characteristic of prawn cypress, having a large tourist attraction area, and affordable entrance ticket prices. Weaknesses: The Tigaras Beach tourist attraction has weaknesses including: easy accessibility but takes a long time, pollution from rubbish and shrimp pond waste, no provision of home stays, lack of cleanliness in bathroom facilities. Opportunities: The Tigaras Beach tourist attraction has opportunities, namely: The existence of this tourist attraction provides new employment opportunities for the local community, it can be used as a research site, and is included in the government's list of development tourist attractions. Threats: Tigaras Beach has threats, namely: a decrease in the number of tourists due to pollution from B3 waste from floating net cages around tourist attractions, resulting in the water at Tigaras Beach being polluted and having an unpleasant odor.