Abstract: Motivation to learn can determine achievement. One that strengthens learning motivation is the given support including educational costs. The purpose of this study was to describe the Bidikmisi students' learning motivation and explain the differences in Bidikmisi students' learning motivation in terms of the cumulative grade point average (GPA). The data collection technique used was a questionnaire. The data analysis technique used Anova and Tukey HSD. Based on the results, it can be concluded that more than half (57.5%) of students have learning motivation which is in the moderate category, the rest have motivation in the high category (42.5%) and no one has low learning motivation. The results also show that there are 20% of students whose GPA is below 3. In addition, the data also shows that bidikmisi students with GPA above 3.00 have an average motivation score lower than bidikmisi students with GPA below 3.00, although significant differences in motivation are only obtained between GPA groups of 2.50-2.99 and 3 00-3.49. Based on these results it is recommended that students who receive scholarships to increase motivation can maintain their achievements and scholarships. Keywords: Learning motivation, Bidikmisi awardee, Grade Point Average.Abstrak: Motivasi belajar dalam perkuliahan dapat menentukan prestasi yang dicapai. Salah satu yang memperkuat motivasi belajar adalah adanya dukungan termasuk biaya pendidikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi belajar mahasiswa bidikmisi dan motivasi belajar mahasiswa bidikmisi ditinjau dari indeks prestasi kumulatif (IPK). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Anova dan Tukey HSD. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian (57,5%) mahasiswa Bidikmisi FKIP Unsyiah memiliki motivasi belajar yang berada pada kategori sedang, sisanya memiliki motivasi pada kategori tinggi (42,5%) dan tidak ada yang memiliki motivasi belajar rendah. Hasil juga menunjukkan bahwa ada 20% mahasiswa yang IPKnya di bawah 3. Selain itu data menunjukkan bahwa mahasiswa bidikmisi dengan IPK di atas 3,00 memiliki rata-rata skor motivasi lebih rendah daripada mahasiswa bidikmisi dengan IPK di bawah 3,00, walaupun perbedaaan motivasi yang signifikan hanya diperoleh antara kelompok IPK 2,50-2,99 dan 3,00-3,49. Berdasarkan hasil ini disarankan agar mahasiswa penerima beasiswa untuk meningkatkan motivasi agar dapat mempertahankan prestasi sekaligus beasiswanya.Kata Kunci: Motivasi belajar, Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, Indeks Prestasi Kumulatif.