Dahliana Abd.
Universitas Syiah Kuala

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kematangan Karir Siswa SMAN Banda Aceh Dika Fadhila; Dahliana Abd.; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.164 KB)

Abstract

Self-efficacy is believed to contribute to student career maturity. This research uses descriptive method with a quantitative approach to prove this. The study aimed to find out the picture of self-efficacy and career maturity in students of State High Schools in Banda Aceh and to determine the effect of self-efficacy on career maturity on students of State High Schools in Banda Aceh. The study population amounted to 1,076 students taking samples using cluster random sampling to obtain a sample of 292 students. Data collection used was two psychological scales. The results of descriptive analysis illustrate that students in State High School in Banda Aceh have self-efficacy and have career maturity in the medium category, namely (34.2%) and (41.4%). The results of simple regression analysis of self-efficacy towards career maturity produce a regression coefficient (R) of 0.330 with p 0.05 while the F_count is 5.337 F table of 3.89, then the determination index (R ^ 2) is (0.109) or (10.90% ) means that self-efficacy has an effect on career maturity in state high school students in Banda Aceh by 10.90%.Keywords: Self-Efficacy, Career Maturity, High School StudentsABSTRAKEfikasi diri diyakini memberikan kontribusi terhadap kematangan karir siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk membuktikan hal ini. Penelitian ditujukan untuk mengetahui gambaran efikasi diri dan kematangan karir pada siswa SMA Negeri di Banda Aceh serta untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap kematangan karir pada siswa SMA Negeri di Banda Aceh. Populasi penelitian berjumlah 1.076 siswa pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 292 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala psikologis berskala 4. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa siswa SMA Negeri di Banda Aceh memiliki efikasi diri dan memiliki kematangan karir pada kategori sedang yaitu (34,2%) dan (41,4%). Hasil analisis regresi sederhana efikasi diri terhadap kematangan karir menghasilkan koefisien regresi (R) sebesar 0,330 dengan p 0,05 sedangkan nilai F_hitung 5,337 F_tabel  3,89 selanjutnya indeks determinasi (R^2) sebesar (0,109) atau (10,90%) artinya efikasi diri memberikan pengaruh terhadap kematangan karir pada siswa SMA Negeri di Banda Aceh sebesar 10,90%. Kata kunci: Efikasi Diri, Kematangan Karir, Siswa SMA
PELAKSANAAN PENGAARAN REMEDIAL OLEH GURU BIDANG STUDI PADA SMA NEGERI KOTA BANDA ACEH Putri Balqis; Dahliana Abd.; M. Husen
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remedial teaching is an activity carried out to improve learning activities that are less than optimal. Effective remedial teaching will help overcome student learning difficulties. The purpose of this study was to find out how the implementation of remedial teaching carried out by school subject teachers in overcoming student learning difficulties. The research method used is descriptive qualitative approach. The object of this study is the Implementation of Remedial Teaching by Teachers in the Field of Study at Banda Aceh City State High Schools, namely at SMA Negeri 03, SMA Negeri 07 and SMA Negeri 13. The subjects of this study were subject matter teachers, BK teachers, homeroom teachers and vice-principals in the curriculum section. . Data collection uses interview and documentation techniques. Data processing and analysis techniques are carried out by means of quantitative descriptive analysis. The results of the study show that: (1) the step in implementing the diagnosis of learning difficulties by the field of study teacher has not only used the case identification step, determined alternative choices of action, carried out remedial and evaluation activities. There is no step in looking for the causative factors and BK services provided. The teacher claims that he does not have the correct guidelines for the diagnosis of learning difficulties. (2) Remedial teaching steps taken by teachers in the field of study have not been able to help students in dealing with learning difficulties, can only change student grades, but cannot find the cause of student learning difficulties. (3) The cooperation carried out in the implementation of remedial teaching has not been well established, the teacher of the field of study only works alone, but if the students' problems are psychological, then the BK teacher will overcome them.Keywords: Implementation of Remedial Teaching, Subject Teacher.Abstrak: Pengajaran remedial merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang optimal. Pengajaran remedial yang efektif akan membantu mengatasi kesulitan belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengajaran remedial yang dilaksanakan oleh guru bidang studi disekolah dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah Pelaksanaan Pengajaran Remedial Oleh Guru Bidang Studi Pada SMA Negeri Kota Banda Aceh yaitu pada SMA Negeri 03, SMA Negeri 07 dan SMA Negeri 13. Subjek penelitian ini adalah guru bidang studi, guru BK, wali kelas dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif kalitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) langkah pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar yang dilakukan oleh guru bidang studi belum hanya menggunakan langkah identifikasi kasus, menentukan alternatif pilihan tindakan, melaksanakan kegiatan remedial dan evaluasi. Tidak ada langkah mencari faktor penyebab dan layanan BK yang diberikan.  Guru mengaku tidak memiliki pedoman prosedur diagnosis kesulitan belajar yang benar. (2) Langkah pengajaran remedial yang ditempuh oleh guru bidang studi belum dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar, hanya dapat mengubah nilai siswa, namun tidak dapat menemukan penyebab kesulitan belajar siswa. (3) Kerja sama yang dilakukan dalam pelaksanaan pengajaran remedial belum terjalin dengan baik, guru bidang studi hanya bekerja sendiri namun jika permasalahan siswa berkaitan dengan psikologis barulah guru BK yang mengatasinya. Kata Kunci: Pelaksanaan Pengajaran Remedial, Guru Bidang Studi.
Analisis dukungan orangtua terhadap penyesuaian diri remaja tunanetra Yuni Astuti; Martunis Yahya; Dahliana Abd.
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.534 KB)

Abstract

Abstract: Blind teenagers are able to adjust themselves well to home, school and community environment, and seen from the achievement of blind teenagers, which blind teenagers are able to compete in education like teenagers in general. The subject of this research is blind parents parenting. While the object of this study is parental support to adolescent self-adjustment of visual impairment. This study aims to find out the description of parental support to adolescent adjustment of visual impairment in high school Blind LB Banda Aceh. Specifically, this study describes the parental support of adolescent self-adjustment with visual impairment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research data comes from observation of blind teenagers and through direct interviews with blind teen parents. The results showed that parents can provide good support so that blind teenagers are able to adjust, then viewed from the social side of parental support to blind teenagers there are two family characters, the first family who dare not release their children to interact, the second more freedom to children to interact with the environment so that children have friends and feel like other normal children. Therefore, parents as the first and principal educator for children in the family should be expected to always support and pay attention to the child both in terms of physical and spiritual, so that the lack of possessed can develop the talent and potential that exist in him.Keyword: Parental Support, Self-Adjusment, Visually Impaired, Adolescent. Abstrak: Remaja tunanetra mampu menyusuaikan diri dengan baik dilingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat, dan dilihat dari prestasi remaja tunanetra, yang mana remaja tunanetra mampu bersaing dalam dunia pendidikan layaknya seperti remaja pada umumnya. Subjek penelitian ini adalah orangtua remaja tunanetra Sedangkan objek penelitian ini adalah dukungan orangtua terhadap penyesuaian diri remaja tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan orangtua terhadap penyesuaian diri remaja tunanetra di SMA LB kota Banda Aceh. Secara khusus, penelitian ini mendeskripsikan tentang dukungan orangtua terhadap penyesuaian diri remaja tunanetra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini bersumber dari observasi terhadap remaja tunanetra dan melalui wawancara langsung dengan orangtua remaja tunanetra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua dapat memberikan dukungan yang baik sehingga remaja tunanetra mampu menyesuaikan diri, kemudian ditinjau dari segi sosial dukungan orangtua terhadap remaja tunanetra terdapat dua karakter keluarga, yang pertama keluarga yang tidak berani melepas anaknya untuk berinteraksi, yang kedua lebih memberikan kebebasan terhadap anak untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya supaya anak memiliki teman dan merasa seperti anak normal lainnya. Oleh karena itu orangtua  selaku pendidik pertama dan utama bagi anak dalam keluarga diharapkan hendaknya selalu berusaha mendukung dan memperhatikan anak baik dalam segi jasmani maupun rohani, sehingga dengan kekurangan yang dimiliki bisa mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri nya.Kata kunci : Dukungan Orang Tua, Penyesuaian Diri, Remaja, Tunanetra.
UPAYA MANAJEMEN WAKTU DALAM MENGATASI STRES AKADEMIK (SUATU PENELITIAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA) Putri Chairina Saffira; Dahliana Abd.; Said Nurdin
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 2 (2017): Periode Agustus 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.939 KB)

Abstract

ABSTRACT Academic stress can interfere with the completion of the final task and add to the study period of the student. This study aims to (1) describe students' academic stress and (2) to know the effort of time management in overcoming academic stress. The method used in this research is qualitative descriptive approach. This research data is sourced from interview result to 7 students of FKIP Guidance and Counseling of Syiah Kuala University whose study period has been more than 6 years. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusion. The findings indicate that the academic stress symptoms experienced by students are biological reactions of increased heart rate, cold sweating and tremor; Psychological reactions are experiencing a feeling of nervousness, often forgetting something, experiencing feelings of sadness and disappointment; as well as behavioral and social reactions are disrupted in socializing activities, sleep patterns and eating patterns disorders and increased frequency of smoking. Time management efforts to overcome academic stress are done by arranging the schedule of activities, noting the types of tasks to be done, preparing before the activities, planning the effective time to create tasks, searching for task materials and dividing the time between making tasks and breaks. Keywords: Time Management, Academic Stress, Student ABSTRAK Stres akademik dapat mengganggu penyelesaian tugas akhir dan menambah masa studi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menggambarkan stres akademik mahasiswa dan (2) mengetahui upaya manajemen waktu dalam mengatasi stres akademik. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini bersumber dari hasil wawancara kepada 7 orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Syiah Kuala yang masa studinya sudah lebih dari 6 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan bahwa gejala stres akademik yang dialami mahasiswa adalah berupa reaksi biologis yaitu detak jantung meningkat, keringat dingin dan suara bergemetar; reaksi psikologis yaitu mengalami perasaan gugup, sering melupakan sesuatu, mengalami perasaan sedih dan kecewa; serta reaksi tingkah laku dan sosial yaitu terganggu dalam kegiatan bersosialisasi, gangguan pola tidur dan pola makan serta meningkatnya frekuensi merokok. Upaya manajemen waktu untuk mengatasi stres akademik yang dilakukan adalah dengan cara menyusun jadwal kegiatan, mencatat jenis-jenis tugas yang harus dikerjakan, melakukan persiapan sebelum kegiatan, merencanakan waktu efektif untuk membuat tugas, mencari bahan-bahan tugas dan membagi waktu antara membuat tugas dan istirahat. Kata kunci: Manajemen Waktu, Stres Akademik, Mahasiswa.
Gambaran penerimaan diri anak panti asuhan dan faktor yang mempengaruhinya Witri Ronica; Nurhasanah Nurhasanah; Dahliana Abd.
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.417 KB)

Abstract

Abstract: Self-acceptance is the ability of individuals to be able to have a positive view of themselves and be willing to live with all the characteristics that exist in themselves without feeling uncomfortable with themselves. Without an individual's self-acceptance it would be difficult to accept a good state of self that relates to weaknesses and strengths. This study aims to describe the self-acceptance of Budi Luhur orphanage children and the factors that influence it. The approach used in this study is descriptive qualitative with the subject of the research are orphanage children who still have parents. The results showed that children lacked self-acceptance or lacked understanding, were unable to regulate emotions, and were unable to interact harmoniously with the environment. While the factors that influence it are not being able to understand the condition of themselves, feeling uncomfortable, family problems and being negative about the future. It is expected that the orphanage will improve facilities for self-development, so that foster children feel happy living in the orphanage. Furthermore, to always supervise foster children, provide good guidance, and give more attention to children, so that they can understand their true self. To parents to be able to work with caregivers to be able to convince their children, parents leave their children to orphanages not because they are not loved anymore.Keywords: Self-Acceptance, Influencing Factors, orphanage children Abstrak: Penerimaan diri adalah kemampuan individu untuk dapat memiliki pandangan positif mengenai diri sendiri dan bersedia untuk hidup dengan segala karakteristik yang ada pada diri tanpa merasa ketidaknyamanan terhadap diri sendiri. Tanpa adanya penerimaan diri individu akan sulit untuk menerima keadaan diri baik yang berhubungan dengan kelemahan maupun kelebihannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri anak panti asuhan Budi Luhur dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu anak-anak panti asuhan yang masih memiliki orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak kurang memiliki penerimaan diri atau kurang memahami dirinya, kurang dapat mengatur emosi, dan kurang dapat berinteraksi secara harmonis dengan lingkungan. Sedangkan faktor yang mempengaruhinya adalah tidak bisa memahami kondisi diri, merasa tidak nyaman, permasalahan keluarga dan bersikap negatif terhadap masa depan. Diharapkan kepada pihak panti asuhan untuk meningkatkan fasilitas untuk pengembangan diri, sehingga anak-anak asuh merasa senang tinggal di panti. Selanjutnya agar selalu mengawasi anak-anak asuh, memberikan pembinaan yang baik, serta memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anak, agar mereka dapat memahami keadaan diri yang sebenarnya. Kepada orangtua agar dapat bekerja sama dengan pengasuh untuk dapat meyakinkan anak-anak bahwasannya, orangtua menitipkan anak ke panti asuhan bukan karena tidak disayang lagi.Kata Kunci: Penerimaan Diri, Faktor yang mempengaruhi, Anak panti asuhan 
Penerapan layanan konseling kelompok dalam mengembangkan kemampuan social siswa di SMA Negeri Se-Kota Banda Aceh Irma Yani; Nurhasanah Nurhasanah; Dahliana Abd.
Jurnal Suloh Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v2i2.14097

Abstract

Abstract: Group counseling service is one of the programs in the school education system that can help problems or difficulties experienced by students. Group counseling services are carried out as a way to facilitate the realization of changes in individual behavior in a good direction, and try to help individuals know and positively accept every strength and weakness in themselves. Therefore this service is expected to be able to support the development process of students' social abilities in interacting with their environment. This study aims to determine the application of group counseling services in developing students' social abilities. The population in this study were all the counseling teachers of State Senior High Schools throughout Banda Aceh, totaling 36 counseling teachers. The determination of the sample in this study is a saturated sampling method. This study uses descriptive quantitative methods. Data processing is done using percentage descriptive formula. The method of retrieving data uses the Guttman scale (yes no). The results of this study can be concluded that the application of group counseling services in developing social skills of students in high school throughout the city of Banda Aceh is applied. It can be seen that (77.2%) the application of group counseling services has been carried out and (83.33%) BK teachers have succeeded in helping students develop social skills.Keywords: Group Counseling Services, Social Ability Abstrak: Layanan konseling kelompok merupakan salah satu program dalam sistem pendidikan disekolah yang dapat membantu masalah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Layanan konseling kelompok dilaksanakan sebagai suatu cara untuk memudahkan terwujudnya perubahan-perubahan tingkah laku individu atau siswa menuju ke arah yang baik, serta mengenal dan menerima secara positif setiap kekuatan dan kelemahan pada dirinya sendiri, oleh karena itu layanan ini diharapkan mampu menunjang proses perkembangan kemampuan sosial siswa dalam berinteraksi dengan lingkunagnnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan layanan konseling kelompok dalam mengembangkan kemampuan sosial siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru bimbingan konseling SMA Negeri se-kota Banda Aceh yang berjumlah 36 orang guru bimbingan konseling. Penentuan sampel  dalam penelitian ini adalah metode sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus deskriptif persentase. Adapun variable dari penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu penerapan layanan konseling kelompok dan kemampuan sosial. Metode pengambilan data menggunakan skala Guttman (ya tidak). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan layanan konseling kelompok dalam mengembangkan kemampuan sosial siswa pada sekolah SMA Negeri se-kota Banda Aceh ada diterapkan. Hal ini dapat dilihat bahwa (77,2%) penerapan layanan konseling kelompok telah dilaksanakan dan (83,33%) guru BK yang sudah berhasil membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan sosial.Kata Kunci: Layanan Konseling Kelompok, Kemampuan Sosial
HUBUNGAN MINAT BIDANG STUDI DENGAN MINAT PEKERJAAN SISWA SMK NEGERI 2 BANDA ACEH Miranda Zensy Raura; Dahliana Abd.; M. Husen
Jurnal Suloh Vol 3, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v3i1.14152

Abstract

Abstrak: Minat bidang studi merupakan kecenderungan siswa yang memusatkan perhatian pada suatu bidang studi tertentu, adanya rasa lebih suka serta memiliki rasa ketertarikan terhadap suatu bidang studi di dalam proses belajar mengajar. Proses belajar akan berjalan dengan lancar apabila disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu bidang studi tersebut. Minat bidang studi yang tinggi pada siswa akan membantu dalam mempersiapkan arah pekerjaannya. Jika minat terhadap bidang studi itu besar maka minat terhadap pekerjaannya itu juga akan kuat. Minat mengarah pada arah jurusan, arah pekerjaan dan arah profesi pada siswa. Merujuk pada tujuan penelitian yaitu untuk melihat hubungan antara minat bidang studi dengan pekerjaan, mengetahui minat bidang studi siswa dan mengetahui arah pekerjaan siswa. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 310 siswa, sedangkan sampel 170 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dengan model Rothwell-Miller yang telah dimodifikasi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat bidang studi siswa di sekolah sebesar 52,35% yang artinya lebih dari setengah subjek penelitian memiliki minat terhadap bidang studi yang sedang ia jalani saat ini. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara minat bidang studi dengan pekerjaan di SMK Negeri 2 Banda Aceh. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas di empat bidang studi 0,05 dan nilai koefisien korelasi berkisar antara 0,168 – 0,319. Penelitian ini juga menunjukkan pola hubungan yang positif artinya semakin tinggi minat siswa pada bidang studi maka semakin kuat pula arah pekerjaannya. Diharapkan kepada siswa SMP yang ingin masuk ke SMK agar mengetahui dengan jelas bidang studi apa yang ingin dipilih tidak berdasarkan ajakan teman dan paksaan orang tua.Kata Kunci: Minat Bidang Studi, Minat PekerjaanAbstract: Interest in the field of study is a tendency of students who focus on a particular field of study, the sense of preferences and have a sense of interest in a field of study in the learning process. Learning process will run smoothly when accompanied by high interest in a field of study. High student interest will help them in preparing the direction of the work. If the interest in the study is high then the interest in the job will also be strong. Interest leads to the direction of the majors, work and the profession of the students.  The purpose of this research is to see the relationship between interests in the field of study with the work, to investigate the interest of student field of study and to know the direction of student work. This research method was descriptive correlational with quantitative approach. Population in this study was the students of class X which amounted to 300 students, while the sample amounted to 170 students. Data collection techniques were conducted by questionnaire with modified Rothwell-Miller model. Data analyzed by using Sperman Rank correlation. The result showed that students interest toward the field of study in that school was 52,35%, it meant a half of sample that being the research subject had a great interest in the field of study that was currently undergoing. This research also indicated that the positive and significant relationship between the interest in the field of study and the work at SMKN 2 Banda Aceh. It was evidenced by the probability value in the four study areas 0, 05 and the correlation coefficient value ranged from 0,168-0,319. This study also showed that a positive relationship pattern that meant if the students’ interest in the field of study was higher, then the direction of the work was also getting stronger. We are expected to SMP students who want to school in SMK to determine clearly what field of study you want to choose which is not based on friends and coercion of parents. Keywords: Interest in the Field of Study, Work
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI DITINJAU DARI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (SUATU STUDI PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN 2016) Cut Irmasita; Dahliana Abd.; Martunis Yahya
Jurnal Suloh Vol 3, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v3i2.14161

Abstract

Abstract: Motivation to learn can determine achievement. One that strengthens learning motivation is the given support including educational costs. The purpose of this study was to describe the Bidikmisi students' learning motivation and explain the differences in Bidikmisi students' learning motivation in terms of the cumulative grade point average (GPA). The data collection technique used was a questionnaire. The data analysis technique used Anova and Tukey HSD. Based on the results, it can be concluded that more than half (57.5%) of students have learning motivation which is in the moderate category, the rest have motivation in the high category (42.5%) and no one has low learning motivation. The results also show that there are 20% of students whose GPA is below 3. In addition, the data also shows that bidikmisi students with GPA above 3.00 have an average motivation score lower than bidikmisi students with GPA below 3.00, although significant differences in motivation are only obtained between GPA groups of 2.50-2.99 and 3 00-3.49. Based on these results it is recommended that students who receive scholarships to increase motivation can maintain their achievements and scholarships. Keywords: Learning motivation, Bidikmisi awardee, Grade Point Average.Abstrak: Motivasi belajar dalam perkuliahan dapat menentukan prestasi yang dicapai. Salah satu yang memperkuat motivasi belajar adalah adanya dukungan termasuk biaya pendidikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi belajar mahasiswa bidikmisi dan motivasi belajar mahasiswa bidikmisi ditinjau dari indeks prestasi kumulatif (IPK). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Anova dan Tukey HSD. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian (57,5%) mahasiswa Bidikmisi FKIP Unsyiah memiliki motivasi belajar yang berada pada kategori sedang, sisanya memiliki motivasi pada kategori tinggi (42,5%) dan tidak ada yang memiliki motivasi belajar rendah. Hasil juga menunjukkan bahwa ada 20% mahasiswa yang IPKnya di bawah 3. Selain itu data menunjukkan bahwa mahasiswa bidikmisi dengan IPK di atas 3,00 memiliki rata-rata skor motivasi lebih rendah daripada mahasiswa bidikmisi dengan IPK di bawah 3,00, walaupun perbedaaan motivasi yang signifikan hanya diperoleh antara kelompok IPK 2,50-2,99 dan 3,00-3,49. Berdasarkan hasil ini disarankan agar mahasiswa penerima beasiswa untuk meningkatkan motivasi agar dapat mempertahankan prestasi sekaligus beasiswanya.Kata Kunci: Motivasi belajar, Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, Indeks Prestasi Kumulatif.
Analisis perilaku altruisme pada santri di pondok pesantren modern Babun Najah Banda Aceh Dina Mahmuliana; Dahliana Abd.; Martunis Yahya
Jurnal Suloh Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v2i2.14099

Abstract

Abstract: Altruism is an attitude of caring and willing to help despite the lack of benefits offered or the absence of hope to get rewarded, but people nowadays influenced of bad globalization in various joints of human life has begun to eliminate humanities velues in possession, including students in boarding school, majorities studens become selfish. The purpose of this research is to observe altruism in students of Babun Najah boarding school also to know the factor causing they‘re altruism habits. This research used descriptive qualitative method with 10 students as sample research. Observer using observation and interview get the data after all analysis with data reduction, display data, and tondution from the fact. The results of data analysis show that there students here still owned altruism in they‘re habits. It shows from they help friends, feel what their friends feel. Willing to give what is owned for others even though he is also in need, still and all also get that there are students selfish, ignoring friends who need help. So, from these fact students still need guidance to be a person who created a noble personality and be responsible also need their parents and lectures support.Keywords: Altruism, santri, pesantren Abstrak: Perilaku altruisme merupakan sikap kepedulian dan mau membantu meskipun tidak adanya keuntungan yang ditawarkan atau tidak adanya harapan untuk mendapatkan imbalan, namun akibat pengaruh globalisasi dalam berbagai sendi kehidupan manusia telah mulai menghilangkan nilai-nilai kemanusian yang dimiliki, termasuk santri di pondok pesantren, berupa nilai-nilai atau kebiasaan saling tolong-menolong sesama teman secara ikhlas menjadi sikap yang tidak baik yaitu mementingkan diri sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku altruisme santri di pondok Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh dan untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya perilaku altruisme pada santri di pondok Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang santri. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dengan reduksi data, penyajian data (display data) dan menarik kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perilaku altruisme masih dimiliki oleh sebahagian santri seperti mau menolong temannya yang sedang kesulitan, sedih melihat temannya yang kesusahan dan rela memberikan apa yang dimiliki untuk orang lain walaupun dirinya juga sedang membutuhkan, namun pada santri lainnya perilaku ini tergolong kurang seperti mementingkan dirinya sendiri, enggan untuk menolong teman yang kesulitan serta tidak pernah sungguh-sungguh dalam memberikan pertolongan, dengan begitu santri masih membutuhkan bimbingan, arahan dan pengembangan agar perilaku tersebut dapat dimiliki oleh seluruh santri yang menetap di pondok pesantren, sehingga terciptalah kepribadian yang berbudi luhur dan bertanggung jawab. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme pada santri, diantaranya orang tua dan kepribadian santri itu sendiri.Kata Kunci : Altruisme, santri, pesantren