Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REVIEW OF ISLAMIC LAW AND CUSTOMARY LAW ON THE MODEL OF THE DIVISION OF INHERITANCE IN THE BETAWI AND MINANGKABAU TRIBES, A COMPARISON Al-hakim, Shidiq; Unang Fauzi; Hendri Tanjung; Rizky Siswanto
al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH) Vol. 6 No. 1 (2024): al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/mawarid.vol6.iss1.art2

Abstract

This research investigates two crucial aspects of Indonesian culture, namely the inheritance division traditions in the Betawi and Minangkabau tribes, and how these traditions interact with the Islamic worldview. The research uses a qualitative approach, descriptive methods, and legal, sociological, and philosophical analyses to understand how the inheritance division traditions in these societies reflect the influence of the Islamic Worldview. The results show that both tribes retain elements of their distinctive culture in the division of inheritance, although the influence of Islam is visible in a number of aspects. Although there are differences with Islamic teachings in some respects, the principles of equality and justice remain an integral part of this tradition. Given the complexity of interpreting and implementing religious values in diverse cultural contexts, this research provides a deep insight into the interaction between Islam, adat and inheritance division in Indonesia. The findings of this study provide a basis for further comparisons with other cultural and religious contexts as well as practical implications for strengthening the principles of justice in inheritance systems in these societies. Penelitian ini menginvestigasi dua aspek krusial dalam budaya Indonesia, yaitu tradisi pembagian warisan dalam suku Betawi dan suku Minangkabau, serta bagaimana tradisi-tradisi ini berinteraksi dengan pandangan dunia Islam. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif, dan analisis hukum, sosiologis, serta filosofis untuk memahami bagaimana tradisi pembagian warisan dalam masyarakat ini mencerminkan pengaruh Islamic Worldview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua suku tersebut mempertahankan unsur-unsur khas budaya mereka dalam pembagian warisan, meskipun pengaruh Islam terlihat dalam sejumlah aspek. Walaupun terdapat perbedaan dengan ajaran Islam dalam beberapa hal, prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan tetap menjadi bagian integral dari tradisi ini. Dengan kompleksitas penafsiran dan implementasi nilai-nilai agama dalam konteks budaya yang beragam, penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai interaksi antara Islam, adat, dan pembagian warisan di Indonesia. Temuan penelitian ini memberikan dasar bagi perbandingan lebih lanjut dengan konteks budaya dan agama lainnya serta implikasi praktis untuk memperkuat prinsip-prinsip keadilan dalam sistem waris di masyarakat ini.
Etika Konsumsi Muslim: Tanggung Jawab Moral dalam Boikot Produk Pro-Zionisme Berdasarkan Analisis Kaidah Fiqhiyah Wafa Syahidah; Unang Fauzi
TAFAQQUH Vol. 10 No. 1 (2025): Tafaqquh : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah dan Ahwal Syahsiyah
Publisher : STIS DAFA MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70032/anezpr23

Abstract

This article aims to analyze the moral responsibility of Muslims in boycotting pro-Zionist products through the perspective of qaidah fiqhiyah (Islamic legal maxims). The study employs a qualitative approach with a literature review method, focusing on the principles of qaidah fiqhiyah and their application in the context of ethical consumption. The findings reveal that qaidah fiqhiyah, such as "dar'ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih" (preventing harm takes precedence over attaining benefits), can serve as a moral foundation for Muslims in making consumption-related decisions, including boycotting products that support activities contrary to Islamic values. This article contributes to the discourse on Muslim ethical consumption by offering a framework based on qaidah fiqhiyah that can be practically applied in global contexts, particularly concerning issues of social and political justice.
Kartu Syariah Hasanah Card: Analisis Fatwa DSN-MUI Nomor 54 Tahun 2006 tentang Syariah Card Siti Hajar Usman; Misno; Unang Fauzi; Aisyah As-Salafiyah
Jurnal Hukum Ekonomi Islam Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Hukum Ekonomi Islam (JHEI)
Publisher : Asosiasi Pengajar dan Peneliti Hukum Ekonomi Islam Indonesia (APPHEISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55577/jhei.v6i2.121

Abstract

ABSTRAK Bank syariah dituntut untuk mengeluarkan satu produk yang dapat memudahkan masyarakat tetapi juga berbasis syariah, maka dari itu BNI syariah menerbitkan produk iB Hasanah Card yang fungsinya sama dengan kartu kredit berbasis syariah. Dalam rangka untuk mengetahui suatu produk dalam suatu lembaga keuangan syariah apakah telah sesuai dengan standar syariah, maka dewan syariah nasional hadir sebagai suatu lembaga yang berhak mengeluarkan fatwa sebagai pedoman lembaga keuangan syariah untuk mengeluarkan produk yang sesuai syariah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi hukum normatif, dengan menggunakan Fatwa DSN-MUI No.54 Tahun 2006 tentang Syariah Card sebagai landasan hukum. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa praktik ib Hasanah Card di BNI Syariah kantor cabang Kendari sudah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI No.54 Tahun 2006 tentang Syariah Card di tinjau dari segi akad, pengambilan fee, batasan-batasan dan ta’widh. ABSTRACT In order to meet the needs of modern society islamic bank is prosecuted to creat a various product that comply with Islamic principles. Than BNI Syariah has published iB Hasanah Card product that function like credit card with Islamic principles. In order to know that a product in one syariah financial institution has according with syariah standart, than nasional syariah board attend as a institution who have the rights to issue fatwa as a guidelines for syariah financial institution to creat their product with Islamic principles.This research is a qualitative study using normative law approaching, with Fatwa DSN-MUI number 54 year 2006 about Syariah Card as a legal foundation. The results of this study suggest that t implementation practice of iB Hasanah Card in BNI Syariah Kendari branch office has suitable with Fatwa DSN- MUI number 54 year 2006 about Syariah Card, in terms of akad, fees, limits and ta’widh.