Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Enhancing Service Quality in Indonesian Food Cart Franchise: Assurance and Empathy For Franchisee Satisfaction Wafa Syahidah; Zenal Asikin
Business Review and Case Studies Vol. 4 No. 2 (2023): BRCS, Vol 4 No 2, August 2023
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/brcs.4.2.204

Abstract

The franchise business not only provides good products but also provides services that satisfy the franchisee. One of Indonesian company franchise, Arofah Kebab, is facing issues with franchises who inconsistenly purchase raw materials and inactive franchises. The problems may be caused by Arofah kebab’s inability to maintain the quality of services to its franchisees. Arofah Kebab has no information about the quality of its service. This study aims to analyze the level of importance and performance of Arofah Kebab services, and franchisee satisfaction. Respondents were 40 active franchisees (33% of total accessible population) using the convenience sampling method. Service attributes are determined by the servqual model and analyzed using descriptive analysis, customer satisfaction index (CSI), and importance-performance analysis (IPA). The results indicate that assurance and empathy dimensions are service quality dimensions that need to be futher emphasized by individual franchise businesses in providing services to frachisees. These dimensions encompass various service attributes that relate to assurance and the personal relationship between the franchise and franchisor. In the case of Arofah Kebab, four service attributes need to be improved including carrying out every obligation in the agreement, strengthening two-way communication, creating SOP for employees who deal directly with franchisees, and providing extensions for customer service hour and ensuring service operating hours run on time. Keywords: CSI, franchise, franchisee satisfaction, IPA, service quality
PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI ANAK USIA DINI MELALUI PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN MONTESSORI Titi Usnah; Wafa Syahidah; Mela Melati Soleha
Smart Kids: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi PIAUD, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/smartkids.v5i1.123

Abstract

Kemandirian pada anak usia dini perlu dikembangkan karena kemandirian adalah salah satu tugas perkembangan anak usia dini yang dapat distimulasi dengan berbagai metode, salah satunya yaitu melalui metode pembelajaran Montessori. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode Montessori dalam pembentukan karakter mandiri pada anak usia dini di Safaraz Islamic Preschool. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah Safaraz Islamic Preschool, adapun sumber data sekundernya yaitu dari referensi buku dan jurnal yang terkait dengan pendekatan metode Montessori dan kemandirian anak usia dini. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan pendekatan metode Montessori dalam pembentukan karakter mandiri anak usia dini di Safaraz Islamic Preschool sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran serta dalam pembentukan karakter anak dapat melayani dirinya secara mandiri.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI PADA PT YAH Wafa Syahidah; Hani Haerunisa; Nadira Ardiani Putri; Asyifa Syaidatul Wafa
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 2 No. 3 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jemb.v2i3.3948

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan yang melayani pada PT YAH. PT YAH merupakan perusahaan pakaian wanita online yang hadir untuk memenuhi kebutuhan fashion dengan koleksi terbaru dan berkualitas tinggi, yang menawarkan berbagai pilihan pakaian yang dapat disesuaikan dengan berbagai selera dan kebutuhan, peranan pemimpin juga menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk mengarahkan operasional bisnis. Dalam konteks beberapa para ahli, kepemimpinan yang melayani bukan hanya sikap, tetapi menjadi sebuah faktor keberhasilan sebuah organisasi. Untuk memahami bagaimana kepemimpinan melayani diterapkan dalam perusahaan, seseorang harus melakukan penilaian tentang sifatnya. Teknik pengumpulan data dilakukan pada penelitian ini secara triangulasi (gabungan), analisis data dilakukan secara induktif, dan hasilnya lebih menekankan makna daripada generalisasi., penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT YAH telah menerapkan sifat kepemimpinan yang melayani, seperti mendengarkan, empati, menyembuhkan, dan komitmen untuk pertumbuhan karyawan. Pemimpin juga menggunakan pendekatan persuasif untuk membangun kepercayaan dan mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka. Kepemimpinan yang diterapkan pada PT. YAH memberikan dampak yang sangat postif bagi perkembangan bisnis dan kinerja organisasi yang optimal.
Etika Konsumsi Muslim: Tanggung Jawab Moral dalam Boikot Produk Pro-Zionisme Berdasarkan Analisis Kaidah Fiqhiyah Wafa Syahidah; Unang Fauzi
TAFAQQUH Vol. 10 No. 1 (2025): Tafaqquh : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah dan Ahwal Syahsiyah
Publisher : STIS DAFA MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70032/anezpr23

Abstract

This article aims to analyze the moral responsibility of Muslims in boycotting pro-Zionist products through the perspective of qaidah fiqhiyah (Islamic legal maxims). The study employs a qualitative approach with a literature review method, focusing on the principles of qaidah fiqhiyah and their application in the context of ethical consumption. The findings reveal that qaidah fiqhiyah, such as "dar'ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih" (preventing harm takes precedence over attaining benefits), can serve as a moral foundation for Muslims in making consumption-related decisions, including boycotting products that support activities contrary to Islamic values. This article contributes to the discourse on Muslim ethical consumption by offering a framework based on qaidah fiqhiyah that can be practically applied in global contexts, particularly concerning issues of social and political justice.