Sunardi Radiono
Departemen Dermatologi Dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Keperawatan, Dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada / Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CHRONIC BULLOUS DISEASE OF CHILDHOOD: TINJAUAN KLINIS, HISTOPATOLOGI, DAN DIRECT IMMUNOFLOURESCENCE PADA PENEGAKAN DIAGNOSIS Nita Damayanti Sulistianingrum; Yulia Eka Irmawati; Sunardi Radiono; Yohanes Widodo; Ery Kus Dwianingsih
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 49 No 3 (2022): Media Dermato-Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v49i3.335

Abstract

Chronic bullous disease of childhood (CBDC) adalah penyakit autoimun bulosa yang jarang, non herediter, dan biasa muncul pada dekade pertama kehidupan. Gambaran klinis berupa bula tegang berisi cairan jernih atau hemoragik yang membentuk cluster of jewels, rosette atau string of pearls. Fitur histopatologi berupa celah subepidermal dengan neutrofil atau eosinofil di sepanjang membran basalis. Pemeriksaan direct immunofluoroscence (DIF) didapatkan deposisi linear homogen immunoglobulin (Ig) A pada area membran basalis. Deposit tambahan imunoreaktan lain, tersering IgG dan bisa juga komplemen ketiga (C3), juga ditemukan pada sebagian kecil pasien CBDC. Tujuan penulisan laporan ini adalah meningkatkan pemahaman klinisi tentang penegakan diagnosis CBDC secara klinis serta variasi temuan histopatologi dan DIF. Seorang anak perempuan usia 4 tahun 9 bulan mengalami lepuh pada kulit disertai rasa gatal, namun tanpa keluhan sistemik sejak 2 bulan lalu. Status dermatovenereologis tampak bula dinding tegang multipel berkelompok dengan pola rosette. Pemeriksaan histopatologi tampak celah subepidermal dengan sedikit sebukan 1 sel polimorfonuklear. Pemeriksaan DIF pada kulit peri-lesi terdapat deposisi IgG, IgA dan C3 pada membran basalis dengan pola linier. Diagnosis CBDC ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan histopatologi berupa gambaran celah subepidermal serta imunopatologi DIF berupa deposisi linier IgG, IgA dan C3 pada membran basalis.
RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DAN RASIO TROMBOSIT LIMFOSIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PSORIASIS TIPE PLAK Yefta Yefta; Agnes Sri Siswati; Niken Trisnowati; Fajar Waskito; Niken Indriastuti; Sunardi Radiono; Dwi Retno Adi Winarni
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 50 No 3 (2023): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v50i3.441

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Psoriasis merupakan gangguan inflamasi sistemik kronis dan rekuren yang mempengaruhi 2-3% populasi. Patogenesis psoriasis melibatkan neutrofil, limfosit, trombosit, sitokin dan kemokin. Penentuan derajat keparahan psoriasis tipe plak yang sering digunakan adalah Psoriasis Area Severity Index (PASI) memiliki kelemahan yaitu subyektivitas antar pemeriksa. Rasio neutrofil limfosit (N/L) dan rasio trombosit limfosit (T/L) adalah penanda sederhana respon inflamasi sistemik yang mudah diukur dan murah sebagai bagian dari pemeriksaan darah rutin dan umum digunakan dalam penyakit inflamasi kronis. Tujuan: mengetahui perbedaan dan hubungan antara rasio N/L dan rasio T/L dengan derajat keparahan psoriasis tipe plak berdasarkan PASI. Metode: Penelitian menggunakan rancangan potong lintang dengan subyek telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis komparatif dan korelatif digunakan untuk menilai perbedaan dan hubungan kedua rasio dengan skor PASI. Hasil: Jumlah subyek penelitian 48 orang dibagi menjadi 3 kelompok psoriasis (derajat ringan, sedang dan berat). Terdapat perbedaan antara rasio N/L dan rasio T/L dengan derajat keparahan psoriasis tipe plak (p<0,05). Terdapat hubungan antara rasio N/L dan rasio T/L dengan derajat keparahan psoriasis tipe plak berdasarkan PASI (p<0,05 dan r: 0,550, r: 0,314). Kesimpulan: terdapat perbedaan dan hubungan antara rasio N/L dan rasio T/L dengan derajat keparahan psoriasis tipe plak berdasarkan PASI. Kata Kunci: rasio neutrofil limfosit, rasio trombosit limfosit, psoriasis tipe plak, psoriasis area severity index (PASI)