Unaz Nurma I
Program Studi Teknologi Ternak Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pola Injeksi PGF2α terhadap Waktu Birahi pada Sapi Friesian Holstein dalam Program Inseminasi Buatan Budi Purwo Widiarso; Alvin Agung Nugroho; Unaz Nurma I; Kartika Budi Utami
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 3 (2023): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.82768

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola injeksi PGF2α alpha terhadap waktu munculnya  birahi pada sapi betina Friesian Holstein(FH). Penelitian  dilaksanakan di Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ± 14 hari mulai tanggal 22 Desember 2022 sampai dengan 5 Januari 2023. Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan. Perlakuan 1(P1) Pola Injeksi tunggal PGF2α . Perlakuan 2(P2) menggunakan pola injeksi PGF2α ganda  dan Perlakuan 3 Sebagai kontrol (P0) tanpa menggunakan injeksi PGF2α . Penelitian menggunakan  total 15  ekor sapi FH betina. 5  ekor FH betina  untuk perlakuan 1(P1) dosis tunggal. Perlakuan 2(P2) menggunkan 5 ekor dengan dua perlakuan injeksi ganda PGF2α   dan Perlakuan 3(P0) 5 ekor sapi FH betina yang tidak dinjeksi PGF2α .Injeksi tunggal dengan keberadaan corpus luteum dan injeksi ganda dengan selang waktu 11 hari dari injeksi pertama. Pengamatan estrus dilakukan  lima hari berturut-turut setelah injeksi PGF2α yang terakhir. Variabel penelitian  yang diamati adalah respon, onset dan durasi estrus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi ganda menghasilkan respon estrus lebih baik dibandingkan injeksi tunggal (100% : 80%), onset estrus lebih pendek (48,17 jam : 54, 50 jam), dan durasi estrus lebih pendek (23, 51 jam : 24,01 jam). Hasil penelitian disimpulkan bahwa respon estrus injeksi PGF2α ganda lebih baik dari injeksi PGF2α tunggal.