Kampung Batik Rejomulyo dikenal masyarakat sebagai sentra Batik Semarangan tentu tidak terlepas dari brand awareness masyarakat. Jika seseorang sadar dan tahu akan suatu merek pastinya orang tersebut akan menjadi tertarik dan memiliki niat untuk mencoba membeli suatu merek tersebut. Brand awareness dapat dibentuk melalui Word of Mouth Marketing (WoM) dan personall selling. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis marketing communication tools berupa WoM dan kegiatan personal selling yang ditemukan pada pengelolaan brand awareness Batik Semarangan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 5 orang narasumber perajin, penjual, pemilik toko Batik Semarangan di Kampung Batik Rejomulyo Semarang dan 6 orang pengunjung yang telah melakukan pembelian. Aktifitas WoM terjadi secara organik oleh konsumen yang pernah berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo. Mereka menceritakan kembali kepada teman, saudara baik secara lisan maupun tertulis melalui pesan di Whatsapp. Word of Mouth Marketing dalam 4 aturannya yaitu be interesting, make it easy, make people happy dan earn trust and respect ditemukan pada penelitian ini. Sumber konsumen menerima WoM dari teman, keluarga, pihak hotel tempat menginap wisatawan sehingga membuat mereka tertarik untuk berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo Semarang. Pembicaraan secara alami terjadi karena konsumen yang pernah berkunjung mengalami, mendapatkan kualitas positif pada saat berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo. 6 tahapan pada personal selling sudah diterapkan yaitu mencari calon pelanggan, pra pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan, tindak lanjut dan pemeliharaan, serta tahap penutupan. Ada tahap yang belum dilakukan maksimal yaitu pada tahap mencari calon pelanggan karena ada perajin, penjual dan pemilik toko yang belum aktif mencari pelanggan, lebih pada menunggu pengunjung datang ke tokonya. Bentuk pengelolaan brand awareness dilakukan oleh perajin, penjual dan pemilik toko dengan cara menjaga kualitas produk, pelayanan personal dengan memberikan rekomendasi pilihan batik, mengedukasi cara mencuci, menjemur Batik Semarangan dan seni batik. Info produk baru disampaikan kepada konsumen melalui Whatsapps, paket belajar membatik juga ditawarkan kepada pengunjung agar mereka tetap mengingat Batik Semarangan Kampung Batik Rejomulyo.