Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AKTUALISASI DIRI GENERASI Y DI INSTAGRAM Bernadeta, Lenny Setyowati
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Master of Communication Science Program, Faculty of Social and Political Science, Diponego

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18395.453 KB) | DOI: 10.14710/interaksi.6.1.93-109

Abstract

ABSTRACTNowadays, around us there are many teenagers who use social media as a means to actualize themselves, they are often referred to as Y Generation (Y Genes). Y Generation is the generation who was born in 1980 to 2000. The positive sides that they have a high self-confidence, strong in self-esteem, good in social networks, creative, multi-tasking, the generation who love the wireless world (Tulgan and Martin 2001, Beekman 2011). Through the technology, new media as a place for the generation of Y genes express themselves to gain recognition and self-existence they make use of social media, for example: their favorite is to take their picture by themselves (which famous as selfie in Indonesian) then upload them to social media, using social media such as instagram. The process of self-actualization by generation Y through social networking is done by displaying the profile photo, upload photos of their activities and write their status or feeling. The qualitative method was used in this research, self-presentation through dramaturgical theory. The techniques for collecting the data through: in-depth interviews with informants, observation, documentation and literature study. The researcher interviewed five person as the Y generation (3 female and 2 male), they were as students of Soegijapranata Catholic University in Semarang. Based on interviews the researcher concluded that the use of social media networking instagram for generation Y in actualize themselves was a positive activity, they displayed profile photos as attractive as possible, uploaded photos of individual activities as well as with the community, and wrote status as the fulfillment of the need for self-actualization and got a good impression on others. And this was appropriate with dramaturgy theory where people tend to show their positive side / front page to  others.Key words: Gen Y, Social Media, Self Actualization
Pemrosesan Informasi Pandemi Covid-19 dari Facebook Lenny Setyowati
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman individu dalam memproses informasi tentang Covid-19 dari Facebook. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini yaitu pemrosesan informasi dalam sistem kognitif individu dimulai sejak individu terterpa informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Informasi tentang Covid-19, mendorong terjadinya involuntary attention individu, karena pada awalnya individu dihadapkan pada situasi unaware, yang menganggap bahwa informasi mengenai Covid-19 bukan sebagai informational goal sehari-hari. Pada perkembangannya, informasi tentang Covid-19 mulai ditempatkan sebagai informasi yang perlu diakses. Sejumlah informasi dapat menarik perhatian individu, sehingga mendorong motivasi mereka untuk mengikuti perkembangan informasi tersebut. Selain itu, kehadiran informasi-informasi tentang Covid-19 juga mendorong rasa penasaran dan menyebabkan cognitive dissonance pada individu. Informasi-informasi tentang Covid-19 yang disaring individu dalam sistem kognitif, mendorong pembentukan struktur kognitif dan sikap individu. Terdapat tiga pemaknaan mengenai hoaks tentang Covid-19 yang dipahami individu, yang secara dominan diperoleh melalui Facebook. Namun demikian, hoaks tentang Covid-19 juga ditransmisikan melalui (grup) WhatsApp, Twitter, word of mouth (WOM), bahkan portal berita online.
PELATIHAN PEMASARAN ONLINE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BATIK GESEK GODHONG RW6 KELURAHAN TEGALSARI, SEMARANG Maria Yosephine Dwi Hayu Agustini; Agus Cahyo Nugroho; Lenny Setyowati; Bernard Febrianto Tjahjadi; Eko Putri Wahyu Puji Astuti
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.15165

Abstract

Batik gesek godhong is a new technique developed by a resident of RT 5 RW 6 Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari Semarang. This local creation is expected to become an icon and unique gift of Semarang. Even though women in RW 6 had been taught the skill of making batik gesek godhong for this purpose, marketing the product has still been the problem. Online marketing is a media that relies on the technology of the internet and is considered effective in reaching broader areas and minimizing costs. Thus, this community service was dedicated to increasing the women's ability to do online marketing. The method applied for this community activity was training on marketing online through e-marketplace and art of selling online and mentoring the application of the training. Even though the number of women who have online shops has increased, they still encounter problems attracting consumers’ interest and building consumer loyalty or implementing the art of selling online. Thus, similar community service activity for them is still needed in the future. Generally, the evaluation of the participants in the training was satisfactory and highly satisfactory. --- Batik gesek godhong merupakan suatu teknik yang dikembangkan seorang warga RT 5 RW 6 Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari Semarang. Karya lokal ini diharapkan bisa menjadi icon kota Semarang dan menjadi oleh-oleh khas Semarang. Walaupun ketrampilan membuat batik gesek godhong sudah ditularkan kepada ibu-ibu di wilayah RW 6 untuk maksud tersebut, namun pemasaran masih menjadi kendala. Pemasaran online merupakan satu media dengan teknologi internet yang dinilai efektf untuk menjangkau area pemasaran yang lebih luas dengan biaya lebih murah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemasaran online bagi ibu-ibu. Metode yang diterapkan adalah pelatihan pemasaran online melalui e-marketplace dan seni berjualan online dan pendampingan dalam penerapan hasil pelatihan. Pelatihan yang diikuti perwakilan tiap RT telah berhasil membuat peserta memiliki toko online di suatu e-marketplace. Walaupun jumlah ibu yang memiliki toko online sudah bertambah, namun permasalahan untuk menarik minat dan loyalitas konsumen atau menerapkan seni berjualan online masih dirasa menjadi kendala. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat serupa masih dibutuhkan dikemudian hari. Namun demikian, secara umum penilaian peserta terhadap program pengabdian ini adalah memuaskan dan sangat memuaskan.
ADVERTISING COPYWRITING OF BATIK SEMARANG ON INSTAGRAM @BATIKSEMARANG16 Lenny Setyowati
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 3, No 1: November 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v3i1.5402

Abstract

Internet has helped marketers to reach larger markets, potential consumers at any time or place. With the change in advertising activities, and the advent of social media has moved marketers from conventional media to social media, because advertising costs are far cheaper and measurable. Instagram is used by marketers to promote its products, including batik. The study is focused on the elements of copywriting, the types of copywriting applied to the social media of instagram @batiksemarang16. The study is qualitative approaches and descriptive methods. The data collection technique used are observation, a documentary of content content where there are elements of copywriting, a type of copywriting from instagram @batiksemarang16 and archive studies. Hopefully, the results of this study will become a reference to a copywriting in the process of advertising in social media. From the 35 of the content of @batiksemarang16 account has used the suggested elements in good copywriting sucah as headlines, sub-headlines, slogans, body copy and taglines. What's interesting is that all of the contents used a body copy element. It was found a combination of copywriting elements to make content more creative and for add value to the copywriting. There were types of copywriting and the number of instagram accounts @batiksemarangang16. From 13 types of copywriting unfound content that used types competitive copy dan imagination copy.
Pemetaan Pengelolaan Keuangan, Komunikasi dan Budaya dalam Pemasaran Produk di Kampung Batik Semarang Lenny Setyowati; Ekawati Marhaenny Marhaenny Dukut; Devitia Putri Nilamsari
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 6, No 1: September 2023
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v6i1.8767

Abstract

In Indonesia, batik is popular in every area. Specifically, on the island of Java, batik that comes from Yogyakarta, Pekalongan, Surakarta, and Lasem, have emerged as Batik Yogya, Batik Pekalongan, Batik Surakarta, Batik Cirebon, and Batik Lashem. It is interesting to note that not many people have heard of Batik Semarangan, even though Semarang city is the capital of Central Java. Thus, the popularity of Batik Semarang needs to be raised to gain publicity. The purpose of doing research on Batik Semarangan is (1) to analyze the financial management of Kampung Batik, (2) to see how effective the financial management is on marketing through Integrated Marketing Communication (IMC), and (3) to map out the cultural wealth around Semarang city that is shown through the Batik Semarangan cloth motifs. Instruments utilized in the research are questionnaires and interviews with Batik designers. The research finds that (1) good financial management will direct regular financial governance that can allocate funds for operational, payday, or marketing interests, (2) the IMC strategy is appropriate for the cultural promotion of the batik village, and (3) the unique motifs depicting Semarang city’s architecture and flora and fauna prove to assist in today's digital promotion of Batik Semarangan that can penetrate the borders of any country. Keywords: Batik Semarangan, financial management, cultural communication, IMC
WORD OF MOUTH MARKETING DAN PERSONAL SELLING PADA PENGELOLAAN BRAND AWARENESS BATIK SEMARANGAN DI KAMPUNG BATIK REJOMULYO SEMARANG Lenny Setyowati; Rotumiar Pasaribu; Fidelis Aggiornamento Saintio
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 4, No 2: Mei 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v4i2.11811

Abstract

Kampung Batik Rejomulyo dikenal masyarakat sebagai sentra Batik Semarangan tentu tidak terlepas dari brand awareness masyarakat. Jika seseorang sadar dan tahu akan suatu merek pastinya orang tersebut akan menjadi tertarik dan memiliki niat untuk mencoba membeli suatu merek tersebut. Brand awareness dapat dibentuk melalui Word of Mouth Marketing (WoM)  dan personall selling. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis marketing communication tools berupa WoM dan kegiatan personal selling yang ditemukan pada pengelolaan brand awareness Batik Semarangan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 5 orang narasumber perajin, penjual, pemilik toko Batik Semarangan di Kampung Batik Rejomulyo Semarang dan 6 orang pengunjung yang telah melakukan pembelian. Aktifitas WoM terjadi secara organik oleh konsumen yang pernah berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo. Mereka menceritakan kembali kepada teman, saudara baik secara lisan maupun tertulis melalui pesan di Whatsapp. Word of Mouth Marketing dalam 4 aturannya yaitu be interesting, make it easy, make people happy dan earn trust and respect ditemukan pada penelitian ini. Sumber konsumen menerima WoM dari teman, keluarga, pihak hotel tempat menginap wisatawan sehingga membuat mereka tertarik untuk berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo Semarang. Pembicaraan secara alami terjadi karena konsumen yang pernah berkunjung mengalami, mendapatkan kualitas positif pada saat berkunjung ke Kampung Batik Rejomulyo.  6 tahapan pada personal selling sudah diterapkan yaitu mencari calon pelanggan, pra pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan, tindak lanjut dan pemeliharaan, serta tahap penutupan. Ada tahap yang belum dilakukan maksimal yaitu pada tahap mencari calon pelanggan karena ada perajin, penjual dan pemilik toko yang belum aktif mencari pelanggan, lebih pada menunggu pengunjung datang ke tokonya.  Bentuk pengelolaan brand awareness dilakukan oleh perajin, penjual dan pemilik toko dengan cara menjaga kualitas produk, pelayanan personal dengan memberikan rekomendasi pilihan batik, mengedukasi cara mencuci, menjemur Batik Semarangan dan seni batik. Info produk baru disampaikan kepada konsumen melalui Whatsapps, paket belajar membatik juga ditawarkan kepada pengunjung agar mereka tetap mengingat Batik Semarangan Kampung Batik Rejomulyo.
Pelatihan Copywriting Periklanan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi UMKM Kelurahan Mangunharjo, Semarang Setyowati, Lenny; Stefani Fierzca Dewi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam kegiatan KKU dan KKS pada semester genap tahun akademik 2023–2024. Sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah mitra UMKM, tim penggerak, dan ibu-ibu PKK di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Permasalahan yang dihadapi oleh para mitra adalah adanya usaha kecil dan menengah, namun produk dan jasa yang mereka miliki belum semuanya diketahui oleh masyarakat luas, terutama di luar Kelurahan Mangunharjo. Tidak semua mitra mempromosikan potensi dan produk UMKM mereka melalui media sosial. Beberapa mitra masih mengandalkan promosi melalui gethok tular (dari mulut ke mulut), sebagian lain menggunakan media sosial, namun dengan pengetahuan yang masih sederhana. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan media sosial dan teknik advertising copywriting agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat menjadi lebih efektif. Selain itu, mitra juga belum mampu mengelola keuangan UMKM dengan baik, sehingga pengeluaran, pemasukan, dan keuntungan tidak tercatat secara rapi. Pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan sebagian besar pelaku UMKM di Kelurahan Mangunharjo yang menunjukkan bahwa mereka belum mempromosikan produk melalui media sosial dan belum mencatat keuangan secara baik. Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa selama ini usaha mereka masih dapat berjalan. Inilah yang menjadi fokus perhatian tim pengabdian. Metode yang digunakan adalah pemberian pelatihan penggunaan media sosial untuk pemasaran, pelatihan advertising copywriting, dan pelatihan pelaporan keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias dan mulai memikirkan langkah-langkah untuk mempromosikan produk serta mengembangkan usaha mereka, serta menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.  
Pelatihan Copywriting Periklanan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi UMKM Kelurahan Mangunharjo, Semarang Setyowati, Lenny; Stefani Fierzca Dewi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11365

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam kegiatan KKU dan KKS pada semester genap tahun akademik 2023–2024. Sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah mitra UMKM, tim penggerak, dan ibu-ibu PKK di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Permasalahan yang dihadapi oleh para mitra adalah adanya usaha kecil dan menengah, namun produk dan jasa yang mereka miliki belum semuanya diketahui oleh masyarakat luas, terutama di luar Kelurahan Mangunharjo. Tidak semua mitra mempromosikan potensi dan produk UMKM mereka melalui media sosial. Beberapa mitra masih mengandalkan promosi melalui gethok tular (dari mulut ke mulut), sebagian lain menggunakan media sosial, namun dengan pengetahuan yang masih sederhana. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan media sosial dan teknik advertising copywriting agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat menjadi lebih efektif. Selain itu, mitra juga belum mampu mengelola keuangan UMKM dengan baik, sehingga pengeluaran, pemasukan, dan keuntungan tidak tercatat secara rapi. Pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan sebagian besar pelaku UMKM di Kelurahan Mangunharjo yang menunjukkan bahwa mereka belum mempromosikan produk melalui media sosial dan belum mencatat keuangan secara baik. Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa selama ini usaha mereka masih dapat berjalan. Inilah yang menjadi fokus perhatian tim pengabdian. Metode yang digunakan adalah pemberian pelatihan penggunaan media sosial untuk pemasaran, pelatihan advertising copywriting, dan pelatihan pelaporan keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias dan mulai memikirkan langkah-langkah untuk mempromosikan produk serta mengembangkan usaha mereka, serta menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.  
Elements and types of advertising copywriting on instagram @batiksemarang16 Setyowati, Bernadeta Lenny; Aydawati, Emilia Ninik
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 14, No 1 (2025): June 2025
Publisher : Master of Communication Science Program, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/interaksi.14.1.118-137

Abstract

The Internet has helped marketers to reach larger markets and potential consumers at any time or place. The change in advertising activities and the advent of social media has moved marketers from conventional to social media because advertising costs are far cheaper and measurable. Marketing of batik products use Instagram to promote their products. This study is focused on the elements of copywriting and the types of copywriting applied to the social media of Instagram @batiksemarang16 as a marketing communication to their audiences. This study uses qualitative approaches and descriptive methods. The data collection techniques used are observation, a documentary of content containing elements of copywriting, copywriting from Instagram @batiksemarang16, and archive studies. Hopefully, the results of this study will become a reference to copywriting in the process of advertising on social media. The content of the @batiksemarang16 account uses the suggested elements of copywriting, such as headlines, sub-headlines and body copy, but instead of using slogans and taglines. This research found that combining copywriting elements makes content more creative and adds value to that copywriting. There were ten types of copywriting that were found on @batiksemarangang16.