Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Status Obesitas Sentral dengan Pengalaman Karies (Indeks DMFT) pada Individu Dewasa Muda Rahmawan, Dzanuar; Irawan, Rudi; Muga, Ige Frameski Radila; Septommy, Catur
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v10i2.12719

Abstract

Karies dan obesitas merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada bidang kesehatan masyarakat terutama pada individu dewasa muda dan prevalensi kondisi tersebut terus meningkat di seluruh dunia. Status obesitas sentral telah dilaporkan memiliki korelasi dengan pengalaman karies, hal tersebut belum bayak dipelajari di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengalaman karies dan status obesitas sentral pada mahasiswa dengan kondisi sehat usia 18-22 tahun. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dengan jumlah sampel 120. Pengalaman karies dinilai dengan indeks decayed missing filled teeth index (DMFT) dan status obesitas sentral dinilai dengan waist hip ratio (WHR) yang merupakan rasio dari lingkar pinggang (waist circumference) dan lingkar pangggul (hip circumference). Data dianalisa menggunakan SPSS 17 dengan tingkat signifikansi p0,05. Terdapat korelasi antara WHR dan waist circumference (WC) dengan indeks DMFT (p=0,028, r= 0,201; p=0,025, r=0,204). Pada pemerikasaan indeks DMFT didapatkan persentase individu dengan pengalaman karies kategori sangat rendah 14,2% (n=17), kategori rendah 17,5% (n=21) kategori sedang 23,3% (n=28), kategori tinggi 29,1% (n=35) dan kategori sangat tinggi 15,8% (n=19). Pengukuran antropometri didapatkan rerata WC=78,6, hip circumference (HC)=97,3 dan WHR=0,81. Persentase individu yang mengalami obesitas sentral pada laki-laki sebesar 13,3% (n=8) dan pada perempuan 28,3% (n=17). Pada penelitian ini status obesitas sentral memiliki hubungan signifikan terhadap indeks DMFT.
KARAKTERISTIK SUARA LINGUO PALATAL /C/ PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KENNEDY KELAS II MODIFIKASI 1 DENGAN KONEKTOR BERBEDA Catur Septommy
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.475 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemakaian gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi fonetik serta dapat mengakibatkan kelainan bicara. Suara linguopalatal /c/ adalah salah satu konsonan dengan  artikulasi lidah berkontak dengan palatum keras bagian depan. Faktor yang mempengaruhi organ fonetik pemakai gigi tiruan adalah konektor utama. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konektor gigi tiruan maksila terhadap karakteristik suara. Metode: Jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian adalah satu pasien dengan kehilangan gigi tiruan akrilik kennedy kelas II modifikasi I pada rahang atas dan memakai alat gigi tiruan yang berbeda, tidak menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan maksila sebagai kontrol, kelompok perlakuan menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan maksila dengan bentuk konektor utama U-Shape, Single Palatal Strap, Single Palatal Bar, Anterior Posterior Palatal Strap, dan Full. Kata /cacah/, /cicih/ dan /cucu/ yang terekam diproses dengan program Matrix Laboratory. Hasil: Tidak terdapat perbedaan frekuensi suara /cacah/ dan terdapat perbedaan frekuensi suara /cucu/ dan /cicih/ di antara kelompok. Pada kata /cicih/ terdapat persamaan frekuensi suara antara Single Strap, U-Shape, dan Anterior Posterior Strap dengan kontrol. Simpulan dan saran: Terdapat perbedaan suara pada /cicih/ dan /cucu/ antara perlakuan dengan kontrol. Untuk mengetahui pengaruh kerangka logam pada suara, penelitian ini bisa dilanjutkan dengan kerangka bahan dasar logam.
Pengaruh posisi dan fraksi volumetrik fiber polyethylene terhadap kekuatan fleksural fiber reinforced composite (The effect of position and volumetric fraction polyethylene fiber on the flexural strength of fiber reinforced composite) Catur Septommy; Widjijono Widjijono; Rini Dharmastiti
Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) Vol. 47 No. 1 (2014): March 2014
Publisher : Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga https://fkg.unair.ac.id/en

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.54 KB) | DOI: 10.20473/j.djmkg.v47.i1.p52-56

Abstract

Background: Composite resin is a combination of filler and matrix. The additional of fiber in the composite resin has a function as load-bearing in mastication. Polyethylene fiber has been used as a reinforced to receive the forces on the fixed denture fiber reinforced composite (FRC). Purpose: The purpose of this study was to determine effect of position and olumetric fraction of fibers on the flexural strength and modulus polyethylene FRC. Methods: This study used 7 groups with variations in the position and the volume of fiber. Group I, position compression volume 1 sheet; group II, 2 volume compression sheet position; group III, volume 1 sheet neutral position; group IV, neutral position volume 2 sheets; group V, position tension volume 1 sheet; group VI position tension volume 2 sheets; and group VII without fiber. Each group consisted of 6 samples and FRC rod-shaped samples with size (25 x2 x 2) mm. Samples were tested by three-point bending test with a universal testing machine. The data were analyzed by two-way Anova and LSD test continued (α = 0,05). Results: Group VI had the highest mean flexural strength than others (360.74 MPa) and group IV had the highest flexural modulus than others (3.56 GPa). The flexural strength and modulus with the variation of position or volume showed a significant differences (p<0.05), while the interaction between position and volume showed no significant difference (p>0.05). Conclusions: The position fiber on tension and additional two strips on volumetric fiber affected the increasing flexural strength and modulus of FRC.Latar belakang: Komposit merupakan gabungan filler dan matriks. Penambahan fiber pada komposit berfungsi sebagai penahan beban pengunyahan. Polyethylene fiber telah digunakan sebagai penguat dalam menerima gaya-gaya pada gigi tiruan cekat fiber reinforced composite (FRC). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi dan fraksi volumetrik fiber pada kekuatan fleksural polyethylene FRC. Metode: Penelitian ini membuat 7 kelompok sampel polyethylene FRC dengan variasi posisi dan volume fiber. Kelompok I, posisi compression volume 1 lembar; kelompok II, posisi compression volume 2 lembar; kelompok III, posisi netral volume 1 lembar; kelompok IV, posisi netral volume 2 lembar; kelompok V, posisi tension volume 1 lembar; kelompok VI, posisi tension volume 2 lembar; dan kelompok VII, tanpa fiber. Setiap kelompok terdiri atas 6 sampel dan sampel berbentuk batang FRC dengan ukuran (25x2x2) mm. Sampel diuji dengan three-point bending test dengan universal testing machine. Data dianalisis dengan two-way anova dan dilanjutkan uji LSD (α=0.05). Hasil: Rerata kekuatan fleksural kelompok VI paling tinggi (360.74 MPa) dan kelompok IV memiliki modulus fleksural tertinggi (3.56 GPa). Kekuatan dan modulus fleksural dengan variasi posisi atau volume menunjukkan perbedaan bermakna (p<0.05) sedangkan interaksi antara posisi dan volume menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p>0.05). Simpulan: Posisi fiber pada sisi tension FRC dan penambahan volume 2 lembar fiber akan meningkatkan kekuatan fleksural FRC.