Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk memahami bentuk-bentuk tolong menolong pada proses pernikahan Etnis Bugis di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana. (2) Untuk mengetahui Implikasi Tolong menolong pada proses pernikahan Etnis Bugis di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana. (3) Untuk mengetahui Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam proses pernikahan Etnis Bugis di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleng Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan (Field work) dengan tujuan untuk memperoleh data secara langsung dilapangan dengan menggunakan teknik pengamatan dan wawancara mendalam serta diperkuat dengan dokumentasi. Hasil penelitian megenai Eksistensi Nilai Tolong Menolong (Assitulu-Tulungeng) Pada Proses Pernikahan Etnis Bugis (Studi Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana) menunjukkan bahwa bentuk tolong menolong nampak terlihat mulai dari pembuatan pelaminan, namun tolong menolong tersebut sudah mulai memudar. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat yang lebih memilih untuk menyewa tenda pelaminan atau yang disebut dengan tenda jadi. Adapun implikasi dari adanya penyedia jasa pelaminan tersebut berakibat pada tolong menolong yang mulai memudar. Selain itu, penulis menemukan adanya nilai tolong menolong dalam proses pernikahan etnis bugis. Adapun nilai tersebut meliputi (1) Nilai kekerabatan, (2) Status Sosial, (3) Penghargaan terhadap perempuan. Namun secara umum nilai tolong menolong dalam pernikahan etnis bugis mengandung nilai selaras (orientasi horizontal), nilai loyalitas (orientasi vertikal), nilai konformitas (sama rata sama rasa), dan nilai kebersamaan (saling tergantung) tradisi dalam proses pernikahan masih di pertahankan oleh masyarakat bugis di Kelurahan Boepinag Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana.