yolan rahmawati Tampong
Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PRIMBON DALAM MASYARAKAT JAWA DI DESA SONAI KECAMATAN PURIALA KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA yolan rahmawati Tampong; La Niampe; Nurtikawati Nurtikawati
LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Juli-Desember 2020
Publisher : Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Univeritas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lisani.v3i2.1348

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana proses penggunaan primbon dalam masyarakat Jawa di Desa Sonai Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe dan fungsi primbon dalam masyarakat Jawa di Desa Sonai Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini yakni proses penggunaan primbon dalam (penentuan hari baik) di Desa Sonai digunakan dalam pernikahan, sunatan (khitanan), pindah rumah, dan penanaman padi pertama. sedangkan fungsi primbon dalam masyarakat Jawa di Desa Sonai Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe, yakni, mengacu kepada pendapat Malinowski dalam koendjaraningrat yang membedakan fungsi sosial kedalam tiga abstraksi yaitu, pertama adalah pengaruh atau efeknya terhadap adat, tingkah laku sosial dan pranata sosial yang lain dalam masyarakat. Kedua mengenai pengaruh dan efeknya terhadap kebutuhan suatu adat atau pranata lain untuk mencari maksudnya, seperti yang di konsepsikan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Ketiga terhadap kebutuhan mutlak untuk berlangsungnya secara terintegrasi dari suatu sistem sosial tertentu. begitupun dengan primbon yang sama halnya juga berfungsi untuk mengatur agar manusia dapat memahami bagaimana seharusnya bertingkah laku dan berbuat untuk memahami kebudayaan hidupnya dalam masyarakat, primbon yang dimana di jadikan sebagai pedoman hidup masyarakat Jawa di Desa Sonai untuk menjalankan hidup mereka agar terhindar dari malapetaka yang mereka yakini, di dalam sebuah primbon telah di atur atau ditentukan segala sesuatu yang akan di jalankan oleh masyarakat jawa, serta primbon tidak dijadikan sebagai kebutuhan yang mutlak bagi adat di karenakan masyarkat jawa di desa sonai tidak semua percaya akan primbon tetapi mereka masih menjalankan perimbon hanya semata-mata karena menghargai sebuah tradisi mereka