Latiful Hayat
Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Raspberry PI Untuk Tombol Panggil Darurat Bagi Pasien Di RSU Purwogondo Winarso Winarso; Latiful Hayat
Jurnal Pengabdian Teknik dan Sains (JPTS) Vol 4, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jpts.v4i2.23023

Abstract

ABSTRAKDalam suatu rumah sakit, pasien yang berada dalam ruang perawatan sering memerlukan bantuan dari para tenaga kesehatan yaitu perawat atau dokter. Komunikasi pasien dengan tenaga medis dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan alat panggil. Perangkat sistem pemanggil perawat atau biasa disebut nurse call, adalah untuk memanggil perawat yang berada di nurse station  apabila seorang pasien membutuhkan bantuan. Tombol panggil ada disamping tempat tidur pasien dan di kamar mandi. Dalam pedoman teknis yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan disebutkan bahwa perangkat nurse call harus memiliki kemampuan komunikasi audio antara perawat dan pasien, akan tetapi ternyata tidak semua perangkat nurse call di rumah sakit memiliki fitur ini. Perangkat nurse call dengan fitur komunikasi biasanya harganya jauh lebih mahal.  Pada IbM ini telah dilakukan pembuatan sistem panggil bel pasien yang dilengkapi dengan papan informasi berupa monitor LCD.  Metode kegiatan ini adalah dengan studi literatur, observasi lapangan terhadap jumlah ruang perawatan dan letak ruang perawat dan kemudian desain serta pembuatan sistem tersebut. Hasil kegiatan ini untuk manajemen rumah sakit sangat bermanfaat yaitu dapat menerima panggilan dari pasien secara cepat dan tepat sehingga dapat meningkatkan pelayanan, sedangkan bagi pasien fungsi bel panggil ini sangat membantu karena dapat memanggil tenaga medis dengan cepat dan efisien. ABSTRACT               In a hospital, patients in the treatment room often need help from health workers, namely nurses or doctors. Patient communication with medical personnel can be done directly or using a calling device. The nurse call system device, or what is usually called a nurse call, is for calling a nurse at the nurse station if a patient needs help. Call buttons are located next to the patient's bed and in the bathroom. In the technical guidelines published by the Ministry of Health, it is stated that nurse call devices must have audio communication capabilities between nurses and patients, but it turns out that not all nurse call devices in hospitals have this feature. Nurse call devices with communication features usually cost much more. At IbM, a patient bell calling system has been created which is equipped with an information board in the form of an LCD monitor. The method of this activity is literature study, field observation of the number of treatment rooms and the location of the nurse's room and then the design and manufacture of the system. The results of this activity for hospital management are very useful, namely being able to receive calls from patients quickly and precisely so that they can improve services, while for patients the call bell function is very helpful because they can call medical personnel quickly and efficiently.
Rancang Bangun Sistem Tata Suara Dan Instalasi Audio di Lingkungan Masjid Usman Fahad Al-Mas’ud Desa Bojanegara Kecamatan Padamara Purbalingga. W Winarso; Latiful Hayat
Jurnal Pengabdian Teknik dan Sains (JPTS) Vol 4, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jpts.v4i1.19176

Abstract

Tempat ibadah umat Islam merupakan area strategis tempat untuk komunikasi  dan  media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral dari para pembicara, khotib, atau ustad kepada para pengikutnya.  Pesan akan tersampaikan baik jika kualitas audio juga baik sehingga jelas untuk didengarkan. Ketika sistem tata suara di masjid buruk misalnya suara tidak jelas, muncul feedback bahkan kerusakan speaker akan menjadi masalah bagi jamaah saat menerima informasi dari penceramah. Pada masjid Usman Fahad Al-Mas’ud yang sedang proses finalisasi  pembangunan  dibutuhkan  sistem instalasi audio yang baik dan berkualitas. Sistem  audio yang lama sudah tidak layak, sering mengalami kerusakan karena  Speaker dan  horn  dicatu oleh Amplifier berdaya 120 watt tanpa pengatur audio (mixer), mengakibatkan speaker menjadi rentan terhadap kerusakan ketika ada feecback atau setting volume berlebihan. Metode yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melakukan observasi dan analisis spesifikasi pada peralatan sound sistem yang sudah terpasang. Hasil dari analisis sistem audio tersebut adalah  dengan menerapkan sistem audio untuk sound dalam ruangan dengan menggunakan mixer dan amplifer 120 watt, 4 speaker impedansi 4 ohm  dan sound untuk luar ruangan  dengan amplifier 120 watt , 4 horn berdaya 25 watt impedansi 4 ohm. Hasil penerapan sistem tersebut memberikan kualitas  suara yang jelas tanpa distorsi dan kehandalan pada sistem audionya dengan rata rata kuat suara 60-80 desibel.Kata kunci: audio, speaker, masjid, amplifier ABSTRACTPlaces of worship for Muslims are strategic areas for communication and effective media to convey moral messages from speakers, preachers or religious teachers to their followers. The message will be conveyed well if the audio quality is also good so that it is clear to listen to. When the sound system at the mosque is bad, for example, the sound is not clear, feedback appears, and even damaged speakers will become a problem for the congregation when receiving information from the speaker. At the Usman Fahad Al-Mas'ud mosque, which is in the process of finalizing development, a good and quality audio installation system is needed. The old audio system was no longer viable, often damaged because the speakers and horn were powered by a 120 watt amplifier without an audio controller (mixer), causing the speakers to be vulnerable to damage when there was feedback or excessive volume settings. The method used to overcome this problem is to observe and analyze the specifications of the sound system equipment that has been installed. The results of the analysis of the audio system are implementing an audio system for indoor sound using a 120 watt mixer and amplifer, 4 impedance speakers of 4 ohms and outdoor sound with a 120 watt amplifier, 4 horns with a power of 25 watts with an impedance of 4 ohms. The results of implementing this system provide clear sound quality without distortion and reliability in the audio system with an average sound power of 60-80 decibels. 
Penerapan Otomasi Industri Berbasis Programmable Logic Controller untuk Penyortiran Barang Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor Vision Itmi Hidayat Kurniawan; Arif Haryanto; Latiful Hayat
Jurnal Riset Rekayasa Elektro Vol 6, No 2 (2024): JRRE VOL 6 NO 2 DESEMBER 2024
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrre.v6i2.24915

Abstract

Penerapan sistem otomasi dalam industri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi proses produksi, salah satunya dalam proses penyortiran barang berdasarkan warna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem otomasi yang dapat melakukan penyortiran barang otomatis menggunakan sensor vision berbasis PixyCam dan kontroler PLC (Programmable Logic Controller). Sistem ini dirancang untuk mendeteksi warna objek (hijau, merah, dan biru) dan melakukan penyortiran dengan menggunakan motor DC konveyor dan motor servo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan sinyal dari sensor vision PixyCam yang kemudian dikirimkan ke Arduino Uno untuk pengolahan data, dilanjutkan dengan pengiriman sinyal ke PLC untuk mengendalikan aktuator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat menyortir objek dengan tingkat keberhasilan mencapai 87,6%, meskipun terdapat beberapa kegagalan terkait pencahayaan dan posisi objek. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan penerapan teknologi sensor vision dalam industri, terutama untuk aplikasi penyortiran berdasarkan warna.
Perancangan dan Implementasi Sistem Pewaktu Digital Pada Lomba Panjat Dinding Itmi Hidayat Kurniawan; Aji Gilang Syah Putra; Latiful Hayat
Jurnal Riset Rekayasa Elektro Vol 6, No 1 (2024): JRRE VOL 6 NO 1 JUNI 2024
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrre.v6i1.22735

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pewaktu digital untuk kompetisi panjat dinding yang sesuai dengan standar International Federation of Sports Climbing (IFSC). Pengukuran waktu dalam kompetisi speed climbing saat ini menggunakan sistem mekanik-listrik yang akurat untuk memastikan akurasi dan keadilan, khususnya untuk menentukan pemenang ketika terjadi seri. Sistem pewaktu digital yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 sebagai pusat kendali. Komponen utama termasuk sensor garis TCRT-5000 untuk mendeteksi start dan false start, sensor sentuh sebagai penentu akhir waktu, push button untuk kontrol instruksi, buzzer sebagai indikator suara, dan display dot matrix untuk menampilkan waktu secara digital. Sistem ini juga dirancang untuk mendeteksi false start sesuai regulasi IFSC secara otomatis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini memiliki tingkat akurasi dengan selisih waktu rata-rata sebesar 0,9 detik dan rerata kesalahan sebesar 1,55% dibandingkan dengan pengukuran menggunakan stopwatch. Dengan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan keandalan proses dokumentasi dan penjurian dalam kompetisi panjat dinding.