Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Sebagai Salah Satu Ide Usaha di Dukuh Tileng Rodliyah, Siwi Nova; Utama, Rani Fadilla; Alifia, Shafa Nur; Harsanto, Bovi Wira
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v4i2.4616

Abstract

Limbah minyak jelantah dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan tubuh dan kerusakan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Tujuan kegiatan ini yaitu sebagai pemicu jiwa wirausaha masyarakat Dukuh Tileng untuk memanfaatkan limbah jelantah. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan praktek langsung. Peserta kegiatan adalah ibu-ibu pengajian Muslimat Arrohman Dukuh Tileng. Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta dengan melibatkan 1 pemateri serta tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa. Hasil dari sosialisasi yaitu lilin aromaterapi dengan ukuran 25ml serta 3 orang peserta yang berkenan mengikuti ekspo. Melalui kegiatan ini, diharapkan lilin aromaterapi dari limbah jelantah dapat menjadi ide usaha bagi warga Dukuh Tileng. Peoyeksi keuntungan yang didapatkan yaitu Rp108.300/ produksi dengan nilai R/C ratio sebesar 1,82. Nilai R/C yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dikembangkan
Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi Di Desa Sanggang Kabupaten Sukoharjo Farahdiga, Listyana Dewi; Tarmadi, Setiawan; Harsanto, Bovi Wira
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v5i1.4617

Abstract

Desa Sanggang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo yang sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Komoditas utama di desa Sanggang adalah tanaman alpukat, durian dan kelapa genjah. Selain dari segi pertanian, komoditas hewan ternak yang ada di Desa Sanggang adalah sapi, kambing, ayam kampung dan lain sebagainya. Untuk mengembangkan ternak yang dimiliki, tentunya pakan adalah hal yang sangat dibutuhkan. Sedangkan pada saat musim kemarau peternak kesulitan dalam penyediaan pakan hijau sehingga perlu adanya inovasi untuk ketersediaan pakan pada saat musim kemarau yaitu dengan fermentasi pakan ternak. Tujuan utama pembuatan pakan fermentasi untuk ternak adalah agar pada saat penyimpan pakan yang tersedia dalam jumlah banyak, bisa bertahan lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada pakan tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan dan praktek secara langsung. Praktek pembuatan Fermentasi Pakan ternak memerlukan beberapa bahan yang digunakan. Salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan fermentasi pakan adalah EM4. EM4 mengandung bakteri yang akan merombak ikatan-ikatan kimia dalam HMT dan menjadikan kandngan nutrisi dalam pakan lebih mudah dicerna oleh ternak. Fermentasi pakan ternak diharapakan dapat di terapkan dan di kembangkan oleh peternak Desa Sanggang, karena dengan diterapkannya fermentasi pakan ini dapat membantu mengatasi permasalahan pakan pada saat musim kemarau dan juga mampu meningkatkan nutrisi pada hewan ternak
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PERMEN JELI TOMAT DI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) WARDIYAN KELURAHAN KARTASURA Handayani, Catur Budi; Asmoro, Novian Wely; Harsanto, Bovi Wira
Midang Vol 2, No 1 (2024): Midang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2024
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/midang.v2i1.51210

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan gizi makanan anak yang dijajakan pada 2 lingkungan sekolahan (SD dan SMP) yang ada di wilayah RW 07 Kelurahan Kartasura. Tim PkM terdiri dari 3 orang dosen dan dibantu oleh 2 orang mahasiswa. Mitra adalah ibu-ibu anggota Kelompok Bersama (Kube) “Wardiyan” yang berada di RW 07 Kelurahan Kartasura yang sebagian besar berwirausaha sebagai pembuat jajanan anak. Kegiatan yang dilakukan oleh tim PkM terdiri dari 2 tahapan. Tahap pertama berupa penyuluhan dan demontrasi pembuatan permen jeli tomat kemudian dilanjutkan dengan tahap ke 2 berupa praktek mendiri dengan pendampingan. Kegiatan pengabdian mampu meningkatkan pengetahuan (67,02%) dan keterampilan (100%) dari peserta. Luaran produk berupa permen jeli tomat dalam kemasan sachet dan toples yang siap jual.
Breadfruit Starch as A Thickener on The Physical and Organoleptic Properties of Tomato Sauce: Peran Pati Sukun Sebagai Pengental Terhadap Sifat Fisik Dan Organoleptik Saus Tomat Harsanto, Bovi Wira; Triastuti, Indri; Asmoro, Novian Wely; Hartati, Sri
JITIPARI Vol 9 No 2 (2024): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jitipari.v9i2.10914

Abstract

Indonesian people widely consume tomato sauce as a condiment or food seasoning. The natural thickening agent commonly used in tomato sauce is starch, generally based on tapioca or cornstarch. The use of breadfruit starch as a thickener is rarely studied and needs to be researched scientifically. This research aimed to evaluate the role of breadfruit starch as a thickener in tomato sauce. This research began with extracting breadfruit starch through wet milling and continued with making tomato sauce based on breadfruit starch. The concentration of breadfruit starch was varied in 3 levels, namely 0.5%, 1%, and 1.5%. Commercial tomato sauce was also evaluated and used as a comparison. Viscosity, color, and organoleptic analyses were conducted on tomato sauce products. The results showed that tomato sauce based on 1.5% breadfruit starch had a higher viscosity (3220.5 cP) than the addition of 0.5% (572 cP) and 1% (1093.5 cP) starch, but it was still much lower than the viscosity of commercial tomato sauce (6922.5 cP). In terms of color, breadfruit starch-based tomato sauce is not much different from commercial tomato sauce in terms of brightness (L: 32-35), redness (a: 9-11), and yellowness (b: 10-15). After organoleptic analysis, the panelists rated the breadfruit starch-based tomato sauce as mediocre (average score 3), compared to the commercial tomato sauce, which the panelists preferred (score 4). These findings indicate that breadfruit starch has potential as a thickener for tomato sauce because it can resemble the quality of tomato sauce in terms of color. However, the concentration of added breadfruit starch still needs to be increased to increase the thickness of the tomato sauce and its acceptance by consumers.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dengan Sistem Bank Kotoran Hewan di Desa Sanggang Kabupaten Sukoharjo Harsanto, Bovi Wira; Farahdiga, Listyana Dewi; Tarmadi, Setiawan
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 5 No. 2 (2023): December Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v5i2.3024

Abstract

Desa Sanggang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, yang sebagian besar Masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Komoditi utama di Desa Sanggang adalah tanaman alpukat, durian dan kelapa genjah. Selain dari segi pertanian, komoditas hewan ternak yang ada di Desa Sanggang adalah sapi, kambing, ayam kampung dan sebagainya. Pembuangan masih dilakukan di sembarang tempat dan belum ada pengolahan dari kotoran tersebut. Kegiatan pengabdian kepada warga tentang pendampingan dan edukasi pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan milik warga sangat dibutuhkan oleh warga Sanggang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi untuk membuat pupuk organik dengan berbahan dasar kotoran hewan dalam bentuk padat. Diawali dengan sosialisasi potensi pemanfaatan kotoran hewan dan dilanjutkan dengan edukasi dan pendampingan pembuatan pupuk. Hasil pengabdian ini adalah telah berhasil dibangun rumah produksi pupuk mandiri, dimana warga menampung kotoran hewan di bank desa, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan oleh warga.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sanggang dalam Penanaman Kelapa Genjah Harsanto, Bovi Wira; Tari, Agustina Intan Niken; Handayani, Catur Budi
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 6 No. 2 (2024): December Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v6i2.3759

Abstract

Tanaman kelapa genjah memiliki keunggulan berupa cepat berbuah dan dapat diolah menjadi produk yang bernilai tambah, seperti gula semut. Namun, tanaman kelapa genjah masih kurang terawat hingga saat ini. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di Desa Sanggang terkait penanaman kelapa genjah. Kelompok sasaran dari tim adalah masyarakat yang melakukan penanaman kelapa genjah. Metode yang digunakan oleh tim adalah sosialisasi dan pendampingan tentang perawatan tanaman kelapa genjah melalui ceramah dan pengamatan visual, serta testimoni masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perawatan dan pengolahan tanaman kelapa genjah, yang dibarengi dengan antusiasme tinggi. Secara persentase pemahaman, kegiatan menghasilkan peningkatan pemahaman sebesar 35,4%. Harapan dari tim adalah agar tanaman kelapa genjah bisa terawat dengan baik dan menjadi olahan yang bernilai tambah sehingga dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat Desa Sanggang. Selain itu, keberlanjutan program berupa pengabdian lanjutan tentang pengolahan nira kelapa menjadi upaya tim untuk ke depannya.
EVALUASI FISIK DAN ORGANOLEPTIK BOLU KUKUS BERBASIS GULA SEMUT DAN TEPUNG MOCAF Bahri, Rizal; Harsanto, Bovi Wira; Tari, Agustina Intan Niken; Handayani, Catur Budi
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i02.1780

Abstract

Gula semut merupakan olahan dari nira kelapa yang dimasak. Gula semut dianggap lebih sehat dibandingkan gula pasir karena mengandung kalori lebih rendah. Sementara itu penggunaan tepung mocaf dapat menurunkan konsumsi tepung terigu. Keunggulanya tidak mengandung protein gluten, yang sering kali perlu dihindari oleh orang dengan alergi gluten, anak-anak autis, dan penderita penyakit celiac. Beberapa peneliti telah mengembangkan kue-kue berbahan dasar terigu yang kemudian digantikan dengan tepung-tepung alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter fisik dan organoleptik dari bolu kukus berbasis gula semut dan tepung mocaf. Pengembangan bolu kukus dari kombinasi gula semut dan tepung mocaf masih jarang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan satu faktor, yaitu perlakuan formulasi bolu kukus, yang diulang sebanyak dua kali untuk setiap perlakuan. Data hasil uji fisik dan kimia dianalisis menggunakan uji independent dan ANOVA. Hasil penelitian awal menunjukkan nira kelapa yang memiliki kekentalan, 2,15 cP. Gula pasir dan gula semut memiliki karakter yang berbeda. Gula semut memiliki total padatan terlarut dan kadar air lebih tinggi dari gula pasir dan berwarna gelap dibandingkan dengan gula pasir. Setelah diaplikasikan pada pembuatan bolu, karakter fisik bolu kukus gula semut memiliki warna yang lebih gelap, total padatan terlarut berkisar 9,66-14,33ºBrix, daya terima terhadap warna 2,9-3,93 (netral cenderung suka), daya terima terhadap aroma 2,7-3,76 (netral cenderung suka), daya terima terhadap tekstur 3,03-3,63 (netral cenderung suka), dan daya terima terhadap rasa 2,86-3,93 (netral cenderung suka). Kata kunci—nira kelapa, gula semut, tepung mocaf, bolu kukus
PERBAIKAN TEKSTUR KERIPIK KULIT MANGGA MELALUI PERENDAMAN LARUTAN KAPUR SIRIH DAN PENJEMURAN Harsanto, Bovi Wira; Ichsan, Onne Akbar Nur
Science Technology and Management Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v4i1.227

Abstract

Pengolahan buah mangga dapat menyisakan limbah berupa kulit mangga. Adanya kandungan pektin dalam kulit mangga membuka peluang untuk diolah menjadi produk pangan, seperti keripik. Perlakuan pendahuluan berupa perendaman larutan kapur sirih dan penjemuran jarang dikaji dalam evaluasi karakter keripik kulit mangga yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perlakuan perendaman larutan kapur sirih dan penjemuran terhadap karakter keripik kulit mangga. Penelitian ini menerapkan 4 kombinasi perlakuan pendahuluan sebelum penggorengan keripik kulit mangga, yaitu tanpa perendaman larutan kapur sirih dan tanpa penjemuran; tanpa perendaman larutan kapur sirih dan dengan penjemuran; dengan perendaman larutan kapur sirih dan tanpa penjemuran; dengan perendaman larutan kapur sirih dan dengan penjemuran. Konsentrasi larutan kapur sirih yang digunakan adalah 2% b/v. Keripik kulit mangga diamati parameter tekstur melalui prinsip compression menggunakan universal testing machine dan parameter warna melalui prinsip CIE L a b menggunakan chromameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan perendaman larutan kapur sirih dan penjemuran mampu meningkatkan tekstur dari keripik kulit mangga setelah penggorengan, yaitu kekokohan sebesar 19,86 N dan kepatahan sebesar 16,28 N dibandingkan perlakuan lain. Namun, kombinasi perlakuan tersebut memiliki kecerahan yang kurang baik (16,63 dari 100) dan kuningnya memudar (5,10 dari 60). Temuan penelitian ini mampu menginformasikan pentingnya perlakuan pendahuluan sebelum penggorengan agar menghasilkan keripik kulit mangga yang bertekstur renyah meskipun perlu perbaikan dari segi warna.
Peran Perendaman dalam Larutan Kapur Sirih terhadap Sifat Keripik Kulit Mangga (Mangifera Indica L.) Harsanto, Bovi Wira; Saputra, Wahyu Dwi
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v10i1.175

Abstract

Kulit mangga merupakan salah satu limbah dari buah mangga yang jarang diolah menjadi produk pangan, seperti keripik. Perlakuan perendaman dengan larutan kapur sirih (Ca(OH)2 berpotensi dapat memperkokoh jaringan kulit buah mangga sehingga berpeluang menjadikan keripik kulit mangga memiliki tekstur renyah saat digoreng. Pembuatan keripik kulit mangga butuh evaluasi secara ilmiah untuk meyakinkan bahwa produk dapat dikonsumsi dan diterima masyarakat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat keripik kulit mangga setelah diberi perlakuan perendaman dengan larutan kapur sirih. Dalam studi ini, kulit mangga direndam dalam 1% dan 2% (b/v) larutan kapur sirih sebelum diberi adonan tepung dan digoreng. Setelah itu, keripik kulit mangga diamati dengan beberapa parameter, seperti kadar proksimat, warna, tekstur, dan sifat sensoris. Hasil menunjukkan bahwa kulit mangga yang direndam dalam 2% (b/v) larutan kapur sirih memiliki kadar air yang lebih rendah dan rasa yang lebih disukai panelis dibandingkan direndam 1% (b/v) larutan kapur sirih, meskipun tidak berbeda nyata dari segi tekstur. Temuan studi ini menjadi informasi ilmiah yang penting dalam menerapkan upaya pemanfaatan limbah dari buah mangga
EVALUASI SUBSTITUSI TEPUNG KULIT KAKAO DAN TEPUNG KULIT CARICA PADA BOLU KUKUS Harsanto, Bovi Wira; Widyastuti, Retno
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.5215

Abstract

Tepung terigu menjadi bahan penting dalam pembuatan produk roti dan kue, seperti bolu kukus. Hal tersebut dikarenakan adanya gluten yang terkandung dalam tepung terigu, yang mampu berkontribusi terhadap mutu adonan yang baik. Namun, sejumlah kelemahan ditemukan pada penggunaan tepung terigu, seperti masalah ketergantungan impor gandum, tingginya indeks glikemik, dan masalah kesehatan usus. Pencarian tepung non-terigu melalui pemanfaatan limbah kulit kakao dan kulit carica menjadi upaya potensial dalam mengurangi konsumsi tepung terigu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbandingan substitusi tepung kulit kakao dan tepung kulit carica dengan tepung terigu dalam menghasilkan bolu kukus yang dapat diterima konsumen. Penelitian ini diawali dengan analisis proksimat (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat) pada tepung kulit kakao dan tepung kulit carica, dengan tepung terigu sebagai pembanding. Setelah itu, tepung kulit kakao dan tepung kulit carica digunakan sebagai substitusi tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus, yang kemudian dievaluasi secara sensoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kulit kakao dan tepung kulit carica mengandung protein berturut-turut sebesar 15,46% dan 15,84% dan memenuhi syarat minimal protein tepung terigu, yaitu 7% sehingga berpotensi tinggi digunakan dalam pembuatan bolu kukus. Evaluasi sensoris menunjukkan bahwa panelis menyukai bolu kukus berbasis substitusi tepung kulit kakao dan kulit carica, dari aspek kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa dengan skor rata-rata adalah 4 (suka). Hasil tersebut menyerupai sifat sensoris dari bolu kukus berbasis tepung terigu. Penelitian ini dapat memberikan informasi penting terkait potensi tepung yang didapatkan dari limbah biji kakao dan buah carica.