Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Entrepreneur Siswa-Siswi SMK: Melalui Pengembangan Produk Minuman Kekinian Asmoro, Novian Wely; Tari, Agustina Intan Niken; Hartati, Sri
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v5i1.4915

Abstract

ABSTRAK Perkembangan minuman kekinian khususnya inovasi produk minuman sangat pesat, berdasarkan data Kementrian Pertanian konsumsi kopi nasional pada tahun 2016 sebesar 249.800 ton meningat menjadi 314.400 ton tahun 2018. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bertujuan meningkatkan jiwa dan peluang kewirausahaan siswa-siswi SMK N 2 Sukoharjo dari pengembangan produk minuman kekinian khususnya berbahan kopi. Metode yang dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu 1). Sosialisasi terkait pengembangan kewirausahaan; 2). penyuluhan pengembagan produk minuman kekinian; 3). Praktek dan pelatihan pembuatan produk. Indikator keberhasilan mitra yaitu kemampuan menghasilkan produk dari kegiatan yang telah dilakukan; Peningkatan softskill dan hardskill. Hasil evaluasi menunjukan kegiatan ini memberikan peningkatan pemahaman masyarakat mitra. Pada awal kegiatan hanya sebesar 60-70% mitra memahami terhadap jenis kopi dan kopi kekinian, pasca kegiatan pemahaman menjadi 100%. Selain itu, antusiasme peserta terlihat dari banyaknya peserta berminat mengembangkan bisnis kopi kekinian (sebesar 80%). Kata Kunci: kopi, minuman kekinian, pelatihan, siswa-siswi
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sanggang dalam Penanaman Kelapa Genjah Harsanto, Bovi Wira; Tari, Agustina Intan Niken; Handayani, Catur Budi
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 6 No. 2 (2024): December Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v6i2.3759

Abstract

Tanaman kelapa genjah memiliki keunggulan berupa cepat berbuah dan dapat diolah menjadi produk yang bernilai tambah, seperti gula semut. Namun, tanaman kelapa genjah masih kurang terawat hingga saat ini. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di Desa Sanggang terkait penanaman kelapa genjah. Kelompok sasaran dari tim adalah masyarakat yang melakukan penanaman kelapa genjah. Metode yang digunakan oleh tim adalah sosialisasi dan pendampingan tentang perawatan tanaman kelapa genjah melalui ceramah dan pengamatan visual, serta testimoni masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perawatan dan pengolahan tanaman kelapa genjah, yang dibarengi dengan antusiasme tinggi. Secara persentase pemahaman, kegiatan menghasilkan peningkatan pemahaman sebesar 35,4%. Harapan dari tim adalah agar tanaman kelapa genjah bisa terawat dengan baik dan menjadi olahan yang bernilai tambah sehingga dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat Desa Sanggang. Selain itu, keberlanjutan program berupa pengabdian lanjutan tentang pengolahan nira kelapa menjadi upaya tim untuk ke depannya.
EVALUASI FISIK DAN ORGANOLEPTIK BOLU KUKUS BERBASIS GULA SEMUT DAN TEPUNG MOCAF Bahri, Rizal; Harsanto, Bovi Wira; Tari, Agustina Intan Niken; Handayani, Catur Budi
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i02.1780

Abstract

Gula semut merupakan olahan dari nira kelapa yang dimasak. Gula semut dianggap lebih sehat dibandingkan gula pasir karena mengandung kalori lebih rendah. Sementara itu penggunaan tepung mocaf dapat menurunkan konsumsi tepung terigu. Keunggulanya tidak mengandung protein gluten, yang sering kali perlu dihindari oleh orang dengan alergi gluten, anak-anak autis, dan penderita penyakit celiac. Beberapa peneliti telah mengembangkan kue-kue berbahan dasar terigu yang kemudian digantikan dengan tepung-tepung alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter fisik dan organoleptik dari bolu kukus berbasis gula semut dan tepung mocaf. Pengembangan bolu kukus dari kombinasi gula semut dan tepung mocaf masih jarang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan satu faktor, yaitu perlakuan formulasi bolu kukus, yang diulang sebanyak dua kali untuk setiap perlakuan. Data hasil uji fisik dan kimia dianalisis menggunakan uji independent dan ANOVA. Hasil penelitian awal menunjukkan nira kelapa yang memiliki kekentalan, 2,15 cP. Gula pasir dan gula semut memiliki karakter yang berbeda. Gula semut memiliki total padatan terlarut dan kadar air lebih tinggi dari gula pasir dan berwarna gelap dibandingkan dengan gula pasir. Setelah diaplikasikan pada pembuatan bolu, karakter fisik bolu kukus gula semut memiliki warna yang lebih gelap, total padatan terlarut berkisar 9,66-14,33ºBrix, daya terima terhadap warna 2,9-3,93 (netral cenderung suka), daya terima terhadap aroma 2,7-3,76 (netral cenderung suka), daya terima terhadap tekstur 3,03-3,63 (netral cenderung suka), dan daya terima terhadap rasa 2,86-3,93 (netral cenderung suka). Kata kunci—nira kelapa, gula semut, tepung mocaf, bolu kukus
Aktivitas Antioksidan Teh Daun Ketapang (Terminalia catappa) Widyastuti, Retno; Tari, Agustina Intan Niken; Asmoro, Novian Wely
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v4i2.7468

Abstract

The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of fermented tea (black tea) with Ketapang leaves (Terminalia catappa) using two variations of leaf age, namely leaflets 1-3 and 4-5. The parameters observed were water content, pH, antioxidant activity (IC 50) and total phenol content of tea. Results showed that the antioxidant activity of young leaves (shoots 1-3) significantly higher than old leaves (shoots 4-5) but had lower total phenol and pH. In general, the character of Ketapang leaf tea products at shoots 1-5 has water content ranging from 5.55-5.58%, total phenol content of 22.63-28.97 mg / g EAG, and antioxidant activity (IC 50) of 6.27-6 .71 µg/ml and the pH of steeping water from 5.9 to 6.1. 
ANALISIS KIMIA DAN FISIK MIE BASAH DARI TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) Rahmawati, Fernanda Indi; asmoro, novian wely; Tari, Agustina Intan Niken
Pro Food Vol. 9 No. 2 (2023): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan )
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v9i2.352

Abstract

MOCAF is flour from cassava which is processed using the principle of modifying cassava cells by fermentation using Lactic Acid Bacteria (LAB). Mocaf flour can be used as an ingredient for wet noodles because it has the same swelling power as wheat flour but has a texture that is difficult to shape because it does not contain gluten. To overcome this, it needs to be formulated with tapioca flour to bind the dough and Moringa leaf extract as a natural coloring. This study used RAL 1 factor, namely the formulation using mocaf flour, tapioca flour, and Moringa leaf extract (F1=95%:5%, F2=85%:15%, F3=75%:25%, F4=65%:35 %, F5=55%:45%) for the Moringa leaf formulation of 20 ml from 100g of flour. The data obtained was analyzed statistically by One Way Anova followed by a significant difference test with Duncan with a significance level of 5%. Observation parameters include water content, ash content, elasticity, cooking time, rehydration power, and cooking loss. The formulation using mocaf flour, tapioca flour, and Moringa leaf extract did not have a significant effect on the water content and ash content of the wet noodles. The water content of wet noodles ranges from 37.53% to 38.34%. The ash content of wet noodles ranges from 1.53% to 2.07%. The formulation using mocaf flour, tapioca flour and Moringa leaf extract has a significant effect on elasticity, cooking time and rehydration capacity but has no significant effect on cooking loss.