Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap perilaku kembang susut tanah lempung Capkala. Hasil klasifikasi USDA tergolong tanah lempung, klasifikasi USCS tergolong CH, klasifikasi AASHTO tergolong A-7-5. Dari hasil pengujian pemadatan tanah asli didapat nilai Wopt 24,5%, γdmaks 1,130 gr/cm3 . Hasil pengujian persentase mengembang pada kadar air 17%, 20%, 22%, 26%, 28%, 32% pada curing 1 hari berturutturut sebesar 11,2375%, 10,7500%, 9,5000%, 3,5000%, 1,5000%, 0,4250%, untuk curing 3 hari berturut-turut 8,1250%, 7,6875%, 7,3750%, 3,1250%, 1,2500%, 0,1875%, pengaruh kadar air terhadap persentase mengembang menunjukkan apabila kadar air tanah semakin besar maka persentase mengembangnya semakin kecil. Hasil pengujian tekanan mengembang pada kadar air 17%,20%,22%,26%,28%,32% pada curing 1 hari berturut-turut sebesar 650 kPa, 640 kPa, 480 kPa, 92 kPa, 78 kPa, 28 kPa, untuk curing 3 hari berturut-turut 190 kPa, 180 kPa, 170 kPa, 66 kPa, 62 kPa, 28 kPa, pengaruh kadar air terhadap tekanan mengembang menunjukkan apabila kadar air tanah semakin besar maka tekanan mengembangnya semakin kecil. Hasil pengujian indeks pengembangan bebas tanah asli adalah 47,222%. Penelitian ini menunjukkan apabila persentase mengembang tanah semakin besar maka tekanan mengembang akan semakin besar dan semakin lama waktu curing maka nilai persentase pengembangan dan tekanan mengembang tanah semakin mengecil.Kata Kunci : kadar air, persentase mengembang, tanah lempung, tekanan mengembang