Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi kepemudaan dan olahraga khususnya kepada para atlet yang dianggap perlu perhatian dalam meningkatkan kemampuannya. Salah satu sektor yang patut untuk menjadi perhatian pemerintah daerah untuk senantiasa diberikan penguatan adalah pembinaan para atlet olahraga. Upaya terus dilakukan oleh pemerintah terkait fokus dan perhatiannya terhadap bidang pemuda dan olahraga. Dalam hal ini berkenaan dengan bagaimana kapasitas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan publik. pemerintah juga diharpakan mampu lebih menaruh perhatian terhadap pentingnya kapasitas pemerintah agar senantiasa mampu maksimal dalam pelayanan kepada publik khususnya di pemerintah daerah. Kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan menjadi isu sentral dalam implementasi otonomi daerah. Hal ini karena kemampuan aparatur pemerintah daerah menjadi pilar penyangga dalam penyelengaraan pemerintahan di daerah (Listyodono & Purwaningdyah MW, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kapasitas Dinas Pemuda dan Olahraga dalam pembinaan atlet di Kota Palopo. Untuk mengukur kapasitas tersebut, penelitian ini menggunakan 8 (delapan) dimensi oleh Aliison dan Kaye (2015), antara lain : (1) sumber daya manusia, (2) struktur dan budaya organisasi, (3) manajemen keuangan, (4) pengembangan sumber daya dan bisnis, (5) komunikasi eksternal, (6) teknologi informasi, (7) fasilitas dan peralatan, dan (8) perencanaan dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palopo dapat dikatakan belum cukup memiliki kapasitas dalam program pembinaan atlet.