Gita Cahya Eka Darma
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi Pelembab Stick Mengandung Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Diani Elza Fitria Siti Nurjani; Gita Cahya Eka Darma; Hanifa Rahma
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.13380

Abstract

Abstract. Indonesia is a tropical country with stronger ultraviolet radiation intensity. The prevalence of dry skin in Indonesia reaches 50-80%, so for normal skin function, the moisture content in the stratum corneum should be more than 10%, as loss of moisture can cause dry, scaly, and cracked skin. Dry skin is a condition where the skin loses moisture and is unable to retain water properly. Sunflower seed oil contains oleic acid which can address dry skin by filling the gaps between corneocyte layers, thereby preventing water evaporation from the skin. This study aims to determine characterizing sunflower seed oil and what concentration of sunflower seed oil can be used as a moisturizer. Stick moisturizers are used by applying so that they will not dirty hands, facilitate use, are more practical, easy to carry, and relatively stable. Moisturizing sticks containing sunflower seed oil with concentrations of 3, 6, 9, 12, and 15% underwent physical evaluations including organoleptic assessment, homogeneity, pH, melting point, stability and irritation. Abstrak. Indonesia merupakan negara iklim tropis dengan intensitas radiasi ultra violet yang lebih kuat. Prevalensi kulit kering di Indonesia mencapai 50-80% sehingga agar fungsi kulit normal kadar air pada stratum korneum harus lebih dari 10% karena hilangnya kelembaban dapat mmebuat kulit menjadi kering, bersisik dan tampak pecah-pecah. Kulit kering adalah kondisi di mana kulit kehilangan kelembaban dan tidak mampu menahan air dengan baik. Minyak biji bunga matahari mengandung asam oleat yang mampu mengatasi kulit kering dengan mengisi ruang antara lapisan korneosit sehingga mampu mencegah terjadinya penguapan air pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi minyak biji bunga matahari dan berapa konsentrasi minyak biji bunga matahari yang dapat digunakan sebagai pelembab. Pelembab stick digunakan dengan cara dioleskan sehingga tidak akan mengotori tangan, memudahkan penggunaan, lebih praktis, mudah dibawa, dan relatif stabil. Pelembab stick mengandung minyak biji bunga matahari dengan variasi konsentrasi 3, 6, 9, 12, dan 15% dilakukan evaluasi fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, titik leleh, stabilitas dan iritasi.
Uji Sitotoksik Air Diaktivasi Plasma (ADP) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Haikal Zaidani Dawamma; Gita Cahya Eka Darma; Valentinus Galih Vidia Putra
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.13634

Abstract

Abstract. Plasma is the 4th form of matter after solid, liquid and gas, which is an ionized gas. This ionization converts the neutral molecules of the gas into negative and positive ions (active species). Active gas species that have the ability to treat cancer that is currently being developed in the world is Cold Activated Plasma (CAP) based treatment by producing Reactive Oxygen Nitrogen Species (RONS) which has the advantage of practically not using chemical or radioactive drugs. The study aims to prove the anticancer potential of Air Activated Plasma (ADP) using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The cold plasma used was created from the Incandescent Plasma Reactor with a voltage of 30 kV, the electrode distance from the test sample was 1.5 cm and the treatment time was 10, 15 and 20 minutes. Tests were carried out in triplicate using the ratio between BSLT media (Seawater) and ADP at the test time for 24 hours was 1:1, 1:2 and 1:3. The average results obtained for the percentage of shrimp larvae mortality were 10 minutes (43%, 50%, 70%), 15 minutes (73%, 73%, 97%) and 20 minutes (77%, 83% and 97%). Plasma-activated water (using Amidis) was shown to have potential as an anticancer. Abstrak. Plasma adalah wujud zat ke-4 setelah padat, cair dan gas yaitu suatu gas yang terionsasi. Ionisasi ini mengkonversi molekul netral gas menjadi ion negatif dan positif (spesi aktif). Spesi aktif gas yang memiliki kemampuan untuk terapi kanker yang tengah masiv dikembangkan saat ini di dunia adalah pengobatan berbasis Cold Activated Plasma (CAP) dengan menghasilkan Reactive Oxygen Nitrogen Species (RONS) yang memiliki keunggulan yaitu praktis tidak menggunakan obat kimiawi atau radioaktif. Penelitian bertujuan untuk membuktikan potensi antikanker dari Air yang Diaktivasi Plasma (ADP) menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Plasma dingin (cold plasma) yang digunakan tercipta dari Reaktor Plasma Pijar Lucutan Korona bersumber tegangan 30 kV, jarak elektroda dengan sampel uji adalah 1,5 cm serta waktu treatments 10, 15 dan 20 menit. Pengujian dilakukan secara triplo menggunakan rasio antara media BSLT (Air Laut) dengan ADP pada waktu pengujian selama 24 jam adalah 1:1, 1:2 dan 1:3. Rataan hasil yang diperoleh untuk persentase kematian larva udang adalah 10 menit (43%, 50%, 70%), 15 menit (73%, 73%, 97%) dan 20 menit (77%, 83% dan 97%). Air (menggunakan Amidis) yang diaktivasi plasma terbukti memiliki potensi sebagai antikanker.
Sistem Penghantaran Nanostructured Lipid Carrier (NLC) Mengandung Senyawa Antioksidan N. Resa Nurul Pazrian; Hanifa Rahma; Gita Cahya Eka Darma
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.13648

Abstract

Abstract. Free radicals are unstable atoms or molecules with a high level of reactivity caused by the existence of one or more unpaired electrons in their outermost structure. Antioxidants are required to reduce free radical activity because antioxidant compounds can donate electrons to stabilise free radicals. However, because antioxidants are rapidly hydrolyzed and have low stability, the use of the relatively new "lipid-based delivery system" technology can protect and preserve antioxidant stability. Lipid carriers can boost antioxidant penetration in the skin, providing adequate activity, due to their capacity to precisely control the release of drugs or active substances on the target. Systematics Literature Review (SLR) reviewed publications from reliable databases that carried out the exclusion and inclusion criteria. The research found several studies on antioxidant chemicals were included in NLC systems. The NLC system formulation comprises both solid and liquid lipids that have been stabilised using surfactants. The creation of the NLC system has demonstrated that it is still capable of providing antioxidant activity for active chemicals, as seen by the IC50 values. Abstrak. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan memiliki tingkat reaktivitas tinggi karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada kulit terluarnya sehingga diperlukan antioksidan untuk dapat meredam aktivitas radikal bebas, karena senyawa antioksidan dapat mendonorkan elektronnya untuk menstabilkan radikal bebas. Namun antioksidan mudah terhidrolisis dan memiliki stabilitas yang buruk sehingga dilakukan Penerapan teknologi “sistem penghantaran berbasis lipid” yang relatif baru dapat melindungi dan menjaga stabilitas antioksidan. Pembawa lipid dapat meningkatkan penetrasi antioksidan pada kulit, sehingga aktivitas yang diinginkan dapat terjamin, karena kemampuannya dalam mengontrol pelepasan obat atau senyawa aktif secara tepat pada target. Kajian dilakukan dengan Systematics Literature Review (SLR) terhadap artikel yang diperoleh pada database bereputasi yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Hasil kajian menunjukan banyak penelitian senyawa antioksidan yang dikembangkan kedalam sistem NLC. Formulasi sistem NLC menggunakan solid lipid dan likuid lipid yang distabilkan dengan penambahan surfaktan. Pengembangan sistem NLC terbukti masih dapat memberikan aktivitas antioksidan senyawa aktif dilihat dari nilai IC50.
Uji Stabilitas Warna Sediaan Lip Cream Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) dan Natrium Kaseinat sebagai Kopigmen Indra Novian Rukmana; Ratih Aryani; Gita Cahya Eka Darma
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.13901

Abstract

Abstract. Natural dyes can be used as colorants in cosmetic preparations, one of which is anthocyanin pigment derived from purple sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam.). Generally, natural dyes have unstable stability, so efforts are needed to improve their stability through copigmentation. In this study, a lip cream formulation was created containing a combination of dye from purple sweet potato extract and sodium caseinate as a copigment. The purpose of this research is to determine the stability of the natural dye in purple sweet potato ethanol extract in lip cream formulation and sodium caseinate as a copigment. The extraction process of purple sweet potato was carried out using the maceration method with ethanol solvent added with 1% hydrochloric acid. Stability testing of the formulation was conducted over 14 days, covering organoleptic properties, pH value, homogeneity, spreadability, viscosity, and color intensity. The results showed that the best lip cream formula contained 10% purple sweet potato ethanol extract and 0.5% sodium caseinate, which had good physical properties and maintained color with a percentage decrease in color intensity of 40.81%. Abstrak. Pewarna alami dapat digunakan menjadi pewarna dalam sediaan kosmetika, salah satunya yaitu pigmen antosianin yang berasal dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.). Pada umumnya perwarna alami memiliki stabilitas yang tidak stabil, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan stabilitasnya dengan kopigmentasi. Pada penelitian ini dibuat sediaan lip cream yang mengandung kombinasi pewarna dari ekstrak ubi jalar ungu dan kopigmen natrium kaseinat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas pewarna alami ekstrak etanol ubi jalar ungu dalam sediaan lip cream dan natrium kaseinat sebagai kopigmen. Proses ekstraksi ubi jalar ungu menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol yang ditambah dengan 1% asam klorida. Pengujian stabilitas sediaan dilakukan selama 14 hari, meliputi organoleptik, nilai pH, homogenitas, daya sebar, nilai viskositas, dan intensitas warna. Hasil penelitian menunjukkan, formula lip cream terbaik mengandung 10% ekstrak etanol ubi jalar ungu dan 0,5% natrium kaseinat yang memiliki sifat fisik yang baik dan masih dapat mempertahankan warna dengan persen penurunan intensitas warna sebesar 40,81%.
Formulasi Lip Cream Mengandung Minyak Almond (Oleum amygdalae) sebagai Pelembab Bibir Nurul Afifah Aprilia; Dina Mulyanti; Gita Cahya Eka Darma
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14200

Abstract

Abstract. Lip cream is a lip makeup preparation, has a semi-solid shape that keeps lips moisturized longer. The use of natural moisturizing ingredients in lip cream preparations is currently starting to be in demand by consumers. One of the natural ingredients that has the potential to provide moisture is almond oil. This research aims to get the best formula for lip cream preparations that contain active substances in the form of almond oil. The thickener used is 15% microcrystalline wax. The use of almond oil is made with a wide variety of concentration variations starting from 60; 57,5; 55; 52,5; 50; and 47.5%. The evaluation was carried out on all lip cream formulas including organoleptis test, homogeneity test, pH test, dispersibility test, and viscosity test. The final evaluation of the preparation was carried out by a storage stability test at 4o and 40oC for 6 cycles and a moisture test using cobalt chloride paper. Based on the results of the evaluation, the selected formula is formula 4 with the characteristics of pink organolepstis, semisolid, homogeneous, pH 5, with a viscosity value of 4868 cp, and a dispersion of 5.8 cm, but it is unstable after storage stability testing. The humidity testing in this study is only qualitative, so it is necessary to develop a quantitative moisture test method, and it is necessary to develop a formula in the use of the right dye for the preparation. Abstrak. Lip cream merupakan sediaan riasan bibir, memiliki bentuk semisolid yang menjaga kelembapan bibir lebih lama. Penggunaan bahan pelembab alami pada sediaan lip cream pada saat ini mulai diminati konsumen. Salah satu bahan alami yang berpotensi memberikan kelembaban adalah minyak almond. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik sediaan lip cream dengan mengandung zat aktif berupa minyak almond. Thickener yang digunakan adalah microcrystalline wax 15%. Penggunaan minyak almond dibuat dengan berbagai macam variasi konsentrasi dimulai dari 60; 57,5; 55; 52,5; 50; dan 47,5%. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh formula lip cream meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas. Evaluasi akhir sediaan dilakukan pengujian uji stabilitas penyimpanan pada suhu 4o dan 40oC selama 6 siklus serta uji kelembaban dengan menggunakan kertas kobalt klorida. Berdasarkan hasil evaluasi formula yang terpilih adalah formula 4 dengan karakteristik organolepstis pink, berbentuk semisolid, homogen, pH 5, dengan besaran nilai viskositas 4868 cp, serta daya sebar sebesar 5,8 cm, namun tidak stabil setelah pengujian stabilitas penyimpanan. Pengujian kelembaban pada penelitian kali ini hanya bersifat kualitatif sehingga diperlukan pengembangan metode uji kelembaban secara kuantitatif, serta diperlukan pengembangan formula dalam penggunaan pewarna yang tepat untuk sediaan.