Abstract. Dermatophytosis is a superficial mycosis disease caused by fungi that attack keratinized tissues such as skin, nails and hair. One of the fungi that cause the disease is Microsporum gypseum. The prevalence in Indonesia for dermatophytosis reaches 52%. Plants that can be utilized as traditional medicine in antifungal treatment are kirinyuh leaves. The development of traditional medicine is currently increasing along with the development of technological advances so that it can strive to improve the quality and safety of traditional medicinal products. The purpose of this study was to identify the characterization of kirinyuh leaf simplisia and to determine the antifungal activity of kirinyuh leaf ethanol extract produced by kirinyuh leaf ethanol extract (Chromolaena odorata L.) as an antifungal against Microsporum gypseum using the agar diffusion method. The results of characterization of kirinyuh leaf simplisia (Chromolaena odorata L.) have met the predetermined parameters which for non-specific characterization show the results of loss on drying of 9.61%, water content of 6.27% and content of total ash of 7.70%. While for specific characterization shows the results of water-soluble extract content of 22.53%, ethanol soluble extract content of 20.82% and specific gravity of 0.84 g/mL Ethanol extract of kirinyuh leaves (Chromolaena odorata L.) has antifungal activity against Microsporum gypseum at concentrations of 6.25% and 12.5%. Abstrak. Dermatofitosis merupakan penyakit mikosis superfisialisis yang diakibatkan oleh jamur yang menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti pada kulit, kuku dan juga rambut. Salah satu jamur penyebab penyakit tersebut yaitu Microsporum gypseum. Prevalensi di Indonesia untuk dermatofitosis mencapai 52%. Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam pengobatan antifungi yaitu daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.). Pengembangan obat tradisional pada masa sekarang semakin meningkat seiring berkembangnya kemajuan teknologi sehingga dapat mengupayakan peningkatan mutu serta keamanan produk obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakterisasi simplisia daun kirinyuh dan untuk mengetahui aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) yang dihasilkan oleh ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) sebagai antifungi terhadap Microsporum gypseum menggunakan metode difusi agar cara sumuran. Hasil karakterisasi simplisia daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) sudah memenuhi parameter yang telah ditetapkan yang dimana untuk karakterisasi non spesifik menunjukkan hasil susut pengeringan adalah 9,61%, kadar air 6,27% dan kadar abu total 7,70%. Sedangkan untuk karakterisasi spesifik menunjukkan hasil kadar sari larut air 22,53%, kadar sari larut etanol 20,82% dan bobot jenis 0,84 g/mL Ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) memiliki aktivitas antifungi terhadap Microsporum gypseum pada konsentrasi 6,25% dan 12,5%.