Taufik Muhammad Fakih
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Toksisitas secara In Silico terhadap Senyawa Hasil Docking Angiotensin Converting-Enzyme dari (Database Coconut Herbal) Dita Anggun Novianta; Taufik Muhammad Fakih; Tegar Achsendo Yuniarta
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14665

Abstract

Abstract. Hypertension is a condition in which there is an abnormal and continuous increase in blood pressure in several examinations. Hypertension often causes changes in blood vessels that can result in higher blood pressure. One of the first-line hypertension drugs used in hypertension therapy is the Angiotensin Converting-Enzyme (ACE) class of drugs. This study aims to identify the toxicity in silico of the compound resulting from the Angiotensin converting-enzyme docking found. This study is a descriptive study conducted computationally using the Protox III Web Server. Abstrak. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah. Obat hipertensi lini pertama yang digunakan dalam terapi hipertensi salah satunya adalah obat golongan Angiotensin Converting-Enzyme (ACE). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi toksisitas secara in silico senyawa hasil docking Angiotensin converting-enzyme yang ditemukan. Penelitian ini adalah penelitian bersifat deskritif yang dilakukan secara komputasi dengan menggunakan Web Server Protox III.
Uji Toksisitas Secara In Silico pada Senyawa Hasil Docking terhadap Β-Hydroxy Β Methylglutaryl-Coa (HMG-CoA) Reductase dari (Database Coconut Herbal) Hilal Faturohman; Taufik Muhammad Fakih; Tegar Achsendo Yuniarta
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14963

Abstract

Abstract. Hypercholesterolemia is a medical condition characterized by high levels of cholesterol in the blood. HMG-CoA reductase is an enzyme in the cholesterol biosynthesis pathway that converts HMG-CoA into mevalonate, which then acts as a cholesterol precursor. Statins are a class of drugs that specifically inhibit HMG-CoA reductase. This study aims to determine compounds from docking results that function as HMG-CoA reductase with low toxicity. The research was conducted in silico using Protox II website based on Globally Harmonized System (GHS) and LD50 (Lethal Dose50) value. Compounds with ligand codes CNP0202071 and CNP0187364.1 which show low toxicity and do not cause toxicity to organs. Abstrak. Hiperkolesterolemia merupakan kondisi medis yang ditandai oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. HMG-CoA reduktase adalah enzim dalam jalur biosintesis kolesterol yang mengubah HMG-CoA menjadi mevalonat, yang kemudian berperan sebagai prekursor kolesterol. Statin adalah kelas obat yang secara spesifik menghambat HMG-CoA reduktase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa dari hasil docking yang berfungsi sebagai HMG-CoA reduktase dengan memiliki toksisitas rendah. Penelitian dilakukan secara in silico menggunakan Website Protox II berdasarkan Globally Harmonized System (GHS) dan nilai LD50 (Lethal Dose50). Senyawa dengan kode ligan CNP0202071 dan CNP0187364.1 yang menunjukan memiliki toksisitas yang rendah dan tidak menyebabkan toksik pada organ.
Analisis Senyawa Vitamin C pada Produk Kosmetik Thias Najminuri; Farendina Suarantika; Taufik Muhammad Fakih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.15048

Abstract

Abstract. Vitamin C is a white, crystalline compound with no noticeable color or odor, and it melts at temperatures between 190-192℃. It has an acidic taste and is a strong reducing agent highly soluble in polar substances. Vitamin C is a potent antioxidant that can enhance skin brightness. It is bioactive in stimulating collagen production, as well as having skin-brightening effects, protecting the skin from ultraviolet rays, and exhibiting anti-aging properties by reducing wrinkles and preventing dark spots on the face. This research employs the Systematic Literature Review (SLR) method, which is a descriptive non-experimental approach. The study aims to gather and evaluate relevant research to analyze the presence of Vitamin C in cosmetic products. Cosmetics are products designed for application on the external parts of the body, teeth, and mouth, with the purpose of cleansing, enhancing appearance, altering appearance, providing protection, and reducing body odor. However, cosmetics are not intended to treat or cure diseases. Among the literature reviewed, the most commonly used method for analyzing Vitamin C is UV-Vis spectrophotometry, particularly in face cream products. Abstrak. Vitamin C adalah senyawa bewarna putih, berbentuk kristal, tidak memiliki warna mencolok, tidak berbau dan meleleh pada suhu 190-192℃. Vitamin C juga memiliki rasa asam dan merupakan senyawa pereduksi kuat yang sangat larut dalam senyawa polar. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang dapat meningkatkan kecerahan kulit. Vitamin C bersifat bioaktif dalam merangsang produksi kolagen, juga memiliki efek mencerahkan kulit, melindungi kulit dari sinar ultraviolet, dan anti penuaan (penuaan dini), mengurangi kerutan dan mencegah flek hitam pada kulit wajah. Penelitian ini meggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) yang merupakan pendekatan deskriptif non-eksperimental. Penelitian ini berfungsi untuk mengumpulkan dan mengevaluasi penelitian yang relevan untuk menganalisis senyawa vitamin C dalam produk kosmetik. Kosmetik adalah produk yang dirancang untuk diaplikasikan pada bagian luar tubuh, gigi, dan mulut, dengan tujuan untuk membersihkan, meningkatkan penampilan, mengubah penampilan, memberikan perlindungan, serta mengurangi bau badan. Namun, kosmetika tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Pada beberapa literature yang diteliti metode paling banyak digunakan untuk menganalisis vitamin C adalah metode spektrofotometri UV-Vis dengan produk sediaan krim wajah.
Identifikasi Bahan Kimia Obat (BKO) Allopurinol dan Deksametason dalam Jamu Asam Urat di Pasar Tanjungsari dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Nisa Neli Aunillah; Farendina Suarantika; Taufik Muhammad Fakih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.15576

Abstract

Abstract. Herbs is traditional medicine that is prepared traditionally and has been used for generations. The public's great interest in herbal medicine products is often misused by herbal medicine manufacturers who add medicinal chemicals to their products. One of the medicinal chemicals that is often used is allopurinol and dexamethasone. This study aims to identify the presence of allopurinol and dexamethasone in medicinal chemicals circulating in the Tanjungsari Market using thin layer chromatography qualitative analysis, as well as to determine the levels of allopurinol and dexamethasone in gout herbal medicine using high performance liquid chromatography quantitative analysis. The rf result using thin layer chromatography obtained for herbal medicine sample B was 0.5 and for sample C was 0.43. The sample concentration obtained using high performance liquid chromatography in herbal medicine sample B for dexamethasone was 103.571%, and for allopurinol it was 0.025% and in sample C for dexamethasone it was 157.378%, and for allopurinol it was -0.0044%. Abstrak. Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional dan telah digunakan secara turun-temurun. Minat masyarakat yang besar terhadap produk jamu tersebut sering kali disalahgunakan oleh produsen jamu yang menambahkan bahan kimia obat ke dalam produknya. Salah satu bahan kimia obat yang sering digunakan yaitu allopurinol dan deksametason. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan bahan kimia obat allopurinol dan deksametason pada jamu asam urat yang beredar di Pasar Tanjungsari dengan analisis kualitatif kromatografi lapis tipis, serta untuk mengetahui kadar allopurinol dan deksametason pada jamu asam urat dengan analisis kuantitatif kromatografi cair kinerja tinggi. Hasil rf dengan kromatografi lapis tipis yang didapatkan untuk sampel jamu B yaitu 0,5 dan untuk sampel C yaitu 0,43. Kadar sampel yang diperoleh dengan menggunaka kromatografi cair kinerja tinggi pada sampel jamu B untuk deksametason yaitu sebesar 103,571 %, serta untuk allopurinol 0,025 % dan pada sampel C untuk deksametason yaitu sebesar 157,378 %, serta untuk allopurinol yaitu sebesar -0,0044 %.