Rahma Ari Widihastuti
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relevansi Cerita Lisan Dumadine Gunung Kelud pada Tradisi Larung Sesaji di Kabupaten Kediri Ferdian Permana; Rahma Ari Widihastuti
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 11 No 2 (2023): Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The oral story of the Legend of Mount Kelud in Kediri Regency has several variations from each speaker with various backgrounds. Apart from the various versions that have appeared, the oral story is believed to have a connection with the tradition of larung sesaji held on Mount Kelud. The purpose of this study was to collect the oral stories of Dumadine Gunung Kelud in Kediri Regency and then to analyze their relevance to the tradition of larung sesaji. In this study used a qualitative research design with an ethnographic approach. The results of oral stories found in the field were then analyzed using the theory of oral literature from Ruth Finnegan. The research location is located in Kediri Regency with Sugihwaras Village as the main location for collecting data in the study. Collecting data in this study using interview techniques, observation, and documentation. The results of the research show that there are three variations of the Dumadine Gunung Kelud oral story in Kediri Regency which are still in spoken form and have not been inventoried in written form. These variations with differences in content were told by Mbah Suparlan, Pak Eko Priatno, and Nur Isriyatin. The three stories are different in terms of intrinsic elements and different compositions. Even though the composition of the story is different, it still contains the same pattern. This research also shows that this story is the basis of the larung offering ritual held on Mount Kelud. Keywords: folklore;oral stories;traditions;larung sesaji;mountain kelud
Citra Wanita Karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi Karya Sunaryata Soemardjo Endang Winasih; Rahma Ari Widihastuti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4194

Abstract

Selama ini hak dan kebebasan perempuan di Indonesia masih dibatasi oleh aturanaturan yang dapat menyebabkan kesenjangan gender. Oleh karena itu, diperlukan suatu perubahan tatanan sosial yang dapat menciptakan kesetaraan gender bagi kaum perempuan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan karya sastra sebagai media untuk melawan subordinasi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra wanita karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, paragraf maupun wacana dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo yang mengandung informasi mengenai citra wanita karir. Sumber data yang digunakan yaitu Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo. Hasil penelitian yaitu terdapat dua bentuk pendeskripsian citra wanita karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo, yaitu dengan cara: 1) perempuan bekerja, 2) perempuan intelektual, 3) perempuan dapat bekerja untuk memperoleh transformasi sosial masyarakat, dan 4) perempuan dapat menolak keliyanannya. Hal ini ditunjukkan dengan Tita yang memiliki karir cemerlang dan mampu membiayai adiknya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tita mampu melakukan penolakan atas asumsi-asumsi bahwa perempuan dianggap lemah dan menyusahkan. Tindakan dan pemikiran Tita sangat menegaskan bahwa perempuan bisa hidup mandiri dengan mengandalkan dirinya sendiri dan mampu menunjukkan eksistensi dan kesetaraan dirinya dengan laki-laki tanpa menentang kodratnya sebagai wanita yang bisa merasa lemah dan sedih
Ekspresi Emosi Tokoh Utama pada Novel Pupus-pupus Godhong kang Suwek Karya Tulus S: Kajian Psikososial David Krech Kharisma Ajeng Pratiwi; Rahma Ari Widihastuti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4321

Abstract

Perjodohan dan pergaulan bebas masih menjadi fenomenal yang marak di kalangan remaja, seperti halnya tokoh dalam novel Pupus-pupus Godhong kang Suwek. Perjodohan dan pergaulan bebas dapat mempengaruhi psikologi seseorang seperti ekspresi emosi yang berubah-ubah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ekspresi emosi tokoh utama serta faktor penyebab munculnya emosi tokoh utama dalam novel Pupus-pupus Godhong kang Suwek karya Tulus Setiyadi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Psikologi Sosial David Krech. Sumber data penelitian ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Data yang diambil berupa teks dialog yang menunjukkan ekspresi emosi dan faktor penyebab pada novel Pupus-pupus Godhong kang Suwek. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik baca dan catat. Teknik analisis data merujuk pada analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa emosi pada tokoh utama dalam novel Pupus-pupus Godhong kang Suwek yang dikaji menggunakan teori psikososial David Krech ditemukan 9 sub-klasifikasi yang meliputi; marah, senang, takut, sedih, sakit, kenikmatan, bersalah dan menyesal, cinta, dan benci. Faktor utama munculnya berbagai macam emosi pada tokoh Dyah disebabkan oleh kecemasan, ketakutan, dan kesedihan yang berlebihan dari dalam diri serta pengaruh perkataan dan sikap orang lain.
A Javanese Spirituality in the Poem Risalah Tamba Ngantuk by KH. Mohammad Zuhri: Javanese Spirituality in the Poem Risalah Tamba Ngantuk by KH. Mohammad Zuhri Masbakah, Hana Mufti Auliya; Yusro Edy Nugroho; Rahma Ari Widihastuti
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 7 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v7i2.7130

Abstract

This article examines the spirituality of the Javanese people as reflected in Syair Risalah Tamba Ngantuk, a work by KH. Mohammad Zuhri that conveys strong moral and religious messages. The syair represents Javanese Islamic teachings through self-awareness, repentance, and a personal relationship with God. This study aims to reveal the forms, expressions, and meanings of spirituality in the syair using Puspoprojo’s hermeneutical approach, which consists of three principles: grammatical (nalar rasa), historical (pangerten kontekstual), and philosophical (laku tafsir). Using a qualitative method with thematic content analysis, the study finds that spirituality in the syair is expressed through teachings on the awareness of death, the importance of repentance, ethics in seeking knowledge, cosmological views of the soul, and prayer as a spiritual act. The hermeneutic interpretation shows that KH. Mohammad Zuhri not only delivers normative Islamic teachings but also expresses spiritual values in a gentle, poetic, and contextual language. Thus, Syair Risalah Tamba Ngantuk embodies a creative dialogue between Islam and Javanese culture, remaining relevant to contemporary religious life.