Berdasarkan WHO dan Kemenkes RI, status gizi merupakan suatu keadaan dimana disebabkan oleh keseimbangan asupan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme. Selain itu Status gizi juga disebabkan oleh zat gizi dan penyakit infeksi. Untuk menilai status gizi yaitu dengan mengukur antropometri. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi, yaitu faktor primer (asupan gizi) dan faktor sekunder (zat gizi tidak mencukupi). Faktor ini sangat mempengaruhi status gizi pada remaja dan faktor ini juga yang menentukan status gizi normal atau tidaknya berdasarkan asupan yang kita konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan konsumsi buah dan konsumsi sayur dengan indeks massa tubuh (IMT) pada mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Penelitian ini merupakan Deskriptif Analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 92 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April–Mei tahun 2024 dengan teknik pengambilan Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan konsumsi sayur dengan indeks masa tubuh dengan hasil p-value 0,035 dan hubungan konsumsi buah denganIMT dengan p-value=0,036. Ada hubungan antara konsumsi sayur dan konsumsi buah dengan IMT. Disarankan kepada pihak dosen memberikan informasi dalam bentuk pembelajaran ataupun sosialisasi kepada mahasiswa tentang konsumsi sayur dan konsumsi buah terhadap IMT.Kata Kunci: konsumsi buah, konsumsi sayur, indeks massa tubuh (IMT), mahasiswa