Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Warna, TSS dan Kekerasan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada Tingkat Kematangan Berbeda Baihaqi Baihaqi; Dyah Fridayati
Jurnal Minfo Polgan Vol. 13 No. 2 (2024): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v13i2.14512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kematangan terhadap karakteristik kualitas tomat, meliputi warna, kekerasan, dan kandungan total padatan terlarut (TPT). Penelitian dilakukan pada tiga tingkat kematangan tomat: matang hijau (M1), matang oranye (M2), dan matang merah (M3). Parameter yang diamati mencakup kekerasan, warna (koordinat L*, a*, b*), dan TPT (°Brix). Analisis data dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan uji lanjut Duncan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan berpengaruh signifikan terhadap kekerasan dan parameter warna (L*, a*), namun tidak memengaruhi nilai TPT dan parameter warna b*. Kekerasan tomat menurun seiring peningkatan kematangan, dengan M1 memiliki kekerasan tertinggi (2,80±0,21 kgf) dibandingkan M2 (1,92±0,20 kgf) dan M3 (1,81±0,08 kgf). Nilai L* menurun dari M1 (53,10±1,32) ke M3 (43,29±1,29), sedangkan nilai a* meningkat dari M1 (-9,87±0,66) ke M3 (20,36±6,13), mencerminkan pergeseran warna dari hijau ke merah. TPT tertinggi ditemukan pada M3 (4,73±0,32 °Brix), namun perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Penurunan kekerasan dan perubahan warna disebabkan oleh degradasi klorofil, sintesis pigmen likopen, dan aktivitas enzim seperti pektin esterase. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat kematangan memengaruhi kualitas fisik dan penampilan tomat, dengan implikasi pada pemilihan tahap panen untuk kebutuhan pasar dan penyimpanan
Pemanfaatan Big Data Analytics dalam Proses Manajemen Teknologi untuk Prediksi Permintaan Pasar Asrul Asrul; Windayani Windayani; Ade Putra; Harmiaty Bahar; Baihaqi Baihaqi; Abdi Juryan Ladianto; Hera Pebrianti; Muhammad Saleh Qadri
Jurnal Minfo Polgan Vol. 13 No. 2 (2024): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v13i2.14516

Abstract

Pemanfaatan teknologi Big Data Analytics (BDA) telah menjadi kunci dalam mendukung pengambilan keputusan strategis, khususnya dalam memprediksi permintaan pasar yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran BDA dalam proses manajemen teknologi untuk meningkatkan akurasi prediksi permintaan pasar. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data sekunder yang diperoleh dari perusahaan yang telah menerapkan BDA dalam operasionalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BDA tidak hanya meningkatkan akurasi prediksi tetapi juga membantu organisasi mengidentifikasi pola perilaku konsumen, tren pasar, dan peluang bisnis baru secara lebih efisien. Selain itu, penerapan BDA mendukung pengelolaan teknologi yang lebih adaptif melalui integrasi data real-time dengan sistem manajemen operasional perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dengan memperkuat literatur terkait manajemen teknologi berbasis data, serta kontribusi praktis berupa rekomendasi untuk perusahaan dalam mengoptimalkan implementasi BDA untuk pengambilan keputusan strategis. Temuan ini menegaskan bahwa adopsi BDA merupakan langkah krusial dalam menciptakan keunggulan kompetitif, terutama di era disrupsi digital saat ini.
Bioteknologi Pangan Berbasis Mikroorganisme Rekayasa Genetika: Tren dan Tantangan Global Nurchalisah Rustan M; Sri Wahyuni; Baihaqi Baihaqi; Wa Ode Nafilawati; Minggu Lestari Ningsih; Febryansyah Febryansyah
Jurnal Minfo Polgan Vol. 13 No. 2 (2024): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v13i2.14532

Abstract

Bioteknologi pangan berbasis mikroorganisme rekayasa genetik telah menjadi inovasi kunci dalam meningkatkan efisiensi fermentasi, memperkaya kandungan nutrisi, meningkatkan kualitas pangan fungsional, serta memproduksi protein pangan alternatif. Proses fermentasi yang lebih efisien dapat dicapai dengan memodifikasi mikroorganisme agar memiliki kemampuan metabolisme yang lebih optimal, sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai penelitian pada Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum yang meningkatkan produksi bioetanol dan asam laktat. Namun, meskipun banyak manfaatnya, penerapan teknologi ini menghadapi berbagai tantangan, seperti risiko lingkungan akibat kontaminasi silang, potensi toksisitas atau reaksi alergi pada konsumen, dan biaya tinggi dalam produksi skala besar. Selain itu, perbedaan regulasi antarnegara juga memperlambat penerimaan produk berbasis rekayasa genetik di pasar global. Meskipun demikian, prospek masa depan bioteknologi pangan berbasis mikroorganisme rekayasa genetik sangat cerah, dengan peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi pemborosan makanan, dan meningkatkan keberlanjutan. Dengan kemajuan teknologi seperti CRISPR-Cas9, optimasi jalur metabolisme mikroorganisme dapat dilakukan lebih presisi, menjadikan inovasi ini sebagai solusi strategis dalam pengembangan pangan fungsional dan berkelanjutan di masa depan. Untuk itu, diperlukan pengembangan teknologi yang lebih efisien dan murah serta regulasi internasional yang lebih komprehensif untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan teknologi ini. Dengan pendekatan yang tepat, bioteknologi pangan dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan sistem pangan global yang lebih aman, bergizi, dan ramah lingkungan di masa depan.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK EVALUASI PENUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LASOLO Davik Davik; Baihaqi Baihaqi; La Baco Sudia; Kahirun Kahirun; Muhammad Rahmad Ramadhan
Jurnal Minfo Polgan Vol. 13 No. 2 (2024): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v13i2.14558

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan ekosistem kompleks yang terdiri dari unsur fisik, biologi, dan sosial yang saling berinteraksi dalam siklus hidrologi. Tutupan lahan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi DAS dengan mempengaruhi infiltrasi air, limpasan permukaan, serta risiko erosi dan sedimentasi. Perubahan tutupan lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi. Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat yang efektif dalam memantau dan mengevaluasi perubahan penutupan lahan secara spasial dan temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan penutupan lahan di DAS Lasolo menggunakan pendekatan SIG dan metode Maximum Likelihood Classification (MLC) pada citra Landsat tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat klasifikasi utama tutupan lahan, yaitu hutan (572,81 ha), pertanian lahan kering (103,46 ha), pemukiman (84,70 ha), dan lahan terbuka (3,06 ha). Analisis akurasi menggunakan uji Kappa menunjukkan tingkat keandalan klasifikasi yang tinggi dengan nilai 87,38%, yang mengindikasikan tingkat kesesuaian yang sangat baik antara hasil klasifikasi dan kondisi lapangan. Selain itu, hasil analisis Persentase Penutupan Vegetasi (PPV) menunjukkan nilai 88,5%, yang dikategorikan sangat baik yang mencerminkan bahwa DAS Lasolo masih memiliki tingkat vegetasi yang tinggi. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa meskipun tutupan lahan yang sangat baik dalam wilayah DAS, faktanya daerah pemukiman bagian hilir selalu mengalami banjir. Oleh karena itu masih perlu dilakukan kajian variabel lainya di DAS Lasolo.
PENINGKATAN KAPASITAS ANGGOTA KELOMPOK PETANI PRODUSEN GARAM BAHARI MEUGAHNA Baihaqi Baihaqi; Syifa Saputra; Aidil Amar; Afkar Afkar; Faizin Faizin; Fina Meilinar
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Rambideun: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v7i2.2413

Abstract

The main focus of implementing this community service activity is to increase the human resource capacity of Salt Farmers in Bluka Teubai Village which aimed to provide knowledge and skills in the form of training in business management, marketing, packaging and improving product quality. After the activities were carried out, it is hoped that the salt farmer group will be able to develop their business more effectively and efficiently, increase productivity and business competitiveness, and improve the economic welfare of the group and the surrounding community. Based on the results of the PKM activities that have been implemented, it can be seen that there has been an increase in the capacity and skills of the Meugahna Marine Salt Farmers Group's human resources in various aspects related to marine salt farming, such as business management, marketing and improving product quality. Apart from that, developing entrepreneurship in the salt farming sector can also help increase income, thereby encouraging local economic development and the welfare of the surrounding community.