Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN DATABASE PENDAFTARAN IMUNISASI BAYI BERBASIS ONLINE Made Wira Putra Dananjaya; Yadhurani Dewi Amritha; Ni Luh Putu Ika Candrawengi; Putu Gita Pujayanti
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jutik.v10i2.2997

Abstract

Imunisasi bayi merupakan upaya krusial dalam bidang kesehatan untuk mencegah berbagai penyakitmenular yang berpotensi berbahaya. Sistem pendaftaran dan pengelolaan data imunisasi yang akuratdan tepat waktu sangat penting untuk memastikan setiap bayi menerima imunisasi sesuai jadwal.Namun, sistem pendaftaran manual sering menghadapi kendala seperti kesalahan pencatatan,keterlambatan layanan, dan kesulitan dalam memantau jadwal imunisasi. Penelitian ini bertujuanuntuk merancang dan mengimplementasikan sistem database pendaftaran imunisasi bayi berbasisonline yang dapat diakses oleh orang tua, wali, dan petugas kesehatan. Sistem ini dirancangmenggunakan MySQL untuk manajemen basis data dan PHP untuk pengembangan aplikasi web.Dalam perancangannya, digunakan berbagai metode seperti diagram konteks, data flow diagram,fishbone diagram, struktur database, trigger, dan constraint untuk memastikan integritas dankonsistensi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan efisiensi danakurasi dalam proses pendaftaran imunisasi bayi dengan mengurangi kesalahan manual dan menyediakan pemantauan jadwal imunisasi secara real-time. Implementasi trigger dan constraintpada database membantu otomatisasi beberapa proses penting, seperti memperbarui status imunisasidan menghapus data yang tidak relevan, serta menjaga kualitas data. Sistem ini juga memberikankemudahan akses bagi orang tua dan wali untuk mendaftarkan bayi mereka serta bagi petugaskesehatan untuk memantau dan mengelola jadwal imunisasi. Dengan potensi pengembangan lebihlanjut, seperti penambahan fitur notifikasi otomatis dan integrasi dengan sistem kesehatan lainnya,sistem ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitaspelayanan imunisasi bayi serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan
Membangun Kesadaran Pertanian Modern: Pendekatan Edukatif melalui Hidroponik untuk Siswa/I Sdn 6 Sesetan: Penelitian Amritha, Yadhurani Dewi; Yadhurani Dewi Amritha
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1084

Abstract

Artikel ini membahas rekonstruksi pemikiran Islam melalui telaah terhadap gagasan pembaruan yang dikembangkan oleh sejumlah tokoh Muslim modern dan kontemporer, seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Fazlur Rahman, dan Nurcholish Madjid. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana pemikiran-pemikiran mereka merespons tantangan zaman, baik dalam bidang keagamaan, sosial, maupun pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, artikel ini mengkaji prinsip-prinsip dasar pembaruan yang mereka usung, seperti rasionalisasi ajaran Islam, ijtihad kontekstual, dan pembaruan institusi pendidikan Islam. Berdasarkan uraian dan analisis terhadap pemikiran tokoh-tokoh pembaharu Islam seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Fazlur Rahman, dan Nurcholish Madjid, dapat disimpulkan bahwa rekonstruksi pemikiran Islam merupakan kebutuhan mendesak dalam menjawab tantangan zaman modern. Para tokoh ini, dengan latar sosial dan pendekatan yang beragam, memiliki benang merah dalam upaya membangkitkan kembali nalar kritis, membebaskan umat dari belenggu taklid, dan mereformasi sistem pendidikan agar selaras dengan nilai-nilai keislaman yang dinamis dan kontekstual. Rasionalisasi ajaran agama, pembukaan pintu ijtihad, penguatan pendidikan integratif, serta penolakan terhadap formalisme dan dogmatisme merupakan tawaran strategis yang mereka ajukan demi menjadikan Islam sebagai agama yang mampu memberi jawaban atas persoalan kontemporer tanpa kehilangan identitas spiritualnya. Pemikiran mereka juga mencerminkan semangat untuk menjembatani antara tradisi dan modernitas, antara wahyu dan akal, serta antara otoritas teks dan pengalaman hidup umat.
Effect of Red Flags and Competence on Fraud Detection with Professional Skepticism as Moderation Gusti Ngurah Adhitya Putra Utama; Yadhurani Dewi Amritha
International Journal of Economics and Management Sciences Vol. 1 No. 1 (2024): February : International Journal of Economics and Management Sciences
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijems.v1i1.1043

Abstract

This study investigates the impact of auditor competence and red flag awareness on fraud detection ability, examining the moderating role of professional skepticism. As fraudulent financial reporting poses a critical threat to the integrity of financial disclosures and stakeholder trust, understanding the key factors influencing an auditor's detection capabilities is essential. This study employed a quantitative approach, gathering data from auditors at Public Accounting Firms (KAP) in Bali Province via a four-point Likert scale questionnaire. The data were subsequently analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with SmartPLS 4 software. The findings indicate that both auditor competence and an awareness of red flags significantly and positively enhance fraud detection capabilities. Conversely, professional skepticism, when analyzed for its direct influence, demonstrated a significant negative effect on this ability. Furthermore, skepticism exhibited a complex moderating role: it significantly weakened the positive relationship between competence and fraud detection, while not significantly moderating the link between red flags and detection ability. These results provide crucial theoretical contributions by revealing the nuanced and sometimes counter-intuitive role of professional skepticism. Practically, they inform policy for audit firms and regulatory bodies, suggesting that while fostering competence and red flag awareness is vital, the application of skepticism requires a more sophisticated and refined approach to truly enhance audit quality and overall fraud detection effectiveness.