Indonesia memiliki sebanyak 44% timbunan sampah dari sampah makanan. Indonesia juga diklaim berada di posisi kedua dengan negara penyumbang sampah terbesar didunia, estimasi sampah yang disumbangkan mencapai 300 kilogram per kapita per tahun. Selanjutnya timbulan Food Loss Waste Indonesia pada tahun 2000-2019 yaitu 115-184 kg/kapita/tahun. Maka timbulan Food Loss Waste akan diestimasikan pada tahun 2045 dapat mencapai 344 kg/kapita/tahun di Indonesia. Salah satu cara mengatasinya yaitu dengan biokonversi pada budidaya maggot BSF. Tujuannya yaitu menganalisis potensi ekonomi dari pengolahan limbah organik pada budidaya maggot, sehingga menjadi produk yang inovatif; mengaplikasikan pengolahan limbah organik sehingga menjadi subtrat yang cocok untuk budidaya maggot; mengaplikasikan nutrisi dan kondisi lingkungan yang cocok bagi perkembangan dan pertumbuhan maggot; memahami perbandingan kualitas dan nilai nutrisi produk maggot dengan menggunakan pembanding lainnya. Metode pokok bahasan Pengolahan dan pemanfaatan limbah organik untuk media budidaya BSF dibagi menjadi dua yaitu materi pendahuluan dan materi inti. bagian pertama tentang bagaimana meningkatkan suatu nilai yang tidak berharga menjadi nilai ekonomis termasuk diantaranya pada pengolahan dan pemanfaatan limbah organik sebagai media substrat pembudidaya maggot. Bagian kedua mengenai potensi maggot sebagai sumber protein hewani dan bahan pakan alternatif. Pembudidaya menerima dan mempraktekkan teori yang telah disampaikan oleh narasumber dengan baik. Pembudidaya sudah melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik pada media yang akan gunakan sebagai substratnya, sudah melakukan penambahan probiotik untuk meningkatkan nilai nutrisi yang terkandung, sudah melakukan melakukan pengaturan suhu dan kelembapan pada media pembesaran maggot, sudah melakukan pencatatan siklus pada maggot BSF, dan sedang menganalisis potensi-potensi nilai tambah pada hasil budidaya maggot.