Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Di Desa Leming Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur Terkait Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Kotoran Sapi Dan Limbah Organik Immy Suci Rohyani; Wandika; Bagas Dwi Andhika; M. Sultan Hassanuddin B; Eka Pratiwi; Synthia Nur Rahmasari; Mulyani Safitri Aulia; Sri Sumiyati; Muhammad Rasidi; Annisa; Sasi Fhatmayani Putri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8082

Abstract

Desa Leming merupakan desa yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur merupakan desa yang banyak memelihara sapi dikarenakan masyarakat desa ini kebanyakan merupakan peternak sapi. Kotoran sapi yang dihasilkan oleh ternak tersebut menjadi masalah penting yang perlu ditangani di desa Leming sebab jumlah kotoran sapi yang semakin banyak seiring dengan banyaknya limbah yang dihasilkan. Kotoran ternak, seperti kotoran sapi serta bahan organik lainnya seperti dedaunan, jerami padi, dan batang jagung, merupakan sumber utama pupuk organik. Pupuk organik ini bermanfaat bagi kesuburan tanah, terutama jika penggunaannya dilakukan secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah kotoran sapi dan limbah organik menjadi pupuk organik yang berguna untuk pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi terkaiat pemanfaatan kotoran sapi dan limbah organik mejadi pupuk organik (kompos) untuk kesuburan tanah. Akhir dari kegiatan ini adanya evaluasi dan monitoring serta pendampingan masyarakat. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk organic berbahan dasar kotoran sapi dan limbah orgnik. Serta adanya persepsi positif masyarakat terhadap lingkungannya. Bagi masyarakat dengan mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik, mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk kimia, dan masyarakat dapat memelihara kesuburan tanah yang lebih baik disbanding dengan penggunaan pupuk kimia yang dapat menurunkan kesuburan.
SOSIALISASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR KOTORAN SAPI DAN LIMBAH ORGANIK DI DESA LEMING KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rohyani, Immy Suci; Wandika; Andhika, Bagas Dwi; Hassanuddin B, M. Sultan; Pratiwi, Eka; Rahmasari, Synthia Nur; Aulia, Mulyani Safitri; Sumiyati, Sri; Rasidi, Muhammad; Annisa; Putri, Sasi Fhatmayani
Jurnal Wicara Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v2i3.4094

Abstract

Leming Village is a village located in the Terara District, East Lombok Regency, which is known for its large number of cattle breeders. The cow manure produced by these livestock has become an important issue that needs to be addressed in Leming Village due to the increasing amount of waste produced. Livestock waste, such as cow manure and other organic materials such as leaves, rice straw, and corn stalks, are the main sources of organic fertilizer. This organic fertilizer is useful in building soil fertility, especially if its use is done continuously over a long period of time. This activity aims to increase the understanding and skills of the community in managing cattle manure and organic waste into compost that is useful for agriculture and environmental cleanliness. This activity is carried out through socialization activities regarding the organic compost program from cattle manure and organic waste, implementation of activities in the form of counseling and compost making techniques from cattle manure and organic waste, as well as additional materials that will be used to accelerate compost making, then conducting evaluation and monitoring as well as community assistance. The results of the compost making process showed that temperature and pH checks were carried out twice, where the checks were carried out in the first and second weeks after the compost was made. The temperature check results in the first week showed that the temperature of the compost was 35°C with a pH of 5.5 and in the second week showed a value of 27°C and pH 7. With this activity, the community can process cattle manure into organic fertilizer, reduce the cost of purchasing chemical fertilizers, and maintain soil fertility better than the use of chemical fertilizers that can reduce fertility.