Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Gizi dan Ahli Gizi Dalam Upaya Pembangunan Nasional Di Indonesia Essy Zulfiani; Lina Layinatul Fuadah
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 6 No. 01 (2024): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v6i01.76

Abstract

Gizi memiliki peran penting dalam pertumbuhan, perkembangan, produktivitas kerja, dan aspek lainnya. Ahli gizi memainkan peran yang krusial dalam tatalaksana gizi klinik, manajemen pelayanan gizi masyarakat, penanganan gizi di rumah sakit, hingga pengelolaan makanan di institusi. Mereka juga terlibat dalam pendidikan, riset, pemasaran produk gizi, kegiatan wirausaha, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan dan lintas sektoral. Kekurangan gizi bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan dan bahkan kematian prematur. Ketidakpenuhan kebutuhan kalori minimum per hari dapat mengancam kesehatan. Kebutuhan minimal kalori, protein, vitamin, dan mineral dalam makanan harus diperhatikan karena berpengaruh pada pertumbuhan fisik, kemampuan berpikir, dan perkembangan mental individu. Ini merupakan bagian penting dalam proses pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Gizi tidak hanya berkaitan dengan kesehatan saja, tapi juga berhubungan dengan potensi ekonomi individu karena berpengaruh pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, gizi dianggap sebagai pendorong utama dalam pembangunan terutama dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan kemajuan suatu negara sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan aspek gizi memiliki peran sentral dalam membentuk kualitas tersebut. Tubuh memerlukan nutrisi untuk menjalankan fungsi-fungsi vital, terutama dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak, pembentukan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas dalam dunia kerja. Ini menegaskan pentingnya gizi dalam mendukung proses pembangunan nasional. Metode dalam artikel ini menggunakan studi Literature Review sebagai bagian dari Non-Research.
Hubungan Pola Makan, Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Essy Zulfiani; Nabila Anggun Aulannisa
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2171

Abstract

Perubahan fisiologis terjadi seiring bertambahnya usia. Perubahan pada lansia dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya berkaitan dengan gizi pada usia tersebut. Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti melewatkan waktu makan dan asupan makanan yang tidak seimbang merupakan masalah umum yang berdampak pada status gizi lansia, berkurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review. Proses pencarian melalui publikasi google scholar menggunakan kata kunci “Pola makan, status gizi, kualitas hidup lansia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola makan, status gizi, dan kualitas hidup pada lansia. Perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia dapat mempengaruhi pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan gizi yang seimbang, menurunnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan status gizi dan kualitas hidup yang buruk pada lansia.
Literature Review Paradigma Gizi: Eksplorasi Tabu Pola Konsumsi Makanan dan Pengetahuan Gizi di Masyarakat Pedesaan Nisa, Iis Rizqi Zaqiyatun; Zulfiani, Essy
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 3 No. 1 (2024): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v3i1.130

Abstract

Pola konsumsi makanan dan pengetahuan gizi di masyarakat pedesaan menjadi krusial dalam mengatasi tabu dan preferensi makanan lokal yang memengaruhi pilihan diet. Studi ini tidak hanya membahas aspek nutrisi, tetapi juga mempertimbangkan norma budaya yang mempengaruhi keputusan makanan sehari-hari.Literature review ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pola konsumsi makanan dan pengetahuan gizi dengan status gizi masyarakat pedesaan.Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Sumberpustaka yang digunakan dalam artikel ini melibatkan banyaknya pustaka baik yang berasal daribuku, jurnal nasional atau internasional maupun website. Penelusuran sumberpustaka dalam artikel ini melalui database NCBI dan Google Scholar Tahun penerbitan sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dari tahun 2006 hingga tahun 2024.Pola konsumsi makanan di masyarakat pedesaan didasarkan pada tradisi lokal dan ketersediaan sumber daya alam, dengan karbohidrat seperti nasi dan umbi-umbian menjadi pilihan utama. Namun, pengetahuan gizi yang terbatas dan adat serta tabu makanan sering membatasi variasi diet dan mengurangi asupan nutrisi yang diperlukan. Upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang melalui pendekatan yang menghormati nilai-nilai lokal menjadi krusial untuk mempromosikan kesehatan gizi yang optimal di masyarakat pedesaan, sambil tetap mempertahankan keberagaman budaya yang berharga.pola konsumsi makanan di masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh tradisi lokal dan ketersediaan sumber daya alam, dengan makanan utama seperti nasi, jagung, dan umbi-umbian. Tabu makanan berdasarkan nilai-nilai budaya dapat membatasi variasi diet dan asupan nutrisi yang optimal. Pengetahuan gizi yang terbatas, terutama di kalangan lansia yang lebih mengandalkan tradisi lisan, menunjukkan tantangan dalam mencapai pola makan yang seimbang secara nutrisi. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan edukasi gizi dengan nilai-nilai lokal penting untuk meningkatkan kesadaran akan makanan sehat dan bergizi di pedesaan, sambil memahami dan mengelola tabu makanan dengan bijak.
Literature Review Paradigma Gizi: Eksplorasi Tabu Pola Konsumsi Makanan dan Pengetahuan Gizi di Masyarakat Pedesaan Nisa, Iis Rizqi Zaqiyatun; Zulfiani, Essy
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 3 No. 1 (2024): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v3i1.130

Abstract

Pola konsumsi makanan dan pengetahuan gizi di masyarakat pedesaan menjadi krusial dalam mengatasi tabu dan preferensi makanan lokal yang memengaruhi pilihan diet. Studi ini tidak hanya membahas aspek nutrisi, tetapi juga mempertimbangkan norma budaya yang mempengaruhi keputusan makanan sehari-hari.Literature review ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pola konsumsi makanan dan pengetahuan gizi dengan status gizi masyarakat pedesaan.Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Sumberpustaka yang digunakan dalam artikel ini melibatkan banyaknya pustaka baik yang berasal daribuku, jurnal nasional atau internasional maupun website. Penelusuran sumberpustaka dalam artikel ini melalui database NCBI dan Google Scholar Tahun penerbitan sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dari tahun 2006 hingga tahun 2024.Pola konsumsi makanan di masyarakat pedesaan didasarkan pada tradisi lokal dan ketersediaan sumber daya alam, dengan karbohidrat seperti nasi dan umbi-umbian menjadi pilihan utama. Namun, pengetahuan gizi yang terbatas dan adat serta tabu makanan sering membatasi variasi diet dan mengurangi asupan nutrisi yang diperlukan. Upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang melalui pendekatan yang menghormati nilai-nilai lokal menjadi krusial untuk mempromosikan kesehatan gizi yang optimal di masyarakat pedesaan, sambil tetap mempertahankan keberagaman budaya yang berharga.pola konsumsi makanan di masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh tradisi lokal dan ketersediaan sumber daya alam, dengan makanan utama seperti nasi, jagung, dan umbi-umbian. Tabu makanan berdasarkan nilai-nilai budaya dapat membatasi variasi diet dan asupan nutrisi yang optimal. Pengetahuan gizi yang terbatas, terutama di kalangan lansia yang lebih mengandalkan tradisi lisan, menunjukkan tantangan dalam mencapai pola makan yang seimbang secara nutrisi. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan edukasi gizi dengan nilai-nilai lokal penting untuk meningkatkan kesadaran akan makanan sehat dan bergizi di pedesaan, sambil memahami dan mengelola tabu makanan dengan bijak.
Analisis Pengaruh Stres dan Kecemasan Terhadap Pola Makan Remaja: A Literature Review Zulfiani, Essy; Anugrah, Lefy
Action Research Literate Vol. 9 No. 5 (2025): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v9i5.2962

Abstract

Stres dan kecemasan pada remaja memicu pola makan tidak sehat, baik melalui emotional eating (makan berlebihan) atau penurunan nafsu makan, yang berisiko menyebabkan obesitas, malnutrisi, dan penyakit kronis. Faktor seperti tekanan akademik dan media sosial memperburuk kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres-kecemasan terhadap pola makan remaja dan merumuskan strategi intervensi berbasis bukti. Penelitian ini menggunakan Literature review sistematis dengan sumber dari Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect (2019–2024), menggunakan kata kunci terkait stres, kecemasan, dan pola makan remaja. Stres mendorong konsumsi makanan tinggi gula/lemak, sementara kecemasan mengurangi nafsu makan, keduanya berdampak pada status gizi. Dukungan sosial dan intervensi seperti digital detox, CBT, serta edukasi gizi terbukti efektif. Diperlukan kebijakan terintegrasi (sekolah, keluarga, teknologi) untuk mengatasi masalah gizi dan kesehatan mental remaja secara holistik.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Edukasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) Berbasis Regulasi Hukum Kesehatan Dalam Pencegahan Stunting Nurlia, Risna; Essy Zulfiani; Farida Duriyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 2 (2025): Vol. 7 No 2 Agustus 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i2.2100

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini mengevaluasi efektivitas edukasi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berbasis regulasi hukum kesehatan sebagai strategi pencegahan stunting melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Melalui pendekatan kombinasi evaluatif, data dikumpulkan melalui pretest–posttest, wawancara, observasi, dan studi dokumen hukum. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam sikap positif peserta terhadap praktik MP-ASI (p = 0.002), namun tidak disertai peningkatan pengetahuan yang bermakna secara statistik (p = 0.129). Analisis Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa perubahan sikap tidak berbeda signifikan antar jenjang pendidikan, sedangkan perubahan pengetahuan menunjukkan kecenderungan perbedaan. Wawancara memperkuat bahwa pendekatan partisipatif dan praktik langsung meningkatkan pemahaman aplikatif, meskipun tidak tercermin dalam skor posttest. Temuan menunjukkan bahwa regulasi hukum dapat diinternalisasi secara sosial melalui edukasi kontekstual, namun tantangan kognitif seperti beban informasi dan disonansi nilai memengaruhi transfer pengetahuan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi edukasi berbasis pengalaman, visual, dan naratif untuk mengoptimalkan efektivitas. Kegiatan ini memberikan rekomendasi berupa penguatan peran kader, adaptasi metode penyuluhan, serta penyusunan instrumen evaluasi multidimensional sebagai pendekatan berkelanjutan dalam implementasi regulasi kesehatan dan penanggulangan stunting. Kata kunci : Stunting, MP-ASI, Edukasi berbasis regulasi, Pemberdayaan masyarakat, Kesehatan anak
Hubungan Pola Makan, Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Zulfiani, Essy; Aulannisa, Nabila Anggun
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2171

Abstract

Perubahan fisiologis terjadi seiring bertambahnya usia. Perubahan pada lansia dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya berkaitan dengan gizi pada usia tersebut. Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti melewatkan waktu makan dan asupan makanan yang tidak seimbang merupakan masalah umum yang berdampak pada status gizi lansia, berkurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review. Proses pencarian melalui publikasi google scholar menggunakan kata kunci “Pola makan, status gizi, kualitas hidup lansia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola makan, status gizi, dan kualitas hidup pada lansia. Perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia dapat mempengaruhi pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan gizi yang seimbang, menurunnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan status gizi dan kualitas hidup yang buruk pada lansia.
Mikroorganisme Patogen Penyebab Foodborne Disease dan Gejalanya terhadap Kesehatan Tubuh di Masyarakat (Studi pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Tengah) Zulfiani, Essy; Meilani, Mona
MASALIQ Vol 5 No 5 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/masaliq.v5i5.7124

Abstract

This study is motivated by the high incidence of foodborne diseases, which are infectious and toxic illnesses caused by pathogens entering the body through food. Food serves as an easy medium for disease transmission because it can carry pathogenic microorganisms to parts of the body vulnerable to infection. The research aims to identify pathogenic microorganisms causing foodborne diseases and the symptoms they produce in the community of Cigugur Tengah District. A mixed methods approach was used, combining field studies through observation, interviews, and documentation with literature review from various scientific publications. The findings indicate that foodborne diseases can be caused by infection from microorganisms such as bacteria, fungi, viruses, and parasites, as well as by intoxication. The pathogenic microorganisms identified include Salmonella spp., Clostridium spp., Campylobacter spp., Escherichia coli, Listeria monocytogenes, Yersinia spp., Toxoplasma gondii, and others. Common symptoms experienced by the community include diarrhea, nausea, vomiting, fever, and digestive disorders. The study also reveals that low public awareness of food sanitation and unhygienic food processing practices are dominant factors in the spread of this disease. This research contributes to raising public awareness and formulating more targeted health policies, particularly in food safety and the prevention of foodborne diseases.