Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tinjauan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Sari, Noor Lita
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v3i3.162

Abstract

Dari survey pendahuluan terhadap 20 pasien diperoleh 5 (25%) pasien menyatakan kurang puas terhadap mutu pelayanan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten. Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu mendeskrepsikan kepuasan pasien BPJS rawat jalan. Dengan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian adalah kuisioner tertutup. Populasinya adalah seluruh pasien BPJS rawat jalan yang berkunjung di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel yang besarnya 50 responden. Analisis data penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien tertinggi terhadap dimensi mutu kompetensi teknik yaitu pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 46% dan terendah pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 2%, dimensi mutu akses atau keterjangkauan tertinggi pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 44% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 14%, dimensi mutu ketepatan waktu tertinggi pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 36% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 30%, dimensi mutu hubungan antar manusia tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 42% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 20%, dimensi mutu efisiensi tertinggi pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 44% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 14%, dimensi mutu kelangsungan pelayanan tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 40% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 26%, dimensi mutu keamanan tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 48% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 24%, serta dimensi mutu kenyamanan tertinggi pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 54% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 14%. Simpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden merasa puas pada dimensi akses atau keterjangkauan dan dimensi ketepatan waktu, sedangkan sebagian besar responden yang merasa cukup puas yaitu pada dimensi hubungan antar manusia, kelangsungan pelayanan dan keamanan. Untuk pasien yang sebagian besar merasa kurang puas pada dimensi efisiensi dan kenyamanan. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien adalah waktu tunggu pasien yang lama sehingga pasien bosan serta fasilitas yang disediakan kurang memuaskan pasien. Sarannya adalah peningkatan kualitas pelayanan dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Peningkatan kesadaran siswa tentang bahaya kecanduan gadget bagi generasi Alpha Sinta, Tunjung Bayu; Sari, Noor Lita
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.141

Abstract

Gadget addiction among children, particularly those of the Alpha Generation, has become a serious concern due to its negative impacts on physical, mental, and social development. This study aimed to increase students’ awareness of gadget addiction and promote preventive measures. A community service program was conducted at SMP N 3 Mojogedang involving 35 seventh-grade students. The intervention included educational sessions, discussions, and distribution of infographics. Students’ knowledge was assessed using a pretest and posttest design. The findings showed a significant improvement in students’ knowledge: 94.29% of participants achieved a good category after the intervention compared to only 14.29% before. Educational interventions are effective in raising awareness and preventing gadget addiction among Alpha Generation students, highlighting the importance of school-based preventive education.
Tinjauan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Sari, Noor Lita
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v3i3.162

Abstract

Dari survey pendahuluan terhadap 20 pasien diperoleh 5 (25%) pasien menyatakan kurang puas terhadap mutu pelayanan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten. Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu mendeskrepsikan kepuasan pasien BPJS rawat jalan. Dengan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian adalah kuisioner tertutup. Populasinya adalah seluruh pasien BPJS rawat jalan yang berkunjung di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel yang besarnya 50 responden. Analisis data penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien tertinggi terhadap dimensi mutu kompetensi teknik yaitu pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 46% dan terendah pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 2%, dimensi mutu akses atau keterjangkauan tertinggi pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 44% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 14%, dimensi mutu ketepatan waktu tertinggi pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 36% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 30%, dimensi mutu hubungan antar manusia tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 42% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 20%, dimensi mutu efisiensi tertinggi pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 44% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 14%, dimensi mutu kelangsungan pelayanan tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 40% dan terendah pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 26%, dimensi mutu keamanan tertinggi pada pasien yang menyatakan cukup puas sebanyak 48% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 24%, serta dimensi mutu kenyamanan tertinggi pada pasien yang menyatakan kurang puas sebanyak 54% dan terendah pada pasien yang menyatakan puas sebanyak 14%. Simpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden merasa puas pada dimensi akses atau keterjangkauan dan dimensi ketepatan waktu, sedangkan sebagian besar responden yang merasa cukup puas yaitu pada dimensi hubungan antar manusia, kelangsungan pelayanan dan keamanan. Untuk pasien yang sebagian besar merasa kurang puas pada dimensi efisiensi dan kenyamanan. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien adalah waktu tunggu pasien yang lama sehingga pasien bosan serta fasilitas yang disediakan kurang memuaskan pasien. Sarannya adalah peningkatan kualitas pelayanan dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Promosi Kesehatan Penyakit Tidak Menular dan Pemeriksaan Darah pada Guru MAN 1 Karanganyar Hastuti, Nunik Maya; Sari, Noor Lita; Lestari, Tri
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v3i2.499

Abstract

Perubahan gaya hidup yang kurang sehat dan cenderung instan menjadi faktor pemicu meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan asam urat, yang termasuk penyebab utama kematian di Indonesia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengidentifikasi guru dengan risiko tinggi mengalami PTM sekaligus meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya penerapan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan. Program dilaksanakan dalam bentuk bakti sosial kesehatan melalui edukasi promotif dan pemeriksaan darah pada 58 guru MAN 1 Karanganyar, dengan tiga tahapan pelaksanaan yaitu persiapan, edukasi kesehatan, dan pemeriksaan kondisi fisiologis. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari 58 peserta, sebanyak 16 orang memiliki tekanan darah tinggi, 4 orang menunjukkan kadar gula darah sewaktu di atas normal, dan 3 orang mengalami peningkatan kadar asam urat. Intervensi ini terbukti efektif tidak hanya sebagai langkah deteksi dini PTM tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran guru terhadap pentingnya menjaga kesehatan secara berkelanjutan. Kegiatan ini direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui pemantauan kesehatan berkala dan integrasi edukasi kesehatan di lingkungan sekolah.