Hasil survey status gizi indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Langkat sebesar 18,32 persen, dimana pada tahun sebelumnya 31,61 persen pada tahun 2018. Keberhasilan Langkat menekan angka stunting tersebut, dikarenakan pencegahannya dilaksanakan secara terintegrasi dan bekerja sama serta melibatkan pihak terkait seperti Bappeda, Dinkes, Dinsos, PMD, Tokoh Mayarakat, Stake Holder dan Dunia Pendidikan. Semua instansi dan pihak terkait berkontribusi sesuai dengan tugas pokoknya. Pencegahan stunting dapat dilaksanakan dengan makanan yang sehat, vitamin dan kecukupan asupan gizi yang akan mudah dilaksanakan pada masyarakat yang berpendidikan dan berpenghasilan cukup. Bila pada masyarakat dengan ekonomi yang di bawah standar, maka pencegahan stunting diawali dari rumah dan keluarga itu sendiri. Penelitian diangkat sebagai bentuk Pengabdian kepada Masyarakat guna mensosialisasikan dan mengetahui pendapat masyarakat terhadap Inovasi Rumah Dan Lingkungan Yang Sehat Guna Menghindari Stunting Pada Masyarakat Desa Tanjung Mulia Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dan sosialisasi serta aplikatif inovasi rumah sehat dan pemanfaatan lingkungan sekitarnya guna meningkatkan derajat ekonomi keluarga sehingga tercukupinya kebutuhan akan gizi keluarga, dengan mereduksi hasil wawancara serta hasil observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan rumah sehat dan lingkungan yang sehat serta pemanfaatan pekarangan sekitar rumah meningkatkan motivasi masyarakat untuk hidup sehat dan termotifikasi untuk berkebun guna mencukupi kebutuhan sayur dan buah yang akhirnya dapat meningkatkan kesehatan dan ekonomi keluarga secara terbatas