Munawaroh, Nunung
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA KERTAMUKTI KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT Munawaroh, Nunung
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 3 (2019): JISIPOL: Edisi November 2019 / Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.715 KB)

Abstract

Kualitas pelayanan umumnya mengacu pada kinerja pelayanan yang nyatanya dan umumnya masih belum seperti yang diharapkan, hal ini dapat dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan atau keluhan dari masyarakat menyangkut prosedur dan mekanisme kerja pelayanan yang berkutat pada diksi berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif, kurang akomodatif, kurang konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya). Termasuk di dalamnya persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik pada Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat di Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan dasar case study, responden pengguna pelayanan pada kantor Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil analisis diketahui Pemerintah Desa Kertamukti menyatakan penyelenggaraan pelayanan publik sudah cukup memuaskan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publiknya, yakni aspek kesederhanaan (prosedur pelayanan yang berbelit-belit), aspek kejelasan (adanya transparansi biaya yang dikeluarkan), aspek akurasi (urusan sesuai dengan yang dikehendaki), aspek keamanan (bukti tanda terima diberikan), dan aspek kemudahan akses (jarak lokasi kantor dengan tempat tinggal dan ketersediaan angkutan umum menuju lokasi kantor).
MOTIVASI CAMAT KEPADA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT Munawaroh, Nunung
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 4 No. 2 (2020): JURNAL JISIPOL VOL. 4. NO. 2, JULI 2020
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.624 KB)

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui mengenai gaya dan kualitas kepemimpinan pada Kantor Camat Ngamprah, dalam memberikan dan meningkatkan Motivasi Kerja pada Pegawai Kantor Camat Ngamprah demi kualitas dan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kemajuan Daerah. Dalam pemberian motivasi tidak hanya dari seseorang atau dari pihak luar (ekstrinsik), namun juga dari diri sendiri (intrinsik). Pada penelitian ini, penulis membahas tentang bagaimana sikap kepemimpinan Camat dalam memotivasi pegawainya, dan bagaimana tingkat motivasi kerja pegawai dalam bekerja di Kantor Camat Ngamprah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian motif, pengharapan, insentif dan sarana prasarana kepada pegawai di kantor Camat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini di Kantor Camat Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian adalah Camat, Sekcam, Kasi/kasubbag dan staf di Kantor Camat Ngamprah. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa motivasi yang diberikan pimpinan Camat cukup optimal, Walaupun masih ada masih ada beberapa kendala yakni terdapat beberapa oknum pegawai kurang semangat dalam bekerja, pada hubungan kerja pegawai masih kurang keharmonisan sehingga menurunkan motivasi kerja pegawai. Rekomendasi dalam penelitian ini yakni perlunya perbaikan intens terkait hubungan kerja pegawai, sarana prasarana dan fasilitas.
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG BARAT Munawaroh, Nunung; Daryana
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 5 No. 3 (2021): JURNAL JISIPOL VOL. 5. NO. 3, NOVEMBER 2021
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.187 KB)

Abstract

Dalam suatu organisasi gaya kepemimpinan memegang peranan penting untuk menggerakan organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi pemimpin dituntut untuk bisa memantau pegawainya agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilkinya. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan seorang pemimpin perlu menegakan disiplin dalam suatu organisasi, karena peraturan kedisiplinan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan kepada para pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik kepada pegawai. Kepemimpinan dan kedisiplinan kerja sangat erat kaitannya, kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolok ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui gaya keopemimpinan kepala Dinas dalam meningkatkan disiplin pegawai. Metode penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriftif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Yang menjadi objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dengan informan. Kemudian menganalisis data dengan deskriftif kualitatif berdasarkan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Dinas adalah gaya kepemimpinan demokratis dalam hal ini peran pemimpin sangat baik dimana pemimpin bertindak tegas. Dalam kepemimpinannya pemimpin selalu memberi arahan kepada semua pegawai, berkoordinasi, serta pemimpin bagian dari kelompok. Dalam hal penegakan disiplin pegawai selalu ada hambatan yang di alami oleh pemimpin. di dinas pendidikan Kabupaten Bandung Barat pimpinan mendapati hambatan dalam menegakan disiplin yaitu kurangnya kesadaran diri pegawai dan kurangnya tanggungjawab yang dimilki pegawai, dan upaya yang dilakukan kepal dinas dalam meningkatkan disiplin pegawai yaitu dengan diberikannya pembinaan-pembinaan, pelatihan-pelatihan serta memberikan sanksi dan mengajukan pegawai untuk diberikan penghargaan.
"DUKCAPIL GOES TO SCHOOL" SEBAGAI INOVASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN E-KTP OLEH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG Munawaroh, Nunung; Isnandi Abdul Rozak Riaji
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal JISIPOL Vol. 8 No. 2 (2024): MEI 2024
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan mengenai masih kurangnya akses dan minat dikalangan remaja dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk membuat masih banyaknya kalangan remaja yang sudah memasuki usia wajib memiliki KTP di Kabupaten Bandung masih belum memiliki Kartu Tanda Penduduk. Kemudian untuk meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan guna pemerataan kepemilikan KTP tersebut di kalangan remaja terutama pelajar Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung membuat sebuah inovasi program yang disebut Dukcapil Goes to School. Berdasarkan pada hal tersebut penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keberhasilan inovasi Dukcapil Goes to School sebagai Langkah mempercepat pemerataan data kependudukan di Kabupaten Bandung bagi kalangan pelajar. Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui strategi pengumpulan data dokumen. Maka berdasarkan hasil penelitian dapat ditinjau memalui 5 atribut inovasi menurut teori Rogers, yaitu Keuntungan Relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Kemungkinan dicoba, dan Kemudahan diamati diketahui bahwa Inovasi Dukcapil Goes to School ini berjalan dengan baik dan mampu menunjang dan mempercepat pelayanan administrasi kependudukan terutama KTP Elektronik dan Aktivitasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi kalangan pelajar di Kabupaten Bandung.
Analisis Penerimaan Aplikasi Salaman, Pelayanan Administrasi Kependudukan Digital Kota Bandung Wargadinata, Ella Lesmanawaty'; Nawawi, Nawawi; Suratha, I Gede; Munawaroh, Nunung; RP Tendean, Noudy
JURNAL TERAPAN PEMERINTAHAN MINANGKABAU Vol 5 No 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jtpm.v5i1.4899

Abstract

The Salaman application is an online population administration service in Bandung, launched at the end of 2018. The application developed rapidly during the COVID-19 period and is still maintained as a public service innovation to this day. The Salaman application is considered a good application, with complete features, accessible language, and good security, but why is this application not fully used by the residents of Bandung City? The research uses the basic theory of the TAM-Technology Acceptance model from Davis (1989). The research method uses kuantitativemethods, SEM statistical tests for quantitative, and the Nvivo program for qualitative, which are used as data analysis instruments. Data sources include primary data from questionnaires, interviews, observations, and secondary data from various official documents and research by the research focus. The analysis results show that users will receive the Salaman application because it has 1) benefits, 2) makes it easy, and 3) is interesting to use as a population service. All variables positively and significantly influence the acceptance and use of the Salaman application. All variables positively and significantly influence the acceptance and use of the Salaman application. However, the Salaman application has not been able to attract the majority of heads of families as digital immigrants because it is considered 1) complicated, 2) exclusive, 3) Limited services 4) Lack of dissemination 5) Technical Problems 6) Trust issue 7) Responsive 8) Capability. Suppose the Bandung City Government’s Disdukcapil office aims to transform Bandung into a digital city with entirely digitized population services. In that case, several strategic efforts are essential: 1) Providing training, mentoring, and incentives to prepare Bandung City residents for the Salaman Application, facilitating their transition into engaged smart city residents, 2)Minimizing conventional methods of innovation to expand the digital service market among Bandung City residents.3)Implementing comprehensive policy support and adopting a holistic approach to effectively prepare for the transformation of conventional population administration services into digital platforms.
UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI TRANSFORMASI PELAYANAN BERBASIS DIGITAL DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (DISDUKCAPIL) KOTA BANDUNG Munawaroh, Nunung; Rozak Riaji, Isnandi Abdul
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 2 (2025): Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal JISIPOL Vol. 9 No. 2 (2025): MAY 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang signifikan di Kota Bandung mendorong peningkatan kebutuhan pelayanan publik, khususnya dalam layanan kependudukan dan catatan sipil. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, tuntutan terhadap pelayanan yang berbasis digital semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung dalam meningkatkan pelayanan publik melalui inovasi berbasis digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi digital oleh Disdukcapil telah dilakukan dengan baik melalui berbagai layanan seperti SALAMAN+, E-Punten, E-Spasi dan lainnya. Namun, ditemukan juga beberapa kendala yang notabennya sama seperti keluhan masyarakat terkait aplikasi SALAMAN ataupun Faktor penghambat lainnya meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, kurangnya sosialisasi, serta kendala teknis pada aplikasi. Meskipun demikian, inovasi digital yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Bandung hingga peningkatan prestasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung. Kesimpulannya, meskipun masih ada tantangan, transformasi digital di Disdukcapil Kota Bandung telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
Analisis Penerimaan Aplikasi Salaman, Pelayanan Administrasi Kependudukan Digital Kota Bandung Wargadinata, Ella Lesmanawaty'; Nawawi, Nawawi; Suratha, I Gede; Munawaroh, Nunung; RP Tendean, Noudy
JURNAL TERAPAN PEMERINTAHAN MINANGKABAU Vol 5 No 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jtpm.v5i1.4899

Abstract

The Salaman application is an online population administration service in Bandung, launched at the end of 2018. The application developed rapidly during the COVID-19 period and is still maintained as a public service innovation to this day. The Salaman application is considered a good application, with complete features, accessible language, and good security, but why is this application not fully used by the residents of Bandung City? The research uses the basic theory of the TAM-Technology Acceptance model from Davis (1989). The research method uses kuantitativemethods, SEM statistical tests for quantitative, and the Nvivo program for qualitative, which are used as data analysis instruments. Data sources include primary data from questionnaires, interviews, observations, and secondary data from various official documents and research by the research focus. The analysis results show that users will receive the Salaman application because it has 1) benefits, 2) makes it easy, and 3) is interesting to use as a population service. All variables positively and significantly influence the acceptance and use of the Salaman application. All variables positively and significantly influence the acceptance and use of the Salaman application. However, the Salaman application has not been able to attract the majority of heads of families as digital immigrants because it is considered 1) complicated, 2) exclusive, 3) Limited services 4) Lack of dissemination 5) Technical Problems 6) Trust issue 7) Responsive 8) Capability. Suppose the Bandung City Government’s Disdukcapil office aims to transform Bandung into a digital city with entirely digitized population services. In that case, several strategic efforts are essential: 1) Providing training, mentoring, and incentives to prepare Bandung City residents for the Salaman Application, facilitating their transition into engaged smart city residents, 2)Minimizing conventional methods of innovation to expand the digital service market among Bandung City residents.3)Implementing comprehensive policy support and adopting a holistic approach to effectively prepare for the transformation of conventional population administration services into digital platforms.