This research was conducted to determine the planning and development process of agrotourism in Kutanagara Village, Malangbong District, Garut Regency, as part of the tourism industry which is considered a leading sector. The main focus is the role of the Kutanagara Village government in managing agrotourism with Village-Owned Enterprises (BUMDes) as implementing tools in implementing the five planning stages as formulated by Samson, Donnell, and Daft (2020), namely: plan development, plan translation, operational planning, performance management and monitor and learn. The method used is qualitative research with data collection techniques in the form of interviews, observation and literature study. The aim of agrotourism planning in Kutanagara Village is to increase the number of tourists, revive the community's economy, and increase Village Original Income (PAD). The research results show that Kutanagara Village can map agrotourism potential and prepare an agrotourism master plan. However, challenges remain regarding clarity of objectives, effectiveness of the planning process, and community participation. Active community involvement and careful planning are the keys to successful agrotourism development. By optimizing agrotourism potential, it is hoped that it can increase Village Original Income (PAD) and the welfare of local communities. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses perencanaan dan pengembangan agrowisata di Desa Kutanagara, Kecamtan Malangbong, Kabupaten Garut, sebagai bagian dari industri pariwisata yang dianggap sebagai sektor unggulan. Fokus utamanya adalah peran pemerintah Desa Kutanagara dalam mengelola agrowisata dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai alat pelaksana dalam menerapkan lima tahap perencanaan sebagaimana dirumuskan oleh Samson, Donnel, and Daft (2020), yaitu: pengembangan rencana, penerjemahan rencana, perencanaan operasional, manajemen kinerja dan monitor serta belajar. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi pustaka. Adapun tujuan dari perencanaan agrowisata di Desa Kutanagara adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan, menghidupkan perekonomian masyarakat, dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Kutanagara bisa memetakan potensi agrowisata dan menyusun masterplan Agrowisata. Namun, masih terdapat tantangan terkait kejelasan tujuan, efektivitas proses perencanaan, dan partisipasi masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dan perencanaan yang matang menjadi kunci keberhasilan pengembangan agrowisata. Dengan optimalisasi potensi agrowisata, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta kesejahteraan masyarakat setempat.