Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Gatal (Urticastrum decumanum (Roxb.) Kuntze) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans Yanti, Subar -; Meianti, Durkas Sabat Dwi; Manalu, Rosario Trijuliamos
Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 15 No 2 (2022): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : LPPM, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v15i2.1272

Abstract

Daun gatal (Urticastrum decumanum) merupakan tanaman asli Papua yang banyak digunakan sebagai obat pereda nyeri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba daun gatal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Daun gatal diambil dari Kabupaten Mimika, Kota Timika, Provinsi Papua, Indonesia. Daun gatal segar sebanyak 2 kg yang telah bersih dikeringkan dengan cahaya matahari tidak langsung. Serbuk daun gatal dimaserasi menggunakan etanol 96% dan dipekatkan pada suhu 40 oC hingga menjadi ekstrak kental. Penapisan fitokimia dilakukan terhadap senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak daun gatal dibuat empat konsentrasi yaitu 1,0; 1,5; 2,0, dan 2,5% dengan kontrol positif kloramfenikol untuk S. aureus dan ketokonazol untuk C. albicans, serta DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram dan dilusi padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gatal mengandung senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol daun gatal pada konsentrasi 2,5% memiliki daya hambat paling tinggi terhadap S. aureus dengan diameter 12,7 mm dan 10,7 mm untuk C. albicans. Respon pertumbuhan S. aureus dan C. albicans dalam kategori lemah sampai sedang. Konsentrasi ekstrak etanol daun gatal yang ditetapkan sebagai konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap S. aureus dan C. albicans adalah 0,6%.
Standardisasi Parameter Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Aksesi Purbalingga Sebagai Obat Antibakteri Yanti, Subar -; Sholikhah, Munawarohthus; Bahri, Saiful; Juniana, Dena; Musrifah, Siti
Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 17 No 2 (2024): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : LPPM, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v17i2.2068

Abstract

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah tanaman obat potensial dari famili Zingiberaceae yang banyak dibudidayakan karena merupakan tanaman multifungsi dan bagian tanaman kencur yang sering digunakan adalah rimpang. Penelitian ini bertujuan untuk menstandardisasi ekstrak etanol rimpang kencur yang diperoleh dari perkebunan di wilayah Purbalingga, Jawa Tengah dan aktivitas antibakterinya. Ekstrak distandardisasi dengan dua parameter yaitu parameter spesifik dan nonspesifik. Penentuan parameter spesifik meliputi identitas ekstrak, organoleptik, kadar senyawa yang larut dalam air dan yang larut dalam etanol, serta penapisan fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Parameter nonspesifik meliputi susut pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kencur berwarna cokelat pekat, bau khas kencur, rasa agak pedas dan sepat, senyawa larut dalam air sebesar 16,6%, dan senyawa larut dalam etanol sebesar 5,4%. Senyawa fitokimia yang terkandung adalah alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Susut pengeringan 8,12%, kadar abu total 0,36%, kadar abu tidak larut asam 0,17%, dan kadar air 7,04%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parameter spesifik dan nonspesifik, ekstrak kencur aksesi Purbalingga memenuhi standar kualitas bahan baku dan berpotensi sebagai antibakteri khususnya terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes.