Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik pada Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek untuk Penguatan Sikap Jujur dan Percaya Diri Hani, Siti Umi
Jurnal Guru Indonesia Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jgi.v3i2.708

Abstract

AbstractThe aim of this research is to develop an Authentic Assessment Instrument in Learning to Write Short Story Texts to Strengthen Honesty and Confidence. This research was carried out by referring to the ADDIE development method which consists of five stages, namely analysis, design, development, implementation and evaluation. The product developed in this research is an instrument for assessing honest and confident attitudes in vocational schools. The assessment instrument developed by the author was validated by expert lecturers and practitioners. This validation includes four aspects, namely the validity aspect, content aspect, practicality aspect, and construction aspect. The results of the validation carried out by expert lecturers and practitioners stated that the HOTS-based authentic assessment instrument in explanatory texts in high school developed by the author was suitable for use as an assessment instrument in high school. Tujuan dalam penelitian ini pengembangan Instrumen Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek untuk Penguatan sikap Jujur dan Percaya Diri. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu kepada metode pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Produk pengembangan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian sikap jujur dan percaya diri di SMK. Instrumen penilaian yang dikembangkan penulis divalidasi oleh dosen ahli dan praktisi. Validasi tersebut meliputi empat aspek yaitu aspek validitas, aspek isi, aspek kepraktisan, dan aspek konstruksi. Hasil validasi yang dilakukan oleh dosen ahli dan praktisi menyatakan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis HOTS dalam teks eksplanasi di SMA yang dikembangkan penulis laik digunakan sebagai instrumen penilaian di SMA.
Implementasi Dialog Serambi Masjid Sebagai Media Edukasi Dan Pemberdayaan Pemuda di Desa Taringgul Tonggoh Febrianti, Anggi; Rismayani, Rismayani; Hendayani, Veli Sifa; Safaat, Syahrial; Hani, Siti Umi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.548

Abstract

Pengabdian ini bertujuan utama untuk mengaktifkan kembali fungsi sosial masjid sebagai ruang edukasi non-formal sekaligus wadah partisipasi aktif bagi pemuda di Desa Taringgul Tonggoh. Secara spesifik, program ini dirancang untuk mengatasi minimnya forum dialog formal dan rendahnya kepercayaan diri pemuda dalam menyuarakan ide dan mempraktikkan keterampilan berbicara di depan umum (public speaking). Pengabdian ini mengadopsi Metode Pengabdian Tindakan Partisipatif (Participatory Action Research - PAR). Pendekatan ini dipilih karena secara inheren melibatkan pemuda (terutama anggota Ikatan Remaja Masjid/IRMA) sebagai subjek dan aktor utama dalam mengidentifikasi isu, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan. Kegiatan Dialog Serambi Masjid dilaksanakan dua kali pada bulan Agustus 2025 dengan mengangkat tema-tema sosial dan kebangsaan yang relevan bagi generasi muda, bertempat di serambi Masjid Nurul Huda. Hasil menunjukkan bahwa inisiatif Dialog Serambi Masjid berhasil mencapai capaian signifikan. Pertama, terjadi peningkatan partisipasi pemuda yang ditunjukkan dari jumlah kehadiran (rata-rata 25 orang per sesi) dan tingginya antusiasme dalam bertukar ide. Kedua, program ini secara efektif mengembangkan soft skills, khususnya kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, dan kepercayaan diri pemuda dalam berpendapat (public speaking), sejalan dengan dukungan tokoh desa yang turut hadir. Ketiga, pelaksanaan kegiatan ini berhasil memperluas peran masjid sebagai pusat pemberdayaan sosial dan silaturahmi, alih-alih sekadar tempat ibadah. Meskipun menghadapi tantangan minor seperti kendala cuaca, dukungan Kepala Desa dan rencana pelibatan Karang Taruna memperkuat legitimasi dan potensi keberlanjutan program ini sebagai model pembinaan pemuda yang berbasis kearifan lokal.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Taringgul Tonggoh melalui Penguatan Literasi Ekonomi Syariah Berbasis Digitalisasi Haryanti, Sri; Awaludin, Muhammad Berham; Permana, Satria Galuh; Hani, Siti Umi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.582

Abstract

Pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan literasi ekonomi syariah berbasis digital menjadi kebutuhan mendesak pada era transformasi teknologi. Artikel ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat Desa Taringgul Tonggoh terkait digitalisasi dan prinsip ekonomi syariah dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya produk makanan tradisional. Program pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI Riyadhul Jannah Subang dengan tema “Desa 5.0: Kolaborasi dan Transformasi Sosial Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal dan Digitalisasi”. Metode yang digunakan adalah Community Based Participatory Research (CBPR) melalui kegiatan seminar interaktif yang menghadirkan praktisi UMKM Purwakarta sebagai narasumber dengan topik “Digitalisasi dalam Literasi Ekonomi Syariah: Peluang, Tantangan, dan Strategi Implementasi”. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai konsep ekonomi syariah serta kesadaran akan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan usaha. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada penguatan kapasitas masyarakat dalam mengembangkan UMKM berbasis nilai syariah dan teknologi digital secara berkelanjutan.
Penguatan Pemahaman Ibu tentang Pola Asuh Digital Sehat dalam Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini Zaenab, Siti; Jaojah, Siti; Aeni, Yulia Hayatul; Hani, Siti Umi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.620

Abstract

Tingginya penetrasi gawai pada keluarga di Indonesia membuat pendampingan orang tua khususnya ibu menjadi krusial agar anak menggunakan gawai secara sehat dan sesuai tahap perkembangannya. Berbagai studi menegaskan bahwa kompetensi orang tua dalam memediasi penggunaan media digital anak berpengaruh pada pembentukan kebiasaan digital yang aman, pembatasan waktu layar, serta pencegahan dampak negatif (mis. distraksi belajar, gangguan tidur, dan risiko paparan konten tidak layak). Pada saat yang sama, capaian literasi digital nasional tahun 2021 menunjukkan perlunya penguatan kapasitas rumah tangga dalam praktik pengasuhan digital sehari-hari, termasuk kemampuan menetapkan aturan, mendampingi, dan menjadi teladan. Program  pengabdian kepada masyarakat berbasis edukasi parenting digital ini bertujuan meningkatkan pemahaman ibu mengenai “pola asuh sehat” dalam penggunaan gawai pada anak. Program ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pendampingan berbasis komunitas dengan metode partisipatif yang memadukan paparan materi (risiko–manfaat gawai, batasan waktu layar, family media plan), simulasi dialog orang tua–anak, serta latihan menyusun aturan keluarga (aturan durasi, ruang bebas gawai, pendampingan konten) dengan rujukan praktik baik dan pedoman profesional refleksi tertulis, dan lembar rencana aksi keluarga. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman ibu pada tiga indikator utama: (1) kemampuan mengidentifikasi risiko dan manfaat gawai; (2) keterampilan menetapkan dan mengomunikasikan aturan keluarga yang konsisten; (3) kesiapan melakukan pendampingan aktif (active mediation) selama anak menggunakan gawai. Ibu juga melaporkan rencana tindak lanjut berupa penerapan durasi layar yang disesuaikan usia, zona “tanpa gawai”, serta penjadwalan aktivitas alternatif non-layar. Temuan menegaskan bahwa sosialisasi singkat yang kontekstual, berbasis bukti, dan praktis dapat memperkuat kapasitas ibu dalam pengasuhan digital anak, serta relevan untuk direplikasi oleh satuan PAUD/sekolah dan kader/PKK dengan adaptasi lokal.