Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Budaya Bakiauan di Sampanahan Kotabaru, Kalimantan Selatan : (Perspektif Islam dan Sosio-Kultural di Masyarakat) Ridani, Muhammad Noor Ridani; M. Sanusi Helmi; Dini Awwalia; Rizqa Ananda; Muhammad Syarif Hidayatullah
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 12 No 01 (2024): History and Culture
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v12i01.47025

Abstract

Abstract In Kotabaru, there is a culture known as bakiauan for wedding banquets. It is an attitude of mutual cooperation between residents as a family and emotional strength to work together to minimize the high cost of wedding parties in their area that has been carried out for generations by the community. This article will analyze the culture in depth by considering two values, namely Islamic and socio-cultural values. This research aims to find out about how the culture of social norms and religiosity of the community integrate each other in this bakiauan culture. The method used in this research is the analysis of primary legal materials in the form of the Koran and relevant Hadiths, literature studies, and interviews with several Kotabaru people who have carried out this culture for generations with a sociological approach. Based on this, the results show that the preservation of this culture is motivated by a sense of family and strong emotional ties. So that with the announcement of a wedding party in their community, residents automatically come to help each other fulfill the various needs of the wedding event. The Islamic perspective is used to provide a view that the importance of a sense of Taawun (helping) between fellow humans to ease each other's burdens and an unbroken sense of friendship. The Socio-cultural perspective is used to explain the sociological aspects contained in this culture so that the sense of kinship between communities is getting stronger which goes straight with the noble culture of the Indonesian nation. This discussion leads to the importance of preserving this culture which has a positive influence on society, especially helping during sacred ceremonies, namely marriage events that require a lot of money. This article is expected to be able to contribute to readers about the importance of helping in matters of worship to get closer to God through the Bakiauan culture. Keywords: Culture, Bakiauan, Islamic Value, Socio-cultural. Abstrak Di Kotabaru, dikenal sebuah budaya bakiauan untuk acara walimah perkawinan. Yaitu sikap gotong royong antara warga secara kekeluargaan dan kekuatan emosional untuk bahu membahu meminimalisir mahalnya biaya pesta perkawinan di daerah mereka yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat. Artikel ini akan menganalisis budaya tersebut secara mendalam dengan mempertimbangkan dua nilai yaitu nilai Keislaman dan Sosio-kultural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana budaya norma sosial dan religiositas masyarakat saling berintegrasi pada budaya bakiauan ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah analisis bahan hukum primer berupa Al-Quran dan Hadis yang relevan, studi literatur, dan wawancara dengan beberapa masyarakat Kotabaru yang turun temurun telah melaksanakan budaya ini dengan pendekatan sosiologis. Berdasarkan hal tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian budaya ini dilatarbelakangi oleh rasa kekeluargaan masyarakat dan ikatan emosional yang kuat. Sehingga dengan diumumkannya pesta pernikahan di masyarakat mereka, para warga otomatis berdatangan untuk saling bantu memenuhi berbagai keperluan acara perkawinan tersebut. Perspektif Islam digunakan untuk memberikan pandangan bahwa pentingnya rasa Taawun (tolong menolong) antar sesama manusia untuk saling meringankan bebannya dan rasa silaturahmi yang tak terputus. Perspektif Sosio-kultural digunakan untuk menjelaskan aspek sosiologis yang terkandung pada budaya ini sehingga rasa kekeluargaan antar masyarakat semakin kuat yang berjalan lurus dengan budaya luhur bangsa Indonesia. Diskusi ini mengarah kepada pentingnya melestarikan budaya ini yang memiliki pengaruh positif pada masyarakat khususnya membantu saat upacara sakral yaitu acara perkawinan yang memerlukan banyak biaya. Artikel ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pembaca mengenai pentingnya tolong-menolong pada perkara ibadah mendekatkan diri kepada Allah melalui budaya Bakiauan. Kata Kunci: Budaya, Bakiauan, Nilai Keislaman, Sosio-kultural
Sosialisasi untuk Meningkatkan Kesadaran Konsumen dalam Memilih Makanan Kemasan yang Sehat dan Aman kepada Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin Amelia Rahmaniah; Kamalia Rohana; Dini Awwalia; M. Sanusi Helmi; Muhammad Noor Ridani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pentingnya kesadaran konsumen dalam memilih kemasan harus diperhatikan, karena Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen memberikan amanat terhadap pelaku usaha bahwa di dalam setiap kemasan produk baik wajib mencantumkan informasi yang jelas baik berupa tanggal kedaluwarsa, komposisi produk, serta informasi gizi yang tercantum di dalamnya. Sebagai upaya meningkatkan literasi hukum dan pengabdian kepada masyarakat, Dekan Fakultas Syariah dan Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Antasari Banjarmasin melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Konsumen Cerdas: Pilih Makanan Kemasan Aman dan Sehat” yang diadakan di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri pada Minggu, 3 Desember 2023 dan diikuti sebanyak 70 peserta dari Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin. Materi yang disampaikan terkait dengan bagaimana memperhatikan kemasan makanan yang aman sesuai dengan peraturan Dinas Kesehatan dan BPOM. Dengan menggunakan metode sosialisasi serta tanya jawab, hasil dari kegiatan ini diharapkan para mahasiswa lebih selektif lagi dalam memilih makanan serta literasi hukum terkait harapan dari lahirnya Undang-undang Perlindungan Konsumen bisa tercapai. Abstract: The importance of consumer awareness in choosing packaging must be considered, because Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection mandates business actors that in every good product packaging must include clear information in the form of expiration dates, product composition, and nutritional information contained therein. As an effort to improve legal literacy and community service, the Dean of the Faculty of Sharia and Sharia Economic Law Students of UIN Antasari Banjarmasin carried out community service with the theme "Smart Consumers: Choose Safe and Healthy Packaged Foods" held at the Bhayangkari Mathilda Batlayeri Hall on Sunday, December 3, 2023 and attended by 70 participants from UIN Antasari Banjarmasin Students. The material presented was related to how to pay attention to safe food packaging in accordance with the regulations of the Health Office and BPOM. By using socialization and question and answer methods, the results of this activity are expected that students will be more selective in choosing food and legal literacy related to the expectations of the birth of the Consumer Protection Law can be achieved.
The Effectiveness of Mediation as a Dispute Resolution for e-book Copyright Infringement Cases in Indonesia: (Case Studies Occurring in the Jakarta and Riau Areas) M. Sanusi Helmi; Muhammad Noor Ridani; Muhammd Haris; Sulistyoko, Arie
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 1 No. 2 (2023): The Development of Islamic Law and Culture in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v1i2.12

Abstract

ABSTRACT The effectiveness of Mediation as a dispute resolution of e-book copyright infringement cases in Indonesia related to case studies that occurred in Jakarta and Bandung is more precisely regulated in Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. The problem of this research is how examples of e-book copyright infringement cases and how the effectiveness of Mediation in resolving disputes over e-book copyright infringement. The objectives of this study are, first, to determine the forms of copyright infringement relating to e-books. Second, to review and analyze the effectiveness of mediation as a settlement of copyright infringement disputes in the manufacture of e-books through cases that have occurred in the Republic of Indonesia. The research method used is the normative juridical method. This method specializes in legal principles, namely UUHC. The results showed that the forms of copyright infringement in the manufacture of e-books, namely, first, pirates make copies (unauthorized copies) of e-books illegally, hidden and unknown to others, let alone law enforcement and taxation. second, downloading e-books with the aim of distribution or for commercial purposes. third, printing e-books that have been purchased is included in the act of copying creation. fourth, changing the format of a book into an e-book and including the author's name without prior notice to the author of the book is included in the category of infringement. The effort found in both cases is mediation through the DJKI institution in accordance with the provisions of Article 95 paragraph (4) of the UUHC which expressis verbis regulates that criminal charges can only be filed if the parties to the dispute have taken mediation efforts, this regulation is the ultimum remedium. Keywords : E-Books, Mediation, Copyright Infringement. ABSTRAK Efektivitas Mediasi sebagai penyelesaian sengketa kasus pelanggaran hak cipta e-book di Indonesia terkait studi kasus yang terjadi di Jakarta dan Bandung lebih tepatnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah contoh kasus pelanggaran Hak Cipta e-book dan bagaimanakah efektivitas Mediasi dalam menyelesaikan sengketa terhadap pelanggaran Hak Cipta e-book. Tujuan dari penelitian ini adalah, pertama, untuk mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta yang berkaitan dengan e-book. Kedua, untuk mengkaji dan menganalisis efektivitas mediasi sebagai penyelesaian sengketa pelanggaran hak cipta dalam pembuatan e-book melalui kasus-kasus yang pernah terjadi di Negara Republik Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif. Metode ini mengkhususkan pada asas-asas hukum yaitu UUHC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta dalam pembuatan e-book yaitu, pertama, pembajak membuat salinan (copy tanpa izin) e-book secara ilegal, tersembunyi dan tidak diketahui oleh orang lain, apalagi penegak hukum dan perpajakan. kedua, mengunduh e-book dengan tujuan untuk disebarkan atau untuk tujuan komersil. ketiga, mencetak e-book yang sudah dibeli termasuk dalam perbuatan menyalin ciptaan. keempat, merubah format sebuah buku menjadi e-book dan mencantumkan nama pengarangnya tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengarang buku tersebut sudah termasuk dalam kategori pelanggaran. Upaya yang ditemukan pada kedua kasus tersebut adalah mediasi melalui lembaga DJKI sesuai dengan ketentuan Pasal 95 ayat (4) UUHC yang secara expressis verbis mengatur bahwa tuntutan pidana baru dapat diajukan apabila para pihak yang bersengketa telah menempuh upaya mediasi, peraturan ini bersifat ultimum remedium. Kata Kunci : E-Book, Mediasi, Pelanggaran Hak Cipta.
Perspektif Advokat Kota Banjarmasin terhadap Efektivitas Persidangan melalui Media Elektronik (E-Court) M. Sanusi Helmi; Amelia Rahmaniah; Muhammad Noor Ridani; Muhammad Rafly; Syahrani
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.491

Abstract

Melalui Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 sebagaimana diubah dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2022 telah merubah secara perlahan proses persidangan di Indonesia menggunakan sistem elektronik. Berbagai fitur yang tersedia di dalam aplikasi bisa memudahkan bagi siapa saja yang mau beracara di Pengadilan. Advokat sebagai salah satu aparat penegak hukum yang sering beracara di pengadilan sebagai bagian dari profesinya, sangat terikat kepada peraturan tersebut. Bahkan diwajibkan bagi seorang advokat apabila menjadi pihak Penggugat di dalam persidangan harus menggunakan e-court untuk mendaftarkan perkaranya. Melalui metode penelitian hukum empiris. Penelitian dilakukan di beberapa kantor Advokat yang terdapat di Kota Banjarmasin. Dari semua kantor advokat yang diwawancarai penulis, menemukan hasil dari 7 (Tujuh) advokat yang berdomisili di Kota Banjarmasin berpendapat dan menyatakan bahwa melalui persidangan elektronik efektivitas dan efesiensi waktu di persidangan sudah dirasa efektif terutama di dalam mencapai asas, cepat, mudah dan sederhana. Akan tetapi mereka juga menyatakan bahwa persidangan melalui media elektronik yang diharapkan bisa memudahkan, justru jadi bomerang karena lebih ribet untuk mendaftarkan perkara. Yang mana kedua perspektif tersebut akan lebih rinci dijelaskan di dalam tulisan ini.