Lalat rumah (Musca domestica) sebagai vektor mekanis foodborne diseases dapat menjadi agen infeksi penyebab emerging, reemerging dan new emerging diseases, terutama diare. Salah satu strategi pengendalian penyakit diare yaitu melalui pengendalian vektor yang tepat, efektif, aman, dan ramah lingkungan, sehingga diperlukan alternatif insektisida alami (bioinsektisida). Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bioinsektisida yaitu cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) karena mengandung capsaicin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan capsaicin pada limbah tangkai buah cabai merah keriting dan efektivitasnya terhadap mortalitas lalat rumah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak limbah tangkai buah cabai merah keriting. Uji kandungan capsaicin dilakukan menggunakan metode KLT-Densitometri. Uji efektivitas dilakukan terhadap masing-masing 25 ekor lalat rumah dengan enam variasi konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60%, 80%, K+ (malathion 0,28%), dan K- (DMSO 10%) menggunakan metode semprot. Data capsaicin dianalisis secara deskriptif, sedangkan data efektivitas dianalisis secara statistik dengan Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan limbah tangkai buah cabai merah keriting mengandung capsaicin sebanyak 37,71 µg/g dan rerata mortalitas lalat rumah tertinggi (97%) pada konsentrasi 80% dan terendah (84%) pada konsentrasi 20%, serta nilai LC50 sebesar 1,551% pada jam ke-6 dengan p-value <0,05. Kandungan capsaicin pada limbah tangkai buah cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) berpotensi sebagai bioinsektisida lalat rumah (Musca domestica).