Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberian Olahan Nugget Ikan Kembung dan Daun Kelor dalam Upaya Peningkatan Nafsu Makan Balita Stunting Usia 3-5 Tahun di Puskesmas Klampok 1 Kabupaten Banjarnegara Futihah, Sally Nur; Adriyani, Fauziah Hanum Nur; Hikmanti, Arlyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.3745

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak memiliki tubuh lebih kecil dari usia mereka yang terjadi akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang lama terjadi saat janin dalam kandungan namun, kondisi stunting nampak setelah usia 2 tahun. Banyak faktor penyebab tingginya angka stunting balita seperti asupan nutrisi kurang dan infeksi seperti diare dan ISPA yang menyebabkan penurunkan nafsu makan balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui dampak pemberian nugget ikan kembung dan daun kelor dengan peningkatan peningkatan nafsu makan balita stunting setelah intervensi selama 7 hari. Metode pengabdian ini antara lain intervensi penyuluhan pre dan post test serta observasi dengan food record. Populasi pada pengabdian ini balita stunting usia 3-5 tahun. Besar sampel dalam kegiatan sejumlah 7 responden dilakukan pada tanggal 23 - 29 Desember 2023. Hasil pengabdian ini didapatkan pengetahuan ibu sebelum intervensi didapatkan kurang (71.4%), cukup (29%), setelah intervensi seluruhnya baik (100%) dan penaikan frekuensi makan balita yang signifikan (57%), (29%) mengalami penurunan frekuensi makan dan (14,2%) balita menetap. Sehingga disimpulkan pemberian olahan nugget ikan kembung dan daun kelor dalam upaya peningkatan nafsu makan balita stunting usia 3-5 tahun di Puskesmas Klampok 1 dengan rata rata peningkatan nafsu makan perhari setelah pemberian PMT didapatkan 0,54 sendok makan perhari.
Peningkatan Kapasitas Kader pada Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan dan Stunting Yanti, Linda; Adriyani, Fauziah Hanum Nur; Hikmanti, Arlyana; Wulandari, Nelsa Mei
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.16290

Abstract

ABSTRAK Kehamilan tidak diinginkan menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya stunting. Prevalensinya stunting masih yang tinggi dapat dilihat dari data tahun 2021 sebanyak 24,4% dan tahun 2022 21,6%. Permasalahannya adalah tingginya kejadian kehamilan tidak diinginkan dan stunting. Hal tersebut dipicu karena adanya kehamilan tidak diinginka pada diusia dini atau masih kategori remaja yang menyebabkan terjadinya perdarahan dan kematian di masa nifas, karena pihak keluarga merasa malu dan menutupi sehingga remaja yang hamil tidak pernah melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan melahirkan dirumahnya. Selain itu tidak pernah mendapatkan sosialisasi kesehatan reproduksi ataupun edukasi tentang kehamilan sehat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas kader dalam peningkatan pengetahuan, melakukan pendampingan, mendeteksi dini dan pemantauan serta pada akhirnya dapa mencegah kehamilan tidak diinginkan dan stunting. Metode yang digunaka adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi, pretest dan posttest. Pesertanya adalah semua kader yang ada di Desa Kalipelus, Kecamatan Purwanegara. Hasil kegiatannya yang diikuti oleh 15 kader dan sebelum edukasipengetahuan kader sebagian besar kuran dan setelah edukasi sebagian besar baik, selain itu hasil monitoring evaluasi menunjukkan ibu hamil yang didampingi kader bersedia melakukan pemeriksaan ke puskesmas, menggunakan kontasepsi, dan merencanakan kehamilan secara sehat. Kesimpulannya terjadi peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah edukasi. Sarannya Diharapkan semua puskesma dapat memaksimalkan peran kader kesehatan dan berkala mengupdate pengetahuan para kader kesehatan. Kata Kunci: Kader, Kehamilan Tidak Diinginkan, Stunting  ABTRACT Unwanted pregnancy causes various complications, one of which is stunting. The prevalence of stunting is still high, which can be seen from the data for 2021, which is 24.4% and 2022, 21.6%. The problem is the high incidence of unwanted pregnancies and stunting. This was triggered by unwanted pregnancies at an early age or in the teenage category which caused bleeding and death during the postpartum period, because the family felt embarrassed and covered up so that pregnant teenagers never went to a health facility for examination and gave birth at home. Apart from that, they never received reproductive health outreach or education about healthy pregnancy. The aim of this activity is to increase the capacity of cadres in increasing knowledge, providing assistance, early detection and monitoring and ultimately preventing unwanted pregnancies and stunting. The methods used are lecture, question and answer and discussion, pretest and posttest. The participants were all cadres in Kalipelus Village, Purwanegara District. The results of the activities were attended by 15 cadres and before the education the knowledge of the cadres was mostly poor and after the education the majority were good, apart from that the results of the monitoring evaluation showed that pregnant women who were accompanied by the cadres were willing to go to the health center for examinations, use contraception and plan a healthy pregnancy. Conclusion: There was an increase in cadres' knowledge before and after education. Suggestion: It is hoped that all health centers can maximize the role of health cadres and regularly update the knowledge of health cadres. Keywords: Cadre, Unwanted Pregnancy, Stunting
Pemberian Edukasi Puasa Sebelum Tindakan Operasi dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Pasien Pre Operasi di RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Rahmawati, Diah; Handayani, Rahmaya Nova; Adriyani, Fauziah Hanum Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.343

Abstract

Prosedur anestesi terdiri dari tiga tahap: pra-anestesi, intra-anestesi, dan pasca-anestesi. Pendidikan adalah proses penyampaian pengetahuan dan informasi yang relevan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang masalah penting, memungkinkan individu mengembangkan pemikiran kritis dan analitis. Tujuan PkM ini meningkatkan pengetahuan pasien di Rumah Sakit Umum Dr. R. Goeteng Taroenadibrata. Metode PkM yang digunakan adalah pre- dan post-testing. Kegiatan pendidikan dilakukan menggunakan video dan media pendukung berupa brosur selama 20 menit di ruang bedah (ruang Edelweis, Bougenville, dan Dahlia). Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 14 pertanyaan. Hasil PkM menunjukkan karakteristik responden didominasi usia di atas 56 tahun (40%), jenis kelamin laki-laki (56,7%), dan pendidikan sekolah menengah atas (46,7%). Skor pengetahuan rata-rata tentang puasa sebelum operasi di Rumah Sakit Umum Dr. R. Goeteng Taroenadibrata sebelum pendidikan adalah 8,07, sedangkan setelah pendidikan meningkat menjadi 10,60. Sebelum pendidikan, pengetahuan pasien tentang puasa sebelum operasi sebagian besar berada dalam kategori memadai (40%), sedangkan setelah pendidikan, kategori pengetahuan yang paling dominan adalah baik (50%). Kesimpulan dari Program Pengabdian Masyarakat ini adalah terdapat peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan pasien sebelum dan setelah pelaksanaan program pendidikan.
Upaya Peningkatan Nafsu Makan pada Balita Gizi Kurang Umur 2-5 Tahun dengan Tuina Massage dan Pemberian Carica Papaya Fatmala, Kiki; Adriyani, Fauziah Hanum Nur; Yanti, Linda
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6943

Abstract

Gizi kurang merupakan kondisi kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk asupan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan pada balita gizi kurang yaitu dengan terapi non farmakologi seperti tuina massage dan pemberian makanan tambahan yang berbahan dasar pangan lokal yaitu buah carica papaya l. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu menganalisis peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan sebelum dan setelah dilakukan tuina massage dan pemberian carica papaya l. Metode pengabdian masyarakat ini melalui tahap persiapan, skrining peserta, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi peserta PkM adalah balita usia 2-5 tahun dengan gizi kurang di Puskesmas Mandiraja 2 sebanyak 10 responden, evaluasi dilakukan dengan pengukuran berat badan dan peningkatan nafsu makan. Hasil PkM menunjukkan bahwa rata-rata balita berumur 3 tahun 50%, laki-laki 50% dan perempuan 50%, balita yang tidak mendapatkan asi esklusif 70%, pendidikan ibu rata-rata SMA/SMK 60%, rata-rata penghasilan orangtua kurang dari 2 juta/bulan, berat badan rata-rata 10.82 kg dan tinggi badan 90.5 cm. pengetahuan dan keterampil ibu setelah dilakukan penyuluhan 100% meningkat, pengaruh tuina massage dan pemberian carica papaya l terhadap peningkatan nafsu makan pada balita gizi kurang rata-rata peningkatan 0.839 sendok, dan berat badan balita ada peningkatan dengan rata-rata peningkatan 0,28 kg.
PEMBERIAN TEH CHAMOMILE DAN GERAKAN YOGA CHILD’S POSE TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI TINGKAT 3 UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA Widiarti, Lena; Hikmanti, Arlyana; Adriyani, Fauziah Hanum Nur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46912

Abstract

Salah satu keluhan nyeri paling sering dialami remaja sudah menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus akibat sekresi prostaglandin meningkat adalah pengertian dari dismenorea. Sebagian besar remaja mengalami dismenore primer, sedangkan sisanya adalah tipe sekunder. Pemberian terapi teh chamomile dan gerakan yoga child’s pose efektif untuk menurunkan skala nyeri dismenore. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk memahami karakteristik responden serta pre dan post skala nyeri diberikannya terapi teh chamomile dan gerakan yoga child’s pose. Metode yang digunakan yaitu studi kasus dan dengan reponden berjumlah 5 dilaksanakan pada bulan Desember. Teknik pengumpulan data dengan memberikan informed consent kepada responden, pemberian terapi teh chamomile dan gerakan yoga child’s pose selama 2 hari, mengobservasi skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi. Rata-rata skala nyeri sebelum diberikan terapi pada hari pertama yaitu 3,6 dalam kategori nyeri sedang dan 2,8 pada hari kedua dalam kategori nyeri ringan. Rata-rata skala nyeri setelah diberikan terapi yaitu 1,8 pada hari pertama dan 1,4 pada hari kedua dalam kategori ringan. Rata-rata penurunan skor skala nyeri pada hari pertama 1,8 dan kedua adalah 1,4. Terdapat 3 responden memiliki riwayat keluarga dengan dismenore, 2 dengan IMT gemuk, dan 2 dengan kurangnya aktivitas fisik. Dapat disimpulkan bahwa terapi teh chamomile dan gerakan yoga child’s pose dapat menurunkan skala nyeri dismenore.