Sikap keagamaan siswa dewasa ini mengalami kecenderungan ke arah yang negatif, diantaranya kurangnya kedisiplinan dalam melaksanakan shalat, malas membaca al-qur’an dan membantah perkataan orang yang lebih dewasa. Hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Adapun yang sedang dikaji oleh peneliti di MIN 1 Solok menemukan data bahwasanya permasalahan sikap keagamaan siswa selain dipengaruhi hal di atas juga terdapat faktor lain yaitu pergaulan teman sebaya dan kurangnya perhatian serta kasih sayang dari orang tua mereka, karena kebanyakan anak tersebut ditinggal orang tuanya bekerja. Oleh karena itu, setiap orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anaknya, hal demikian merupakan salah satu strategi dan cara untuk menyemangati anak dalam mempelajari ilmu agama. Orang tua bisa memberikan teladan secara langsung kepada anak bagaimana tata cara melaksanakan shalat, membimbing belajar al-Qur’an, mendampingi anak dalam menghafal do’a-do’a dan orang tua bisa memberikan reward terhadap anak yg berprestasi dalam bidang keagamaan. Selain itu orang tua harus selalu mengawasi anaknya dalam melakukan kegiatan apapun, karena lingkungan itu sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak. Apabila lingkunganya baik maka anak tersebut akan berkembang menjadi baik, begitu juga sebaliknya apabila lingkungannya tidak baik maka anak tersebut akan mengikuti hal yang tidak baik. Adapun bentuk sikap keagamaan yang dialami oleh anak saat ini diantaranya percaya dengan turun temurun (adat istiadat), percaya dengan kesadaran, kebimbangan beragama dan tidak percaya kepada Tuhan.