Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Program Tahfidz Alquran di Ma’had Tahfidz Alquran Ihyaul Ulum Gresik Muhammad Ikhwanuddin
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 3 No 01 (2021): Juni
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v3i01.491

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan program tahfidz Alquran di Ma’had Tahfidz Alquran Ihyaul Ulum Gresik di mana santri juga menempuh pendidikan di lembaga formal sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kedua. Penelitian kualitatif ini menggunakan instrumen penelitian dengan metode wawancara dan observasi kepada Murabbi (Guru) dan santri (siswa). Berdasharkan hasil temuan dari analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, penerapan program Tahfidz Alquran di Ma’had Tahfidz Alquran Ihyaul Ulum Gresik mengimplementasikan dua metode, yaitu metode Ziyadah (penambahan hafalan baru), dan metode Muraja’ah (mengulang hafalan). Kedua, Faktor pendukung penerapan program Tahfidz Alquran di Ma’had Tahfidz Alquran Ihyaul Ulum Gresik adalah: 1. Murabbi memiliki kompetensi yang baik dalam bidang Tahfidz, 2. Santri dikelompokkan pada kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing, 3. Santri dikelompokkan pada bidang lembaga yang telah dipilih di pondok pesantren sehingga memiliki waktu yang cukup, 4. Kelas malam sebagai tambahan untuk menambah hafalan baru, 5. Kelas muraja’ah (pengulangan hafalan) Jum’at pada setiap pekan, 6. Ujian hafalan 1 juz sekali duduk sebelum santri melanjutkan hafalan baru atau berikutnya, dan 7. Ujian per 5 juz sekali duduk sebelum santri melanjutkan hafalan baru atau berikutnya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: 1. Santri kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, 2. Santri kurang memiliki kompetensi bacaan yang baik sebelum masuk di lembaga, 3. Santri kurang memiliki niat kuat untuk menjadi seorang Hafidz, dan 4. Padatnya kegiatan dalam pondok dan sekolah. Ketiga, Solusi dalam mengatasi penghambat penerapan program Tahfidz Alquran di Ma’had Tahfidz Alquran Ihyaul Ulum Gresik adalah: 1. Memberikan amanah kepada pengurus pondok pesantren untuk mendisiplinkan santri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, 2. Lembaga membuat kelas khusus untuk santri yang belum cukup memiliki kompetensi dalam bacaan Alquran, 3. Murobbi memberikan ruang diskusi tentang problematika yang dihadapi masing-masing santri, juga Murabbi senantiasa memberikan motivasi pada setiap KBM serta tausiyah khusus motivasi pada setiap kegiatan Jum’at muraja’ah, dan 4. Lembaga memberikan tambahan kelas malam untuk membuat hafalan baru.
Integrasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran PAI Berbasis Pesantren Muhammad Ikhwanuddin
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v2i1.492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga persoalan, yaitu bagaimana penerapan integrasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI berbasis pesantren, apa saja faktor pendukung dan penghambat integrasi kurikulum merdeka pada Mata Pelajaran PAI berbasis pesantren, dan bagaimana solusi mengatasi hambatan dalam integrasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI berbasis pesantren. Penelitian skripsi ini berjenis kualitatif yang mengambil data deskriptif berupa kata-kata atau wawancara langsung dengan Guru, Staff, dan Siswa kelas X SMK Ihyaul Ulum yang mencakup proses penerapan integrasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI berbasis pesantren, hal-hal yang mendukung dan menghambat proses tersebut dan solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan penerapan Integrasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI berbasis pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa-siswi diharapkan mampu mengimbangi antara ilmu umum dan ilmu agamanya, karena SMK Ihyaul Ulum juga suatu lembaga yang berdiri dalam naungan pondok pesantren, kurikulum merdeka juga menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila, jadi sangat dibutuhkan kolaborasi kurikulum merdeka dengan pesantren untuk mencetak generasi muda saat ini yang disibukkan dengan dunia sosial media harus bisa mencapai profil pelajar pancasila dan mendalami ilmu agamanya agar generasi penerus bangsa lebih maju dan lebih kokoh. 2) Faktor yang mendukung integrasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI berbasis pesantren di SMK Ihyaul Ulum Dukun adalah mata pelajaran PAI yang penjabarannya terbatas terdorong dari pelajaran kepesantrenan menjadi penjabaran yang lebih luas, diskusi antar guru mata pelajaran PAI dan guru kepesantrenan, dan motivasi dari diri sendiri. Sedangkan faktor penghambatnya adalah bertambahnya jam belajar siswa untuk mata pelajaran PAI, adanya perbedaan antara PAI dan kepesantrenan, dan kurang kondusifnya pembelajaran di dalam kelas. 3) Solusi mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah guru sebisa mungkin mengondisikan kelas supaya pembelajaran menjadi kondusif dan menggunakan suatu media pembelajaran yang menarik sehingga siswa tidak jenuh ketika menghadapi jam terakhir.