Nurhasanah, Fiqri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Pendidikan Menurut Buya Hamka Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer Nurhasanah, Fiqri; Ibnudin, Ibnudin; Syathori, Ahmad
Journal Islamic Pedagogia Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Islamic Pedagogia
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/pedagogia.v3i2.108

Abstract

Dengan berpedoman kepada Al Qur’an sebagai landasan pertama, pada dasarnya ahli pendidikan Islam  berpendapat, bahwa pendidikan Islam menginginkan manusia yang berkepribadian “Insan Kamil” dengan pola taqwa, artinya manusia utuh rohani dan jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqawanya kepada Allah SWT. Berdasarkan realitas di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan di kaji dalam penyusunan skripsi ini. Pertama, bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka. Kedua, bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penyusunan skripsi ini di buat untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka dan mengetahui bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penulis menggunakan metode deskriptif yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research. Penelitian library research yaitu suatu usaha untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan serta menganalisis suatu permasalahan melalui sumbersumber kepustakaan. Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari enam komponen, yaitu : Pertama, Pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari tiga makna, yaitu penyaluran ilmu pengetahuan (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah), pembentukan adab dan pengembangan potensi (ta’dib). Kedua, Dasar dari pendidikan Islam adalah al-Qur’ān dan As-Sunnah, sedangkan tujuan dari pendidikan Islam terdiri dari dua dimensi, yaitu tujuan ukhrawi dan duniawi. Tujuan ukhrawi adalah untuk mencari ridha Allah SWT, sedangkan tujuan duniawi adalah untuk membangun budi pekerti dan bekal hidup dalam masyarakat. Ketiga, Kurikulum pendidikan Islam. Isi dari kurikulum pendidikan Islam menurut Buya Hamka terdiri dari ilmu agama, ilmu rasional, ilmu sosial, dan ketrampilan. Keempat, Pendidik menurut Buya Hamka terdiri dari orang tua, guru, dan masyarakat. Kelima, Peserta didik yang ideal harus memiliki beberapa kriteria, yaitu berakhlak mulia, mengembangkan potensi yang dimilikinya, merasa rendah dan tidak sombong, mengetahui adab belajar dan mengamalkannya, serta hormat dan patuh kepada orang orang lain.  Keenam, Lingkungan pendidikan Islam terdiri dari pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal yang mana pendidikan nonformal dipecah lagi menjadi dua yaitu pendidikan teman sebaya serta pendidikan masyarakat. Salah satu penyebab mundurnya pendidikan Islam adalah karena sistem pendidikannya yang masih dikotomis. Pembaruan pendidikan dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan esensi keislaman. Dengan melihat dasar dan tujuan pendidikan Islam, bahwa konsep pendidikan Islam Buya Hamka pada masanya tersebut masih relevan dengan pendidikan Islam kontemporer.