Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PRINSIP PENGELOLAAN LIKUIDITAS BANK SYARIAH Ibnudin, Ibnudin
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 3 No 1 (2106): Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.33 KB) | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v3i1.41

Abstract

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga. Manajemen likuidits bank Syariah diartikan sebagai suatu program pengendalian alat-alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera harus di bayar. Fungsi dari manajemen likuiditas salah satunya adalah untuk memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa deposan dapat menarik sewaktu-waktu dananya atau pada saat jatuh tempo dana tersebut dapat ditarik. Oleh karena itu bank wajib mempertahankan sejumlah dana likuid agar bank dapat memenuhi kewajibannya tersebut.
Bimbingan dan Konseling Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Qur’an Surat Al-Ashr Ayat 3 Angraeni, Desi; Ibnudin, Ibnudin; Rufaedah, Evi Aeni; Himmawan, Didik
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v4i1.33

Abstract

Di era zaman modern ini manusia banyak sekali mengalami permasalahan yang sulit dan kompleks, terkadang manusia ingin keluar dari permasalahan, tetapi muncul permasalahan yang baru sehingga butuh seseorang untuk memberikan arahan, bimbingan, acuan agar dapat menyelesaikan permasalahan didalam kehidupannya. Menurut M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Qur’an Surat Al-Ashr Ayat 3 menjelaskan bahwa sesama manusia harus saling  menasehati dalam hal kebaikan, maka dari itu bimbingan dan konseling sangatlah dibutuhkan dalam hal tersebut. Kajian ini mengkaji tentang bimbingan dan konseling menurut Perspektif Al-Qur’an dalam Tafsir Al-Mishbah Surat Al-Ashr Ayat 3. Pada penelitian ini bimbingan dan Konseling Menurut Perspektif  Al-Qur’an Surat Al-Ashr Ayat 3 adalah berarti suatu aktifitas memberikan bimbingan, pelajaran, dan pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien)untuk dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan, keyakinan, serta dapat menanggulangi problematika hidup dan kehidupannya dengan baik yang berpandangan kepada Al-Quran dan As-Sunnah.
Pengaruh Pengasuhan Orangtua Terhadap Perkembangan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini Di TK Tunas Harapan Mulya Kecamatan Cikedung Racmawati, Astri; Ibnudin, Ibnudin; Masruroh, Latifatul
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v4i2.73

Abstract

Karakter mandiri mempunyai peran penting bagi anak usia dini yakni untuk membantu agar anak mampu melakukan sesuatu sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Keluarga menjadi lingkungan pertama dalam proses mengembangkan karakter kemandirian anak. Pola asuh orang tua menjadi salah satu  faktor utama dalam mendidik dan membentuk karakter anak terutama dalam kemandiriannya. Berdasarkan realitas diatas, peneliti akan berusaha untung menggali ada atau tidaknya pengaruh pengasuhan orang tua terhadap perkembangan karakter kemandirian pada anak usia dini. Sehingga dalam kaitannya ini, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini Bagaimana Pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua yang mempunyai anak usia Dini di TK Tunas Harapan Mulya Kecamatan Cikedung ? dan Apakah terdapat pengaruh Pengasuhan orangtua terhadap perkembangan karakter kemandirian anak usia  Dini di TK Tunas Harapan Mulya Kecamatan Cikedung ? Penyusunan skripsi ini dibuat untuk mengetahui pengaruh pengasuhan orang tua terhadap perkembangan karakter kemandirian anak usia dini di TK Tunas Harapan Mulya Kecamatan Cikedung. Adapun jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan dessain penelitian metode cross sectional survey design. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua, sedangkan variabel dependen ialah kemandirian anak. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia dini di TK Tunas Harapan Mulya Kecanatan Cikedung. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan total 63 subjek. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu anket dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda dengan software dengan pengolahan data SPSS. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pola asuh yang digunakan responden yang dapat berpengaruh signifikan dalam kemandirian anak yaitu permisif dengan nilai t-hitung sebesar 4,791 > 1.998 dan sig. sebesar 0,000 < 0,05. Dan berdasarkan hasil uji regresi, diperoleh nilai sebesar 3.15 dengan nilai sig. sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat diartikan bahwa secara simultan Otoriter, Permisif, dan Demokratis berpengaruh terhadap variabel kemandirian anak atau pengasuhan orang tua berpengaruh terhadap perkembangan karakter kemandirian anak usia dini.
REKONSTRUKSI HUKUM PERKAWINAN BEDA AGAMA PRESPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Ibnudin, Ibnudin; Mursyid, Ali
Moderation | Journal of Islamic Studies Review Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Asosiasi Dosen PTKIS Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63195/moderation.v4i2.115

Abstract

The development of cases of interfaith marriage in Indonesia is increasing, while Law Number 16 of 2019 concerning Amendments to Law Number 1 of 1974 concerning Marriage is still not clearly and firmly regulated, unlike mixed marriages of different nationalities regulated in article 57 of Law number 1 of 1974. Various research results show that interfaith marriage continues to occur in various forms of practice in Indonesia by taking advantage of legal loopholes and diversity of interpretations of the conditions for the validity of marriage according to religious law as stipulated in article 2 paragraph (1) of the Marriage Law No. 1 of 1974. Such an arrangement has the potential to continue a long debate that never ends throughout the political dynamics of marriage law in Indonesia. This article was written in order to study and become a legal offer regarding the issue of interfaith marriage from the perspective of Human Rights (HAM) that guarantees legal certainty, namely the fulfillment of moral rights and legal rights that uphold human dignity based on Pancasila and the Constitution of the State of Indonesia which can then be used as a solution and legal offer.
Reconstruction Interfaith Marriage Law in Indonesia: Relevance of Sociology Knowledge and Maqasid Sharia Ibnudin, Ibnudin; Sugianto, Sugianto; Kholiq, Achmad; Aziz, Abdul; Yani, Ahmad; Hariyanto, Hariyanto
Al-Risalah Vol 25 No 1 (2025): June 2025
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/alrisalah.v25i1.1819

Abstract

Interfaith marriage is still a controversial issue in Indonesia, legally, socially, and religiously. Article 2, paragraph (1) of the 1974 Marriage Law is the basis for its validity, but its practice gives rise to different interpretations. SEMA No. 2 of 2023 and the Constitutional Court's decision are the latest references. This study aims to analyze the legal settlement of interfaith marriage based on SEMA 2023, examine it from the perspective of Islamic legal sociology, and offer solutions based on Maqashid Syariah. The method used is qualitative with a normative and sociological approach. The primary data sources were obtained from literature studies, including laws, court decisions, scientific journals, as well as various Islamic law and maqashid sharia literature. Data analysis was conducted both descriptively and analytically, employing a legal hermeneutics approach to understand the dynamics of interfaith marriage regulations in Indonesia. This study shows that the absence of clear rules on interfaith marriages has given rise to various interpretations and encouraged alternative practices such as marriage abroad or pseudo-conversion (fraus legis). From the perspective of the sociology of Islamic law, this practice has caused social tension in society. The Maqashid Syariah approach emphasizes the protection of religion, lineage, and human rights. This study concludes the need for more adaptive and inclusive legal reform, considering social justice and humanitarian values, in line with the principles of maqashid syariah.
Reconstruction Interfaith Marriage Law in Indonesia: Relevance of Sociology Knowledge and Maqasid Sharia Ibnudin, Ibnudin; Sugianto, Sugianto; Kholiq, Achmad; Aziz, Abdul; Yani, Ahmad; Hariyanto, Hariyanto
Al-Risalah Vol 25 No 1 (2025): June 2025
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/alrisalah.v25i1.1819

Abstract

Interfaith marriage is still a controversial issue in Indonesia, legally, socially, and religiously. Article 2, paragraph (1) of the 1974 Marriage Law is the basis for its validity, but its practice gives rise to different interpretations. SEMA No. 2 of 2023 and the Constitutional Court's decision are the latest references. This study aims to analyze the legal settlement of interfaith marriage based on SEMA 2023, examine it from the perspective of Islamic legal sociology, and offer solutions based on Maqashid Syariah. The method used is qualitative with a normative and sociological approach. The primary data sources were obtained from literature studies, including laws, court decisions, scientific journals, as well as various Islamic law and maqashid sharia literature. Data analysis was conducted both descriptively and analytically, employing a legal hermeneutics approach to understand the dynamics of interfaith marriage regulations in Indonesia. This study shows that the absence of clear rules on interfaith marriages has given rise to various interpretations and encouraged alternative practices such as marriage abroad or pseudo-conversion (fraus legis). From the perspective of the sociology of Islamic law, this practice has caused social tension in society. The Maqashid Syariah approach emphasizes the protection of religion, lineage, and human rights. This study concludes the need for more adaptive and inclusive legal reform, considering social justice and humanitarian values, in line with the principles of maqashid syariah.
Konsep Pendidikan Islam dalam Keluarga (Studi Analisis Buku Dr. Nur Ahid, M.Ag) Patimah, Anah; Ibnudin, Ibnudin
Journal Islamic Pedagogia Vol. 2 No. 1 (2022): Journal Islamic Pedagogia
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.504 KB) | DOI: 10.31943/pedagogia.v2i1.77

Abstract

Berbicara tentang keluarga pasti selalu menarik perhatian, karena di dalamnya terdapat banyak persoalan. Apalagi dikaitkan dengan pendidikan. Penelitian ini membicarakan tentang konsep pendidikan Islam dalam keluarga, yang saya fokuskan pada buku pendidikan keluarga perspektif Dr. Nur Ahid, M. Ag. Adapun jenis penelitian ini ialah penelitian pustaka (Library research). Sifat dari penelitian ini termasuk dalam "Deskriptif Kualitatif". Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan dokumentasi, adapun teknis analisis datanya menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Dalam pandangannya tentang konsep pendidikan Islam dalam keluarga, beliau menjelaskan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan dijelaskan di awal pembahasan, hal ini dikarenakan pendapatnya yang menyatakan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan telah dimulai sejak anak masih dalam kandungan atau belum lahir. Selain itu dalam membahas proses sosialisasi anak, Nur Ahid tidak hanya fokus pada bagaimana peran orang tua dalam membimbing anak untuk melakukan sosialisasi dan interaksi dalam keluarga saja, tetapi juga menguraikan mengenai peran orang tua dalam mendidik anak di lingkup masyarakat juga.
Implementasi Metode Qira’ati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di TPQ Hidayatul Ihsan Perumahan Abdi Karya Terusan Indramayu Nasuha, Nasuha; Ibnudin, Ibnudin; Rusydi, Ibnu
Journal Islamic Pedagogia Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Islamic Pedagogia
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/pedagogia.v3i2.95

Abstract

Metode Qira’ati merupakan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan memperhatikan ketepatan membaca, sehingga para pembaca mampu membaca Al-Qur’an secara baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid. Perlunya program pendidikan membaca Al-Qur’an untuk memberikan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi umat islam di Indramayu serta untuk menigkatkan generasi-generasi Qur’ani. Peneliti berusaha untuk meneliti tentang pembelajaran metode Qira’ati. Sehingga dalam kaitanya dengan penelitian ini, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penyusunan skripsi ini. Pertama, bagaimana implementasi metode Qira’ati? Kedua, Seberapa besar pengaruh metode Qira’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ Hidayatul Ihsan Terusan Indramayu? Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode Qira’ati serta pengaruh metode Qira’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ Hidayatul Ihsan Terusan Indramayu. Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Lapangan (field research) jenis penelitian yang didasarkan pada data-data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian. Dari hasil penelitian implementasi metode Qira’ati di TPQ Hidayatul Ihsan Terusan Indramayu menggunakan 4 jilid buku pembelajaran. Serta penerapan metode Qira’ati sangat berpengaruh dikarenakan banyak murid cepat memahami dan kemampuan membaca Al-Qru’an. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Penerapan metode Qira’ati yang di terapkan TPQ Hidayatul Ihsan Terusan Indramayu sangat berpengaruh pada pembelajaran membaca Al-Qur’an
Konsep Pendidikan Menurut Buya Hamka Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer Nurhasanah, Fiqri; Ibnudin, Ibnudin; Syathori, Ahmad
Journal Islamic Pedagogia Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Islamic Pedagogia
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/pedagogia.v3i2.108

Abstract

Dengan berpedoman kepada Al Qur’an sebagai landasan pertama, pada dasarnya ahli pendidikan Islam  berpendapat, bahwa pendidikan Islam menginginkan manusia yang berkepribadian “Insan Kamil” dengan pola taqwa, artinya manusia utuh rohani dan jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqawanya kepada Allah SWT. Berdasarkan realitas di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan di kaji dalam penyusunan skripsi ini. Pertama, bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka. Kedua, bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penyusunan skripsi ini di buat untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka dan mengetahui bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penulis menggunakan metode deskriptif yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research. Penelitian library research yaitu suatu usaha untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan serta menganalisis suatu permasalahan melalui sumbersumber kepustakaan. Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari enam komponen, yaitu : Pertama, Pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari tiga makna, yaitu penyaluran ilmu pengetahuan (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah), pembentukan adab dan pengembangan potensi (ta’dib). Kedua, Dasar dari pendidikan Islam adalah al-Qur’ān dan As-Sunnah, sedangkan tujuan dari pendidikan Islam terdiri dari dua dimensi, yaitu tujuan ukhrawi dan duniawi. Tujuan ukhrawi adalah untuk mencari ridha Allah SWT, sedangkan tujuan duniawi adalah untuk membangun budi pekerti dan bekal hidup dalam masyarakat. Ketiga, Kurikulum pendidikan Islam. Isi dari kurikulum pendidikan Islam menurut Buya Hamka terdiri dari ilmu agama, ilmu rasional, ilmu sosial, dan ketrampilan. Keempat, Pendidik menurut Buya Hamka terdiri dari orang tua, guru, dan masyarakat. Kelima, Peserta didik yang ideal harus memiliki beberapa kriteria, yaitu berakhlak mulia, mengembangkan potensi yang dimilikinya, merasa rendah dan tidak sombong, mengetahui adab belajar dan mengamalkannya, serta hormat dan patuh kepada orang orang lain.  Keenam, Lingkungan pendidikan Islam terdiri dari pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal yang mana pendidikan nonformal dipecah lagi menjadi dua yaitu pendidikan teman sebaya serta pendidikan masyarakat. Salah satu penyebab mundurnya pendidikan Islam adalah karena sistem pendidikannya yang masih dikotomis. Pembaruan pendidikan dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan esensi keislaman. Dengan melihat dasar dan tujuan pendidikan Islam, bahwa konsep pendidikan Islam Buya Hamka pada masanya tersebut masih relevan dengan pendidikan Islam kontemporer.
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Web (Google Sites) Di SMPN 1 Sindang Kelas VIII Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 Selviana, Sella; Ibnudin, Ibnudin; Ruswa, Ruswa
Journal Islamic Pedagogia Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Islamic Pedagogia
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/pedagogia.v4i1.114

Abstract

Kemajauan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi telah membuka segala aspek kehidupan manusia termasuk di dalam bidang pendidikan. Guru Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai teknologi dan mengembangkannya. Problematika yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Islam adalah penggunaan media pembelajaran yang membosankan dan belum terampilnya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan media. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti berusaha mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Website dengan menggunakan Google Sites. Sehingga rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yakni pertama, bagaimana tahapan pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis WEB (Google Sites) di SMPN 1 Sindang kelas VIII semester genap tahun akademik 2022/2023? Kedua, bagaimana respon/tanggapan siswa dalam pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis WEB (Google Sites) di SMPN 1 Sindang kelas VIII semester genap tahun akademik 2022/2023?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan dan respon/tanggapan siswa terkait pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis WEB (Google Sites). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) atau R&D dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan angket uji kelayakan dan respon siswa. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tahapan pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis WEB (Google Sites) menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan hasil uji media dan materi dari tim penguji dinyatakan “Layak” dan hasil angket respon peserta didik yang menyatakan “Sangat Baik”.