Pendahuluan: Kulit jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat penyembuh luka dengan kandungan flavonoidnya dan dapat ditingkatkan efektivitasnya dengan mengubahnya menjadi bentuk nanotransfersom dengan metode enkapsulasi. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh nanotransfersom gel ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan metode enkapsulasi terhadap peningkatan kolagen dalam penyembuhan luka ulkus tikus wistar. Metode: Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, hewan coba yang dibutuhkan dalam penelitian ini minimal 4 ekor tikus putih pada setiap kelompok. Penelitian ini terdiri dari 6 kelompok perlakuan yang membutuhkan 24 ekor tikus putih dan antisipasi 1 ekor tikus per kelompok perlakuan. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara semua kelompok. Kesimpulan:Rata-rata skor kolagen pada kelompok kontrol memiliki nilai terendah diikuti oleh rata-rata jumlah fibroblas pada kelompok perlakuan ekstrak kulit jeruk nipis, kemudian kelompok perlakuan jamu terstandar, dan gel nanotransfersome ekstrak kulit jeruk nipis yang memiliki skor tertinggi pada kelompok perlakuan. ke-3 dan ke-7.Pendahuluan: Kulit jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat penyembuh luka dengan kandungan flavonoidnya dan dapat ditingkatkan efektivitasnya dengan mengubahnya menjadi bentuk nanotransfersom dengan metode enkapsulasi. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh nanotransfersom gel ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan metode enkapsulasi terhadap peningkatan kolagen dalam penyembuhan luka ulkus tikus wistar. Metode: Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, hewan coba yang dibutuhkan dalam penelitian ini minimal 4 ekor tikus putih pada setiap kelompok. Penelitian ini terdiri dari 6 kelompok perlakuan yang membutuhkan 24 ekor tikus putih dan antisipasi 1 ekor tikus per kelompok perlakuan. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara semua kelompok. Kesimpulan: Rata-rata skor kolagen pada kelompok kontrol memiliki nilai terendah diikuti oleh rata-rata jumlah fibroblas pada kelompok perlakuan ekstrak kulit jeruk nipis, kemudian kelompok perlakuan jamu terstandar, dan gel nanotransfersome ekstrak kulit jeruk nipis yang memiliki skor tertinggi pada kelompok perlakuan. ke-3 dan ke-7.