Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peranan Agama-Agama dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Malingkas, Melky
Jurnal Christian Humaniora Vol 7, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v7i2.2387

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah memahami konsep perdamaian dalam konteks agama-agama di Indonesia dan upaya-upaya menciptakan suatu kondisi yang penuh dengan perdamaian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedamaian dapat diciptakan dalam realitas perbedaan melalui ajaran agama-agama. Kedamaian merupakan cita-cita dari semua agama. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan perdamaian adalah pendidikan perdamaian di sekolah formal, agama sebagai lembaga pengajar kedamaian, dan dialog menjadi solusi perdamaian. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah setiap agama hendaknya terus berjuang mengajarkan nilai-nilai kedamaian kepada umat.
Relevansi Sacrosanctum Concilium bagi Penghayatan Misteri Ekaristi Umat Beriman Mangundap, Jelvi Monica; Malingkas, Melky
Jurnal Christian Humaniora Vol 6, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v6i2.2036

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gagasan pokok dalam Konstitusi Sacrosanctum Concilium terutama tentang ekaristi serta relevansinya bagi kehidupan orang beriman. Ajaran ekaristi dalam Konstitusi Sacrosanctum Concilium mempunyai hubungan erat dengan pembangunan hidup orang beriman.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Konstitusi Liturgi bisa menjadi basis bagi penghayatan misteri Ekaristi dan kehidupan umat beriman. Beberapa gagasan Konstitusi Sacrosanctum Concilium bagi kehidupan umat beriman yakni: Ekaristi sebagai puncak dan sumber kehidupan; membentuk persekutuan umat beriman; kesempatan hidup berbagi; ungkapan hidup penuh syukur; sumber keutamaan hidup kristiani. Kesimpulan yang diberikan adalah kepala sekolah hendaknya umat beriman selalu menghayati misteri ekaristi dalam kehidupan setiap hari.
Keluarga: Sumber Pendidikan Karakter Digital bagi Anak di Era Society 5.0 Sobon, Kosmas; Fauziah, Puji Yanti; Malingkas, Melky
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11480

Abstract

Penggunaan media digital, media sosial, dan internet yang tidak terkendali di kalangan anak-anak semakin menimbulkan masalah negatif pada perilaku dan karakter anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas dan menganalisis berbagai permasalahan media digital terhadap karakter anak dan bagaimana peran keluarga untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Data, informasi, konsep, dan permasalahan dikumpulkan melalui kajian berbagai referensi yang terpercaya. Data kemudian dianalisis melalui reduksi data, display data, verifikasi, hingga pada pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental, kesehatan fisik, perilaku sosial, perilaku, moral dan karakter anak serta berbagai kasus dunia maya seperti cyberbullying. Peran keluarga dalam mengatasi permasalahan tersebut yakni: meningkatkan literasi digital orang tua, menetapkan aturan waktu dan batasan penggunaan media digital di rumah, membuka komunikasi dan dialog yang terbuka, orang tua menjadi model dan teladan dalam penggunaan media digital, dan kerjasama antara orang tua dan guru. Rekomendasi yang diberikan adalah orang tua perlu aktif dan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, guru, komunitas, dan teman sebaya dalam mendukung dan mengawasi perilaku online anak.