Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aborsi Dalam Perspektif Buddhisme Sari, Dwi Ratna; Renaldi, Dicky; Beri; Sutawan, Komang
Jurnal Penelitian Agama Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : LPPM UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jpa.v24i2.2023.pp243-254

Abstract

Dalam agama Buddha aborsi dapat dikatakan sebagai bentuk usaha atau tindakan yang mencoba untuk mengakhiri atau membunuh kehidupan dari calon bayi (janin). Dalam hal ini seseorang yang telah memiliki niat buruk dan bahkan melakukan tindakan kekerasan dengan menyakiti, menyiksa serta membunuh maka seseorang tersebut dapat dikatakan telah melakukan pelanggaran sila. Dalam ajaran agama Buddha menyatakan bahwa tindakan pembunuhan merupakan salah satu tindakan yang tidak terpuji. Dalam penelitian ini kami menggunakan metode studi literatur (literature review). Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data penelitian, kemudian menganalisis, dan menelusuri sumber dari artikel, buku, jurnal dan penelitian sebelumnya dengan literatur umum maupun sutta-sutta terkait dengan materi mengenai aborsi ataupun pembubuhan dalam agama Buddha. Dalam Ajaran Sang Buddha dikenal adanya lima latihan kemoralan. Adapun lima latihan kemoralan tersebut lebih dikenal dengan istilah Pancasila Buddhis seperti yang diterangkan dalam Anguttara Nikaya III, 203 yang berisikan tekad untuk melatih diri dalam menghindari tindakan pembunuhan, pencurian, asusila, berbohong dan mabuk-mabukan (AN.III.203). Dalam ajaran agama Buddha, setiap tindakan yang dilakukan akan menghasilkan akibat yang sesuai dengan tindakan yang dilakukannya tersebut, yaitu berkaitan dengan teori karma. Oleh karena itu, mengakhiri kehidupan makhluk lain, termasuk bayi dalam kandungan, akan membawa akibat buruk bagi pelakunya. Dalam ajaran agama Buddha, terdapat lima latihan kemoralan, di mana salah satunya adalah menghindari tindakan pembunuhan
Nilai Pluralisme Buddhayana Di Indonesia: Merajut Harmoni dalam Keanekaragaman Masyarakat Buddha Renaldi, Dicky; Sembiring, Denisa Br; Wartini, Sri; Sura Pratama, Arya; Susanto, Susanto
Kajian dan Reviu Jinarakkhita: Jurnal Gerakan Semangat Buddhayana (Jinarakkhita Review & Studies: Journal of Buddhayana Spirit Movement) Vol 1 No 1 (2023): JGSB April-Oktober 2023
Publisher : LPPM STIAB JINARAKKHITA LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60046/jgsb.v1i1.38

Abstract

This research aims to explore the concept offered by Buddhayana regarding pluralism and the implications of the Buddhayana concept of pluralism for the relations between internal sects of Buddhism and other religions. Pluralism is an idea or method that recognizes and appreciates diversity within a community or country. This means recognizing that there are different viewpoints, values, beliefs, and cultures that can exist within it. Pluralism seeks to encourage tolerance, respect differences, and promote cooperation between diverse groups. This research uses library research and interviews which focus on figures from the Buddhayana Council as primary data, as well as related books as secondary data sources. The approach used is a sociological approach, which includes the concept of institutional structure as a conceptual tool. Its function is to integrate relationships and interactions within a social community. The concept of pluralism offered in Buddhayana values in dealing with the issue of plurality is the concept of active harmony. Namely the concept of coexistence with stronger associations and mutual appropriation from various traditions, schools of thought and sects in Buddhism. With the aim of showing the importance of avoiding grouping, sectarianism and forms of division