Strategi sekolah untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi yaitu dengan komunikasi yang terbuka antara semua pihak terlibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, objek sasaran penelitian ini terutama adalah waka humas yang berada di sekolah tersebut. Pengumpulan data ini menggunakan hasil wawancara secara tertulis, kemudian hasil data observasi dianalisis dan diolah. Teknik analisis data hasil observasi meliputi analisis data hasil observasi yang menghasilkan penjelasan secara deskriptif mengenai strategi manajemen konflik yang diperoleh melalui wawancara dan observasi waka humas .Hasil observasi yang dilakukan di SMPN 28 Surabaya bahwa penanganan konflik dilakukan dengan baik, teratur dan terkondisi. Pihak yang mengatasi konflik dilakukan oleh pemimpin sekolah lalu dibantu oleh waka, juga tenaga pendidik yang bersangkutan setelah itu semua pihak dikumpulkan diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat masing masing serta membahas konflik yang mungkin sedang dialami, supaya konflik di SMPN 28 Surabaya tersebut dapat diselesaikan dengan internal dan tanpa pihak luar sehingga tidak sampai terganggu kinerja pendidiknya.Hasil observasi menunjukkan bahwa pendekatan dalam menangani konflik di SMPN 28 Surabaya terkondisikan dengan baik, sehingga kinerja guru tidak terganggu dan efektivifitas pembelajaran tetap terjaga.Tujuan observasi ini adalah supaya mengetahui konflik yang dialami tenaga pendidik yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga pendidik, dengan minimnya konflik terhadap tenaga pendidik maka kinerja tenaga pendidik dapat maksimal dan terjaminKata Kunci : Komunikasi, Kinerja Guru, Pelatihan Konflik, Peran pemimpin