Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Konflik batin tokoh dalam novel Laut Bercerita Ani Azzara; Indri Rahayu; Siti Fitriati; Ani Diana
PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): April : Jurnal Bahasa dan Pendidikan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/pustaka.v4i2.1214

Abstract

Differences in each person's character cause conflict in life. This conflict can occur between people or within themselves, known as inner conflict. Such as the inner conflict experienced by the characters in the novel Laut Bercerita. The focus of this research can be located on the internal conflict depicted by the characters in the novel Laut Bercerita. The purpose of this research is to explain the types and reasons for internal conflict. This research is descriptive qualitative in nature. This research uses a descriptive analysis approach. Words, sentences and conversations are the data sources for this research. which is related to the internal conflict discussed in the book Sea Tells. The data source used is the novel Laut Bercerita.
Kajian Sastra Perbandingan Puisi Kangen Karya Ws.Rendra dengan Puisi Kangen di Malam Sunyi Karya Li Bai Ani Azzara; Indri Rahayu; Ani Diana; Dwi Fitriyani; Widi Astuti
Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpb-widyakarya.v2i1.2612

Abstract

The aim of this research is to examine the differences in Indonesian poetry entitled Kangen by Ws. Rendra with a Chinese poem entitled Missing You in the Silent Night by Li Bai. Poetry is a form of literary work alongside prose and drama. Compared to other forms of literary work, poetry has a unique character, namely that it uses words that are considered to represent certain meanings, is dense, dominated by symbols, and has limited space. Comparative literature is the activity of comparing the literature of one country with the literature of another country or comparing literature with other fields as an overall expression of life (Endraswara, 2011:10). One of the poems known in Indonesian literature is the poem entitled "Kangen" by WS Rendra. This poem uses diction which needs to be studied in depth because it opens up various interpretations which produce various meanings, aka multiinterpretable. One of the works of comparative literature in general studies and in relation to history or other things is part of literature. In literary works, all of these things are responded to creatively so that a literary work needs to be compared in order to get a clearer picture of the similarities and differences in various cultures
Kritik Sastra Semiotik Terhadap Cerita Rakyat Kisah Dua Penjaga Gunung Tika Agustin, Veran; Novi Setiani; Farel Tulus Rohmat; Ani Diana
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : PT. ALHAFI BERKAH INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62007/joumi.v1i2.242

Abstract

Literary works are extraordinary images framed by the creative mind of an inventive and useful creator. One way that can be used to focus attention on a scientific work is through literary criticism. This research aims to appreciate a literary work in semiotic literary criticism of the folk tale The Story of the Two Mountain Guards. The study that researchers will use in this research is semiotic literary criticism using descriptive qualitative analysis methods. Based on data analysis, in the song the researchers found 4 icons, 4 indexes and 2 symbols.
KRITIK SASTRA : Kritik Sastra Objektif Pada Puisi Blues Untuk Bonnie Karya W.S. Rendra Ani Diana; Alung Dinanti; Rika Setiyaningsih; Fatma Intan Yunitasari
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 11 (2025): Menulis - November
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i11.712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur dan makna puisi “Blues untuk Bonnie” karya W.S. Rendra dengan menggunakan pendekatan kritik sastra objektif. Pendekatan ini memusatkan analisis pada unsur-unsur intrinsik puisi, tanpa melibatkan konteks eksternal seperti biografi pengarang atau kondisi sosial budaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kepustakaan. Data primer penelitian adalah teks puisi itu sendiri, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber teori sastra yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi ini dibangun oleh keterpaduan yang organik antara struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik, yang meliputi tipografi, diksi, citraan, bunyi, dan gaya bahasa, berfungsi secara efektif untuk mendukung struktur batin, yaitu tema kritik sosial terhadap kemiskinan dan diskriminasi, nada protes yang getir, serta amanat tentang ketidakadilan. Analisis objektif membuktikan bahwa kekuatan dan keindahan puisi ini lahir dari koherensi antarunsur pembentuknya, yang bersama-sama menciptakan sebuah ekspresi seni yang utuh dan powerful. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan objektif mampu mengungkap nilai estetika dan kedalaman makna puisi secara mandiri, sekaligus menegaskan kepiawaian Rendra dalam membangun karya sastra yang padu dan sarat kritik sosial.
Perbandingan Puisi “Cintaku Jauh di Pulau” Karya Chairil Anwar dan “Le Pont Mirabeau” Karya Guillaume Apollinaire Ani Diana; Vina Diyas Sabrina
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i4.2460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan representasi cinta dalam puisi “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar dan “Le Pont Mirabeau” karya Guillaume Apollinaire melalui pendekatan struktural dan intertekstual. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mengkaji unsur intrinsik puisi, meliputi diksi, citraan, simbol, gaya bahasa, dan suasana, serta untuk mengidentifikasi hubungan makna yang muncul melalui perbandingan kedua teks. Data primer penelitian berupa teks kedua puisi, sementara data sekunder diperoleh dari buku teori sastra dan penelitian terdahulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua puisi sama-sama mengangkat tema cinta yang terpisah, namun menampilkan sikap emosional yang berbeda. Dalam puisi Chairil Anwar, cinta digambarkan sebagai perjuangan penuh gejolak yang terhenti oleh nasib dan kematian, tercermin melalui simbol laut dan perahu. Sementara itu, Apollinaire menampilkan cinta sebagai sesuatu yang telah berlalu, diterima dengan ketenangan dan refleksi melalui simbol sungai dan jembatan. Perbandingan ini menunjukkan bahwa tema cinta bersifat universal, namun cara pengungkapannya dipengaruhi oleh latar budaya, pengalaman emosional, dan gaya estetik masing-masing penyair. Penelitian ini memperkaya kajian sastra bandingan, khususnya dalam memahami ekspresi cinta dalam puisi lintas budaya.
Kajian Ekspresif Derai Derai Cemara: Membongkar Perasaan dan Emosi Pengarang Ani Diana; Sifa Uswatun Nisa; Wulan Agustin; Dian Regina; Adinda Ika Rahmadia
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i4.2464

Abstract

Penelitian ini membahas puisi Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar dengan menggunakan pendekatan ekspresif untuk mengungkap perasaan dan emosi pengarang di balik teks puisi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis teks dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chairil Anwar mengekspresikan perasaan sedih, pasrah, dan teguh melalui diksi dan citraan alam yang melambangkan kefanaan hidup. Ungkapan seperti “merapuh,” “menyerah,” dan “hidup hanya menunda kekalahan” mencerminkan kesadaran Chairil terhadap kematian dan perjuangan batinnya menghadapi kehidupan. Puisi ini bukan hanya karya sastra yang indah, tetapi juga menjadi media pengungkapan emosi terdalam pengarang yang penuh makna kemanusiaan.
Kajian Sastra Perbandingan Puisi Padamu Jua Karya Amir Hamzah Dan Puisi Chahan Karya Kim Sowol Ani Diana; Reza Ferdiansyah Hilal; Adelia Nadifah; Marcelo Rizki
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 11 (2025): Menulis - November
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i11.722

Abstract

Kajian sastra bandingan ini mengeksplorasi persamaan dan perbedaan antara dua puisi kanonik Asia, yaitu "Padamu Jua" karya Amir Hamzah (Indonesia) dan "Chahan" karya Kim Sowol (Korea). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya studi komparatif yang mendalam terhadap kedua mahakarya tersebut, khususnya dalam hal struktur puitik dan konteks sosio-historisnya. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) yang diterapkan pada 15 artikel terpilih, penelitian ini menganalisis unsur-unsur pembangun puisi seperti diksi, citraan, dan majas, serta menelusuri kaitan teks dengan kondisi kolonial yang melatarbelakangi kelahirannya. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa meskipun kedua puisi sama-sama merepresentasikan respons terhadap penindasan kolonial—"Padamu Jua" melalui spiritualitas transendental dan "Chahan" melalui ekspresi han (kepedihan kolektif)—mereka mengembangkan strategi estetika dan struktur puitik yang berbeda secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua puisi tersebut tidak hanya menjadi media resistensi kultural, tetapi juga menawarkan model modernitas vernakular yang berakar pada tradisi lokal. Implikasi penelitian ini memperkuat pentingnya pendekatan komparatif dalam memperluas wacana sastra bandingan Indonesia-Korea dan merevitalisasi warisan sastra klasik dalam konteks kekinian.