Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRINSIP KERJA SAMA DAN SOPAN SANTUN SISWA DI JEJARING FACEBOOK DAN IMPLIKASINYA Rohmah Tussolekha; Karomani Karomani; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.674 KB)

Abstract

This study aims to describe the form of compliance and violation of the cooperative and courtesy principles of students in facebook communication and their implication. The result shows that there is an existence of compliance and violation of the cooperative and courtesy principles on facebook made by students of SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu. Compliance and violation of the principle of cooperation consists of four maxims, they are the maxim of quantity, quality, relevance, and manner. Compliance and violation of the principle of courtesy consists of 5 maxims they are maxim of wisdom, praise, humility, agreement, and sympathy, while the compliance and violation maxim of generosity are not found in the data. The implication toward learning is that facebook communication can be used as a reference in correct and appropriate Indonesian language learning at schools.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama dan sopan santun pada komunikasi siswa di facebook dan implikasinya pada pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama dan sopan santun pada komunikasi facebook siswa SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu. Penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama terdiri dari 4 maksim, yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Penaatan dan pelanggaran prinsip sopan santun terdiri dari 5 maksim, yaitu maksim kearifan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati, sedangkan maksim kedermawanan tidak ditemukan bentuk penaatan dan pelanggaran pada data. Implikasi terhadap pembelajaran adalah komunikasi di facebook dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah.Kata kunci: jejaring sosial facebook, pembelajaran, prinsip kerja sama, prinsip sopan santun.
Nilai-Nilai Religius Pada Buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” Karya Alfialghazi Fitrya Eviyani; Amy Sabila; Rohmah Tussolekha
Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/parataksis.v7i1.14609

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan bahwa nilai religius dizaman ini sudah mulai luntur terutama pada generasi muda. Nilai religius itu penting ditanamkan sejak dini sebab dalam nilai religius itu terkandung pesan untuk berakidah akhlak yang meliputi akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap orang lain, dan akhlak terhadap Allah SWT, oleh karena itulah peneliti memilih buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” yang banyak terkandung nilai religiusnya. Metodologi penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik penelitian ini menerapkan dokumentasi dengan sumber data primer berupa buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” Karya Alfialghazi dan data skunder berupa sumber-sumber refrensi artikel dari internel terkait judul penelitian. Perolehan penelitian ini, nilai religius yang paling banyak ditemukan yakni sikap sabar terdapat (9) nilai religius kemudian berdoa dan bersyukur terdapat (8) nilai religius. Terdapat (6) nilai religius husnuzan kepada Allah, (3) nilai religius tawakal, (2) nilai religius ikhlas dan (1) nilai religius menolong sesama.
Perbandingan Makna Simbolik dalam Puisi “Cintaku Jauh Di Pulau” Karya Chairil Anwar dan “Le Pont Mirabeau” Karya Guillaume Apollinaire Rohmah Tussolekha; Siti Meysaroh; Julyta Laura Nadifa; Deska Rima Dewi; Aprelia Anggraini; Vina Diyas Sabrina; Indra Bahru Shobir; Indra Irawan; Nofemi Saputra
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i4.2478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan makna simbol dan nada dalam puisi “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar dan “Le Pont Mirabeau” karya Guillaume Apollinaire dengan fokus pada tema cinta, keterpisahan, dan waktu. Metode yang digunakan yaitu komparatif untuk mengetahui perbandingan dalam menelaah aspek makna, simbol, dan nada berdasarkan konteks budaya dan sejarah kedua penyair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chairil Anwar mengekspresikan cinta sebagai pergulatan batin yang emosional dan tragis, sedangkan Apollinaire menampilkan cinta sebagai bagian alami dari kehidupan yang mengalir dan harus diterima dengan tenang. Perbedaan nada dan simbol dalam kedua puisi mencerminkan latar budaya yang berbeda, namun keduanya menyampaikan nilai kemanusiaan universal tentang cinta dan kehilangan. Penelitian ini juga menegaskan bahwa simbol-simbol yang digunakan kedua penyair berfungsi sebagai jembatan antara perasaan personal dan realitas sosial yang mereka hadapi. Hasil kajian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan studi sastra lintas budaya dan memperkaya pemahaman mengenai ekspresi cinta dalam karya sastra modern. Kebaruan penelitian ini terletak pada pengungkapan hubungan antara simbol dan ekspresi nada dalam dua tradisi sastra modern yang berbeda, sehingga memberikan kontribusi terhadap pengembangan kajian sastra lintas budaya dan pemahaman terhadap nilai-nilai eksistensial manusia.